Idul Adha
Kapan Idul Adha 1441 H? Simak Jadwal Sidang Isbat Kementrian Agama, Muhammadiyah Sudah Tetapkan
Kapan Idul Adha 1441 H? Simak jadwal Sidang Isbat Kementrian Agama, Muhammadiyah sudah tetapkan
TRIBUNKALTIM.CO - Kapan Idul Adha 1441 H? Simak jadwal Sidang Isbat Kementrian Agama, Muhammadiyah sudah tetapkan.
Kementrian Agama yang dipimpin Fachrul Razi belum menetapkan Kapan Idul Adha 1441 H.
Dijadwalkan, Kementrian Agama akan menggelar Sidang Isbat pada 21 Juli untuk menentukan awal Bulan DDzulhijjah.
Sebelumnya, Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan Idul Adha 1441 H pada 31 Juli, mendatang.
Kementerian Agama akan kembali menyelenggarakan Sidang Isbat untuk menentukan awal Dzulhijjah 1441 H pada 21 Juli 2020.
Penentuan awal bulan tersebut sekaligus untuk menetapkan kapan Idul Adha.
• Permintaan Baru Budi Karya Sumadi ke Jajaran Sri Mulyani, Soal Biaya Rapid Test untuk Penumpang
• Mahfud MD Telepon ST Burhanuddin, Perintahkan Polisi dan Kejaksaan Bekuk DPO Ini, Jebloskan Penjara
• Biasa Sudah Cair, Pencairan Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri, Ternyata Belum Dibahas Jajaran Sri Mulyani
• Tak Main-Main, Idham Azis Bilang Sanksi Polisi Terjerat Narkoba Harus Sama dengan Pengedar Kakap
Untuk diketahui, Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada 10 Dzulhijjah.
"Sidang Isbat akan digelar 21 Juli 2020," kata Menteri Agama Fachrul Razi dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7/2020).
Pelaksanaan Sidang Isbat merujuk pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 02 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.
Ia menjelaskan, pelaksanaan Sidang Isbat selalu digelar setiap tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriah.
Misalnya, Sidang Isbat awal Ramadhan digelar pada 29 Syaban, awal Syawal digelar pada 29 Ramadhan.
"Karenanya, Sidang Isbat awal Dzulhijjah digelar pada 29 Zulqadah yang bertepadan 21 Juli 2020," ucapnya.
Seperti halnya Ramadhan dan Syawal, Sidang Isbat akan diawali dengan pembahasan hasil hisab dan laporan rukyatul hilal sebelum menentukan 1 Dzulhijjah. Sidang tersebut juga akan melibatkan Tim Falaikiyah Kementerian Agama, perwakilan ormas, dan undangan lainnya.
"Jika tanggal 1 Dzulhijjah sudah ditentukan, maka bisa diketahui kapan Hari Raya Idul Adha 1441 H yang jatuh pada 10 Dzulhijjah," kata Fachrul Razi.
Keputusan Muhammadiyah
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah jatuh pada Jumat (31/7/2020).
Pengumuman itu tercantum dalam Surat Edaran PP Muhammadiyah Nomor 06/EDR/I.0/E/2020 tentang tuntunan ibadah puasa Arafah, Idul Adha, kurban dan protokol ibadah kurban pada masa pandemi Covid-19.
Dalam surat itu, tertulis imbauan agar umat Islam menjalankan shalat Id di rumah masing-masing. "Diharapkan secara umum umat Islam di Indonesia agar tidak melaksanakan shalat Idul Adha di lapangan ataupun di masjid untuk menghindari kerumunan dan tertularnya Covid," ujar Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto, Rabu (24/06/2020).
