Breaking News

Virus Corona

Negara Ini Disebut tak Siap Hadapi Corona, Tenaga Medis tak Punya APD dan Tak Bisa Pakai Ventilator

negara yang telah bertahun-tahun dilanda perang tersebut, tidak lagi dapat merawat penduduknya yang terserang penyakit,

canva/tribunkaltim
Ilustrasi Negara Ini Disebut tak Siap Hadapi Corona, Tenaga Medis tak Punya APD dan Tak Bisa Pakai Ventilator 

"Kami tidak memiliki cukup alat pengukur suhu infra merah, ada kekurangan alat swab untuk diagnosis dan bahkan tim gugus tugas di daerah itu tidak memiliki ambulans untuk digunakan untuk setiap kasus yang dicurigai," papar Hasel.

Di sisi lain, Mohamed Alshamaa dari Save The Children khawatir tentang nasib petugas medis yang bekerja di rumah sakit di Yaman yang hanya bisa beroperasi separuh akibat pertempuran.

"Anda dapat melihat ketakutan di wajah tidak hanya dokter tetapi juga manajemen. Kami memiliki beberapa dokter di satu atau dua rumah sakit yang telah mengirim pasien pernapasan normal karena khawatir mereka adalah kasus Virus Corona karena mereka tidak memiliki peralatan pelindung yang tepat," ujar Alshamaa.

 Hamil Muda, Zaskia Gotik Diboyong ke Balikpapan, Ini Perlakuan Keluarga Sirajuddin, Kado Kakak Ipar

 Konflik dengan PSSI, Shin Tae-yong Justru Ajak Indonesia Ciptakan Momen Bahagia di Piala Dunia U-20

 Sikap Tegas Pemerintah Jokowi Soal Laut China Selatan, Kirim Surat Protes ke PBB Tolak Klaim China

Yaman saat ini hanya memiliki 208 ventilator, 417 lainnya seharusnya dalam perjalanan.

Ini masih jauh dari ribuan yang dikumpulkan atau diproduksi oleh negara-negara maju.

Sementara itu, Tamuna Sabadze, dari Komite Penyelamatan Internasional, mengatakan bahwa setidaknya 18.000 tempat tidur akan dibutuhkan untuk perawatan intensif.

"Dan bahkan jika mendapatkan ventilator, Anda tidak dapat menjalankannya jika tidak memiliki daya. Seringkali tidak ada generator atau, jika ada, tidak ada bahan bakar untuk menjalankannya," terang Sabadze.

Alasan Yaman Menjadi Negara Paling Parah Terdampak Pandemi

Dilansir wolrdometers.info, yang diakses pada Minggu (21/6/2020) pukul 14.30 WIB, penyebaran Virus Corona di negara Yaman masih memasuki tahap awal di mana tercatat ada 922 kasus positif.

Sementara itu, jumlah kematian mencapai 254 kasus dengan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 328 kasus.

Namun, Yaman menjadi satu dari antara yang paling terdampak Virus Corona karena alasan-alasan berikut ini.

1. Masih Berperang

Sejak 2015, Yaman telah hancur oleh konflik, meninggalkan jutaan orang tanpa akses ke perawatan kesehatan yang layak, air bersih atau sanitasi yang krusial untuk mencegah penyebaran virus.

Makanan vital, pasokan medis dan kemanusiaan telah dibatasi oleh blokade darat, laut, dan udara sebagian dilakukan oleh koalisi negara-negara yang dipimpin Saudi melawan pemberontak Houthi.

Sementara pemberontak itu sendiri telah menghalangi distribusi bantuan ke arah kota dan mengusir pemerintah keluar dari ibu kota dan ke selatan negara tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved