Virus Corona

Mengejutkan! Rekor Baru Kasus Baru Positif Corona Indonesia Tercipta, Ini Jumlah Per Sabtu 27 Juni

Angka ini merupakan jumlah kasus baru tertinggi sejak kasus pertama covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Editor: Doan Pardede
(covid19.go.id)
REKOR BARU CORONA - Peta sebaran kasus Corona di Indonesia per provinsi 

TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi covid-19 dalam sehari, berdasarkan data yang diumumkan pada Sabtu (27/6/2020).

Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada penambahan 1.385 pasien positif covid-19.

Angka ini merupakan jumlah kasus baru tertinggi sejak kasus pertama covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, total ada 52.812 kasus covid-19 di Tanah Air.

• Mandikan Jenazah Mertua, 1 Ibu Hamil Positif Covid-19, Buntut Ambil Paksa Jenazah Terinfeksi Corona

• Jadwal Masuk Sekolah Resmi SD SMP SMA, Orangtua Wajib Tahu Syarat untuk Cegah Corona di Sekolah Ini

• Vaksin Virus Corona Hampir Siap, Negara Mana yang Bakal Dapat untuk Pertama Kali?

• Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19 di Surabaya, Suami Jadi Tersangka, Istri Positif Corona

"Kita dapatkan konfirmasi kasus baru positif sebanyak 1.385 orang, sehingga totalnya menjadi 52.812 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.

Penambahan 1.385 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan dari 21.589 spesimen.

Sementara itu, penambahan kasus tertinggi sebelumnya tercatat sebanyak 1.331 kasus pada 18 Juni 2020.

Saat itu, kasus covid-19 di Indonesia mencapai 42.762 kasus.

Yurianto juga mengumumkan penambahan jumlah pasien yang sembuh dalam 24 jam terakhir, yakni 576 orang.

Maka, total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 21.909 orang.

Kemudian, kasus kematian bertambah 37, sehingga pasien covid-19 meninggal dunia yaitu 2.720 orang.

Adapun kasus covid-19 hingga saat ini ini tersebar di 34 provinsi atau semua provinsi yang ada di Indonesia. Secara khusus, ada 448 kabupaten/kota yang terdampak covid-19 dari 34 provinsi.

Viral Ayah Gerebek Putrinya Bareng Pacar di Hotel Melati, Ayah Tampak Kecewa, Anaknya Duduk Terdiam

Anak John Kei Sedih & Kaget, Melan Refra Angkat Bicara, Ungkap Perubahan Sang Ayah Usai Keluar Lapas

Selain itu, Yurianto mengumumkan ada 40.541 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.522 pasien dalam pengawasan (PDP) hingga saat ini.

Awas! Ini 3 Lokasi yang Berpotensi jadi Titik Penularan Corona saat New Normal

Ada 3 lokasi yang dinilai sangat berpotensi menjadi titik penularan virus Corona atau covid-19 di masa new normal.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jumat (26/6/2020) sore.

Hal ini menurutnya berdasarkan kajian dari para ahli.

Jumlah kasus virus Corona (covid-19) di Indonesia kini belum menunjukkan kurva penurunan.

Hari ini, Jumat (26/6/2020) terdapat penambahan 1.240 kasus baru.

Sehingga sejak pertama diumumkan 2 Maret 2020 hingga hari ini, jumlah kasus virus Corona di Tanah Air sudah mencapai 51.427.

Dan di tengah pandemi, pemerintah akan mulai menerapkan new normal di wilayah tertentu.

• Sehari Setelah Jokowi Minta Covid-19 Jatim Ditekan, Jumlah Kasus Corona Jawa Timur Lampaui Jakarta

• Mobil yang Ditumpangi Ziva Magnolya Ditabrak Truk, Update Kondisi Penyanyi Jebolan Indonesian Idol

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona Achmad Yurianto mengatakan ada tiga lokasi yang berpotensi menjadi titik-titik baru penularan covid-19.

"Di era adaptasi kebiasaan baru ( new normal) maka ada beberapa titik yang berpotensi untuk bisa menjadi tempat sebaran baru (penularan) covid-19," ujar Yuri dalam

Pertama, kata dia, adalah ruang kantor. Untuk menghindari penularan covid-19 di kantor, pemilik perusahaan atau pengelola disarankan mencermati tiga hal.

"Satu, perhatikan pengisian ruang dengan jumlah orang. Untuk memastikan setiap pekerja di kantor bisa menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, antara satu dengan yang lain," tutur Yuri.

Lalu, yang harus dicermati bahwa adanya kontak yang lama antara sesama karyawan akan berpeluang untuk terjadi penularan.

Sehingga, para karyawan diharuskan menjaga jarak dan tetap memakai masker saat berada di ruang kerja.

Kemudian, harus mengatur ventilasi dan sirkulasi udara di kantor.