• Kabar Terbaru Gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri Bukan Cair Juni, Jajaran Sri Mulyani Beri Penjelasan
• Takut Dibalas, Anak Buah John Kei Pilih Serahkan Diri ke Polisi, Berperan Penting Saat Penyerangan
• Tak Ingin Data Pemerintah Jatuh ke Asing, Luhut Tegur Staf Airlangga Hartarto Soal Facebook - Google
• covid-19 Jawa Timur Hampir Salip Wilayah Anies Baswedan, Anggota Khofifah Beber 2 Faktor Penyebab
PP Muhammadiyah berharap salat Idul Adha dapat dilakukan bersama anggota keluarga dengan cara yang sama seperti salat di lapangan.
Bagi yang berada di daerah aman atau tidak terdampak virus corona (zona hijau), salat Idul Adha dapat dilakukan di lapangan kecil atau ruang terbuka dekat tempat tinggal.
Namun, protokol kesehatan tetap haru diperhatikan.
Terkait dengan ibadah kurban, disarankan agar umat Islam yang mampu untuk lebih mengutamakan bersedekah berupa uang dari pada menyembelih hewan kurban.
Sebab pandemi Covid-19 saat ini menimbulkan masalah sosial, ekonomi dan meningkatnya jumlah kaum duafa.
"Bagi mereka yang mampu membantu penanggulangan dampak ekonomi Covid-19 sekaligus berkurban, maka dapat melakukan keduanya (memberi daging dan uang)," kata Agung Danarto.
Dalam surat edaran, juga disampaikan penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH).
Tujuannya agar lebih sesuai syariat dan higienis. Selain itu, jumlah hewan yang disembelih di luar RPH hendaknya dibatasi atau tidak terlalu banyak.
"Untuk menghindari kemubaziran dan distribusi yang merata, disembelih oleh tenaga profesional, mengurangi kerumunan massa dan pemenuhan protokol kesehatan yang ketat sehingga dapat menjamin keamanan dan keselamatan bersama," ungkapnya.
Pilih new reality ketimbang new normal
Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku lebih setuju dengan penggunaan istilah realitas baru atau new reality daripada menggunakan istilah era kenormalan baru atau new normal dalam situasi pandemi Virus Corona ( covid-19 ).
Dia mengatakan, new reality lebih bersifat netral dibanding istilah new normal yang sering digaungkan oleh pemerintah.
"Karena itu ( new reality ) lebih bersifat netral dan kemudian lebih mudah untuk kita menjelaskannya," kata Abdul dalam disuksi online bertajuk "Tata Hidup Baru (The Normal Life): Prespektif Agama-agama", Senin (8/6/2020).
"New normal itu ada dimensi, ada dimensi moral dan ada dimensi ideologinya sebenarnya kalau dikasih lebih jauh," ujar dia.
Menurut Abdul Mu'ti, harus ada tolak ukur tersendiri terkait istilah new normal.
Bahkan, lanjut dia, dalam konstruksi undang-undang tidak mengenal istilah new normal.
"Cuma karena istilah ini dikemukakan oleh seorang pemimpin negara jadi kita pun seperti harus hiruk-pikuk dengan istilah itu," ucapnya.
• Kata-kata Melecehkan Ini Buat Pije Nekat Bakar Alphard Via Vallen, Ditolak Dua Kali Bertemu Idola
Kendati demikian, Abdul Mu'ti menilai istilah new reality tidak perlu lagi diperdebatkan.
Ia pun menyarankan pemerintah untuk fokus menyelesaikan masalah yang muncul karena pandemi covid-19.
"Bagaimana mereka yang kehilangan pekerjaan harus kita upayakan untuk bisa tetap kembali bekerja," tutur dia.
"Bagaimana situasi di mana anak-anak tidak bisa belajar sekolah sebagaimana biasa Kemudian, harus tetap bisa belajar dengan sebaik-baiknya," ucap Abdul Mu'ti.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penetapan Idul Adha, Kemenag Gelar Sidang Isbat 21 Juli", https://nasional.kompas.com/read/2020/07/02/16072231/penetapan-idul-adha-kemenag-gelar-sidang-isbat-21-juli.