Soal Kilang Minyak Batal Dibangun di Bontang, Komisi II DPRD Yakini Pusat Bakal Tinjau Ulang
Batalnya proyek pembangunan kilang minyak Bontang, tak lantas jadi kegagalan pemerintah daerah. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Bontang, H Ru
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Batalnya proyek pembangunan kilang minyak Bontang, tak lantas jadi kegagalan pemerintah daerah. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Bontang, H Rustam.
"Tentu semua orang pasti kecewa, tapi ini bukan berarti kita gagal (optimalkan investasi)," katanya.
Lebih lanjut, kata pimpinan komisi yang membidangi urusan investasi di DPRD Bontang, Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menetapkan Bontang Lestari sebagai kawasan industri, tak melulu soal proyek pembangunan kilang minyak.
"RTRW bahwasanya di sana (Bontang Lestari) bukan hanya untuk obyek kilang, bukan. Tapi ada GPK, ada EUP, ada peti kemas dan pelabuhan, bukan semata-mata untuk Pertamina. Memang kita tetapkan sebagai zona industri," ucapnya.
Ia meyakini bahwa pemerintah pusat bakal meninjau ulang mega proyek tersebut. Bontang masih tetap jadi kawasan paling representatif untuk dibangun kilang minyak Pertamina.
"Soal kilang ini bukan kita saja yang berpikir, pasti provinsi juga, juga pemerintah pusat. Mengingat Bontang sekarang tinggal 2 train (PT Badak) yang jalan. Tidak mungkin buat yang baru sementara Bontang infrastrukturnya sudah jadi air, listrik, SDM sudah ada," ujarnya.
Baca juga: Begini Sosok Mbak Dita, Tersangka Pemberi Suap Bupati Kutim Ismunandar & Istri, Ada THR Rp 100 Juta
Baca juga: Prediksi Menteri yang tak Kena Reshuffle, Ada Erick Thohir, Retno Marsudi, Bagaimana dengan Prabowo?
Secara prinsip, Rustam tak bisa mengelak rasa kecewa apabila benar proyek kilang minyak benar terlempar dari Bontang.
"Kami selalu berharap, invetasi yang dijanjikan oleh presiden tetap di Bontang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala DPM-PTSP Bontang, Puguh Harjanto tak patah arang apabila pembatalan pembangunan kilang minyak Bontang benar-benar terjadi.
Menurutnya, kendati penanaman investasi ratusan triliun tersebut gagal, masih ada 8 investasi sektor nonmigas punya peluang besar menggerakkan roda ekonomi Bontang di masa depan.
Semisal investasi sektor petrokimia, kemaritiman dan pariwisata. Ketiga sektor tersebut dinilai Puguh Harjanto sangat menjanjikan untuk menggerakkan roda ekonomi di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Baca juga: Bupati Ismunandar dan Istri Ditangkap KPK, Wabup PPU Hamdam: Saya Merasakan Kegelisahan Warga Kutim
Baca juga: Bupati Kutim Ismunandar Ditahan KPK, Wabup Kasmidi Bulang Akui tak Berani Lihat Siaran Televisi
"Kalau investasi. Sektor unggulan lain, seperti sektor kemaritiman dengan pariwisata memang beberapa ada potensi, termasuk petrokimia," tuturnya.
Sejumlah rencana investasi sektor petrokimia diharapkan dapat menekan laju impor produk tersebut yang kian meningkat setiap tahun.
"Produk turunan daripada perusahaan di Bontang, masih sangat dimungkinkan untuk dikembangkan. Kita vidcon perusahaan, libatkan Polres dan Kejaksaan, adakan brainstorming," ujarnya. (*)