"Diupayakan penggunaan pendingin ruangan tidak sepanjang waktu. Mungkin dimulai pada jam tertentu. Dan diupayakan juga setiap hari udara di dalam kantor berganti udara segar dari luar," jelasnya.

Lokasi kedua, lanjut Yuri, adalah rumah makan, restoran, warung atau kantin.

Mayoritas individu akan sering berada di lokasi tersebut di jam tertentu, misalnya saat makan siang.

Oleh karenanya, pemilik tempat makan dan masyarakat harus disiplin menjaga jarak, mengindari kerumunan dan memakai masker saat berada di tempat makan.

Lokasi ketiga adalah sarana transportasi massal.

Yuri mengungkapkan bahwa pemerintah sudah menempuh sejumlah kebijakan untuk mengurai kepadatan di transportasi umum.

Merujuk kepada tiga hal di atas, Yuri mengimbau masyarakat agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa new normal.

Setidaknya, kata dia, ada tiga kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan, yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan memakai sabun.

"Jadi produktivitas harus kembali dilakukan tetapi syarat mutlaknya harus aman dan mampu menjalankan protokol kesehatan dengan baik," tambah Yuri.

Media asing sebut Indonesia bisa jadi hotspot Corona dunia selanjutnya

Dalam sebuah pemberitaan media asing, Indonesia disebut bisa menjadi hotspot virus Corona atau covid-19 dunia, alasannya tak main-main.

Saat sebagian besar negara di Asia Tenggara telah berhasil meratakan kurva tingkat infeksi virus Corona, Indonesia disebut justru kewalahan dengan pertempuran melawan covid-19.

Perhatian dunia kini tengah difokuskan pada Amerika Serikat, India, Rusia, dan Brasil yang mencatat angkat infeksi harian hingga puluhan ribu.

Sedangkan kasus Corona atau covid-19 di Indonesia terbang di bawah radar.

Media luar negeri, Sydney Morning Herald (SMH), menilai Indonesia akan menjadi hotspot virus Corona berikutnya di dunia.

Dilansir SMH, Jumat (19/6/2020), selama 8 hari Indonesia telah mencatat lebih dari 1.000 kasus baru covid-19.

Para ahli epidemiologi khawatir jumlah kasus di Indonesia dapat mencapai lebih dari 60.000 kasus (saat berita itu ditulis angkanya sudah mencapai 42.762 kasus).

Lalu, hal yang jauh lebih memprihatinkan adalah tingkat pengujian yang sangat rendah dan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.

Menurut situs Worldometer, Rusia menempati peringkat ke-18 dunia dalam melakukan tes dengan jumlah 107.445 tes per 1 juta orang.

Amerika Serikat berada di urutan ke-27 dengan 80.750 tes per 1 juta orang, Brasil berada di urutan ke-108 dengan 11.302 tes per 1 juta orang, dan India berada di urutan ke-138 dengan 4.530 tes per 1 juta orang.

Sementara itu Indonesia mendekam di peringkat ke-163 dengan hanya melakukan 2.193 tes per 1 juta orang.

Pada Kamis (18/6/2020), Indonesia mencatat rekor 10.000 orang diuji per hari.

Namun itu hanya terjadi pada hari itu.

Tren peningkatan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan percaya bahwa angka kematian sesungguhnya lebih tinggi daripada yang dicatatkan.

Terlepas dari tren peningkatan infeksi yang jelas terlihat, banyak negara telah melonggarkan pembatasan atau lockdown.

Indonesia juga mulai membuka PSBB.

Tangkap layar Anies Baswedan tengah lakukan konferensi press soal PSBB DKI Jakarta
REKOR BARU CORONA - Anies Baswedan  (YouTube PEMPROV DKI JAKARTA/ Twitter @VVYND)

Transportasi umum, penerbangan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah di Indonesia mulai dibuka kembali.

Meski pulau Bali masih mencatat kasus baru (66 kasus pada Kamis, 18 Juni), tetapi para pejabat mempertimbangkan untuk menyambut wisatawan yang kembali dari China, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Kemerosotan ekonomi karena virus Corona telah membuat pemerintah mengharuskan menghidupkan kembali pariwisata.

Sementara itu jumlah anak yang meninggal karena covid-19 sangat memprihatinkan.

Reuters melaporkan ada ratusan anak diyakini telah meninggal karena covid-19.

Sementara itu secara resmi, angka kematian untuk orang di bawah 18 tahun adalah 28 orang, tapi 380 anak berstatus PDP meninggal.

Artinya mereka menunjukkan gejala virus tapi belum diuji.

Dikatakan juga SMH, pemerintah Indonesia sejak awal telah menangani pandemi ini dengan buruk.

Respons virus Corona pemerintah Indonesia disebut sangat mengerikan.

IKUTI >>> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1.385 Kasus Baru covid-19, Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved