Virus Corona
Deadline Jokowi ke Jatim Berakhir, Khofifah Justru Singgung Pedoman WHO yang Ditolak Doni Monardo
Deadline Jokowi ke Jatim berakhir, Khofifah Indar Parawansa justru singgung pedoman WHO yang ditolak Doni Monardo
TRIBUNKALTIM.CO - Deadline Jokowi ke Jatim berakhir, Khofifah Indar Parawansa justru singgung pedoman WHO yang ditolak Doni Monardo.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan angka kesembuhan pasien Virus Corona atau covid-19 yang makin meningkat.
Apalagi, jika menggunakan standar WHO yang cukup 1 kali tes swab untuk menentukan kesembuhan pasien covid-19, menurut Khofifah, pasti angka kesembuhan di Jawa Timur meningkat drastis.
Namun, diketahui, pedoman WHO soal satu kali tes swab untuk menentukan kesembuhan pasien ini pernah ditolak Ketua Gugus Tugas covid-19, Doni Monardo.
Dua minggu target yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk menurunkan kasus positif Virus Corona di Jawa Timur, berakhir.
Dilansir dari tayangan KompasTV, Jumat (10/7/2020), bagaimana hasil dan kondisi di Jatim saat ini?
• Sri Mulyani Umumkan Negara Defisit Rp 257,8 Triliun, Bagaimana Nasib Gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri?
• Pedoman Terbaru WHO Soal Penyebaran Virus Corona Via Udara, Tenaga Medis Wajib Perhatikan Hal Ini
• Ribuan Anak Buah KSAD Andika Perkasa Terpapar Covid-19, Bamsoet Minta Hal Ini Dilakukan di TNI
• Bukan Syahrul Yasin Limpo, Jokowi Justru Tunjuk Prabowo Pimpin Pengembangan Lumbung Pangan Nasional
Menjawab target tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim bahwa angka pasien sembuh di Jatim semakin meningkat.
Tercatat, ada 2.150 pasien baru yang dinyatakan sembuh dalam 2 minggu terakhir.
"Dalam dua minggu terakhir, terhitung dari 25 Juni-8 Juli kemarin, alhamudlillah sudah 2.150 pasien sembuh," ujar Khofifah.
"Pasien baru ini, jikalau keputusan WHO diterapkan di Jawa Timur, bahwa swab 1 kali negatif dianggap sembuh, tentu akan meningkat lebih tinggi lagi angka kesembuhan pasien."
Di sisi lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismahrini juga mengklaim hal serupa.
Ia menyatakan, angka kesembuhan pasien di Surabaya terus bertambah.
Tercatat, ada 2.150 pasien baru yang dinyatakan sembuh dalam 2 minggu terakhir.
"Dalam dua minggu terakhir, terhitung dari 25 Juni-8 Juli kemarin, alhamudlillah sudah 2.150 pasien sembuh," ujar Khofifah.
"Pasien baru ini, jikalau keputusan WHO diterapkan di Jawa Timur, bahwa swab 1 kali negatif dianggap sembuh, tentu akan meningkat lebih tinggi lagi angka kesembuhan pasien."
Di sisi lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismahrini juga mengklaim hal serupa.
Ia menyatakan, angka kesembuhan pasien di Surabaya terus bertambah.
• Kabar Terbaru Covid-19 Jatim Usai Deadline Jokowi Lewat, Khofifah Tak Respon, Emil Dardak Bersuara
Berikut rinciannya penambahan 6 hari terakhir:
3 Juli 2020
Positif: 344
Sembuh: 100
Meninggal: 27
4 Juli 2020
Positif: 422
Sembuh: 151
Meninggal: 29
5 Juli 2020
Positif: 550
Sembuh: 104
Meninggal: 33
6 Juli 2020
Positif: 301
Sembuh: 118
Meninggal: 29
7 Juli 2020
Positif: 280
Sembuh: 205
Meninggal: 23
8 Juli 2020
Positif: 363
Sembuh: 263
Meninggal: 27
9 Juli 2020
Positif: 202
Sembuh: 244
Meninggal: 27
• Satu Kamar Diisi 3 Pasang Remaja Belia, Obat Kuat dan Alat Kontrasepsi Berserakan, Bu Camat Istigfar
Sementara itu, per Jumat (10/7/2020), secara keseluruhan, di Jawa Timur ada 15.484 kasus positif.
Sedangkan pasien yang sembuh mencapai 5.582, dan pasien meninggal mencapai 1.125 orang.
Guna menekan angka kasus baru, petugas gabungan gencar melakukan razia masker.
Termasuk saat berkendara.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi memberikan target penurunan kasus positif di Jatim pada 25 Juni 2020 lalu, saat berkunjung ke Jawa Timur.
“Oleh sebab itu saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul betul kita lakukan bersama sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020), dikutip dari Kompas.com.
Presiden meminta seluruh pihak bergotong royong menangani kasus Covid-19 di Jawa Timur.
"Baik itu di gugus tugas, di provinsi, di kota dan kabupaten dan seterusnya sampai ke rumah sakit kampung desa semuanya ikut bersama melakukan manajemen krisis dan menurunkan angka positif tadi,” ucap dia.
Respon Emil Dardak
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mau menyampaikan pernyataan.
Emil Dardak membenarkan bahwa tidak ada penurunan angka secara kasatmata sepanjang 14 hari terakhir.
Namun, menurut dia itu lebih baik karena tidak ada lonjakan angka penyebaran yang signifikan.
"Karena selama 14 hari terakhir kami juga melakukan testing masif.
Harusnya kalau ada testing masif, angka melonjak naik kan," kata Emil Dardak.
• Kabar Gembira PNS, Bukan Gaji ke-13, Tjahjo Kumolo dan Jajaran Sri Mulyani akan Naikkan Uang Pensiun
Upaya Pemprov Jatim
Meski kasus covid tak kunjung turun, perlu diketahui upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemprov Jatim bersama kabupaten/kota di daerah itu.
Mereka membagikan jutaan masker kepada masyarakat, penyekatan, hingga penutupan jalan.
Bahkan, Pemprov Jatim telah membahas rencana penambahan pasal pada perda yang menguatkan sanksi bagi para pelanggar protokol kesehatan.
Sebelum pasal itu ditetapkan, tampaknya memang beberapa daerah sudah mulai memberikan sanksi tegas.
Dari denda ratusan ribu, hukuman fisik seperti push up, hingga menjadikan para pelanggar pekerja sosial.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Target dari Jokowi 2 Minggu Turunkan Kasus Positif Corona di Jatim Berakhir, Bagaimana Hasilnya?, https://wow.tribunnews.com/2020/07/10/target-dari-jokowi-2-minggu-turunkan-kasus-positif-corona-di-jatim-berakhir-bagaimana-hasilnya?page=all.