Virus Corona
Profesor Ini Sebut Virus Corona Makin Lemah, Bisa Mati tanpa Vaksin, Ini Tanggapan Ahli Lainnya
Profesor Matteo Basseti dari Italia mengibaratkan kendornya kekuatan Virus Corona ibarat dulu harimau liar, sekarang tinggal seperti kekuatan kucing.
TRIBUNKALTIM.CO - Profesor di Italia ini menyebut Virus Corona kini makin lemah, bahkan bisa mati tanpa vaksin. Benarkah demikian?
Simak juga pendapat ahli lainnya.
Profesor Matteo Basseti dari Italia sampai mengibaratkan kendornya kekuatan Virus Corona ibarat dulu harimau liar, sekarang tinggal seperti kekuatan kucing .
Ilmuwan Italia sebut Virus Corona sudah melemah dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa vaksin.
Ia pun mengibaratkan Virus Corona adalah harimau yang telah berubah jadi kucing liar biasa.
• Luhut Pandjaitan Tiba-tiba Peringatkan Staf Airlangga Hartarto, Sebut Google, Facebook dan Tokopedia
• Hasil Survei Pilkada Solo, Popularitas Gibran Rakabuming Nyaris Sempurna, Putra Jokowi: Matur Nuwun
• Mahfud MD Bongkar Pesan Jokowi ke Polisi dan Aparat Lain Soal Aspirasi, Menkopolhukam: Jangan Sensi
• Akhirnya covid-19 Jawa Timur Lebih 10 Ribu, Attack Rate Daerah Risma Paling Disorot Jajaran Khofifah
Dikutip dari Daily Mail, Minggu (21/6/2020), Profesor Matteo Bassetti yakin virus ini 'berubah dalam tingkat keparahan' dan pasien sekarang selamat dari infeksi yang akan membunuh mereka sebelumnya.
Ia adalah Kepala Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum San Martino, Genoa, Italia.
Bassetti menambahkan, bahkan covid-19 bisa menghilang tanpa vaksin karena menjadi sangat lemah sehingga mati dengan sendirinya.
Beberapa bulan terakhir ia mengatakan bahwa pasien covid-19 tampak jauh lebih baik dari masa-masa awal pandemi di Italia.
Menurutnya, mutasi genetik pada virus, perawatan yang lebih baik, atau orang tidak terinfeksi dengan dosis besar lantaran jarak sosial.
Kepada The Sunday Telegraph, Bassetti mengibaratkan melemahnya Virus Corona ini seperti harimau yang telah berubah menjadi kucing liar biasa.
“Itu seperti harimau yang agresif pada bulan Maret dan April tetapi sekarang seperti kucing liar," tuturnya.
"Bahkan pasien lanjut usia, berusia 80 atau 90 tahun, sekarang duduk di atas tempat tidur dan mereka bernapas tanpa bantuan. Pasien yang sama akan meninggal dalam dua atau tiga hari sebelumnya," imbuh Bassetti.
Profesor Bassetti berpendapat bahwa salah satu alasan virus itu menyebabkan penyakit yang kurang serius adalah mutasi genetik yang membuatnya tidak terlalu merusak paru-paru manusia.
Faktor lain, katanya, orang mungkin hanya menerima jumlah yang lebih kecil ketika mereka terinfeksi, karena aturan jarak dan penguncian sosial.