Virus Corona
15 Vaksin Virus Corona Sudah Uji Klinis, Pengiriman Dimulai Akhir 2020, Negara Uni Eropa Sudah Pesan
Di antara ratusan kandidat, calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling maju dalam hal pengembangan.
WHO bekerja sama dengan koalisi besar organisasi pengembangan obat, pendanaan dan distribusi di bawah apa yang disebutnya ACT-Accelerator Hub.
Inisiatif ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memberikan 500 juta tes corona dan 245 juta program pengobatan baru untuk penyakit ini ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada pertengahan 2021.
WHO juga berharap 2 miliar dosis vaksin, termasuk 1 miliar yang akan dibeli oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan tersedia pada akhir tahun 2021.
• Mobil yang Ditumpangi Ziva Magnolya Ditabrak Truk, Update Kondisi Penyanyi Jebolan Indonesian Idol
• Mbah Mblok Menangis, Sepeda Buntutnya Hilang, tak Lagi jualan Sayur dan Gorengan Keliling Kampung
• Biawak Seret Mayat Bayi Ternyata Telapak Kakinya Hilang, Pelaku Pembuang Bayi Masih Anak-anak
Negara Eropa Sudah Teken Kontrak Beli Vaksin
Perusahaan farmasi AstraZeneca Plc telah menandatangani kontrak dengan pemerintah kawasan Uni Eropa untuk memasok vaksin yang potensial bisa melawan virus corona.
Kontrak tersebut berisi kesepakatan bahwa AstraZeneca akan menyediakan 400 juta dosis vaksin yang saat ini dikembangkan oleh University of Oxford.
AstraZeneca juga menyebutkan mereka sedang mencari cara untuk memperluas pembuatan vaksin.
Perusahaan farmasi asal Inggris ini mengaku akan memasok vaksin tanpa keuntungan selama pandemi corona.
Pengiriman akan dimulai pada akhir tahun 2020.
Kesepakatan itu adalah kontrak pertama yang ditandatangani oleh Aliansi Vaksin Inklusif Eropa (IVA), sebuah kelompok yang dibentuk oleh Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda untuk mengamankan dosis vaksin bagi semua negara anggota Uni Eropa sesegera mungkin.
"Ini akan memastikan bahwa ratusan juta orang di Eropa akan memiliki akses ke vaksin ini, tentu saja jika itu berhasil dan kita akan tahu bahwa pada akhir musim panas," kata kepala eksekutif AstraZeneca, Pascal Soriot yang dikutip Reuters, Sabtu (13/6/2020).
Dia mengatakan, pihaknya memiliki "harapan baik" bahwa vaksin akan berhasil, berdasarkan data awal.
"Aliansi akan bekerja sama dengan Komisi Eropa dan negara-negara lain di Eropa untuk memastikan semua orang di seluruh Eropa diberikan vaksin," katanya.
China, Brasil, Jepang dan Rusia juga berminat
Vaksin corona ini rencananya diperuntukan bagi semua negara anggota Uni Eropa.