Ini Fakta Unik Lobster, Dahulu Jadi Makanan Orang Miskin dan Narapidana, Sekarang Harganya Mahal

Tahukah anda, Inilah fakta unik lobster, dahulu Jadi makanan orang miskin dan narapidana

Editor: Nur Pratama
Instagram.com
hidangan lobster di RM Hongkong 

Padahal, sebelum semahal saat ini, lobster dulunya merupakan makanan yang sama sekali tak dianggap.

Dilansir dari Time, di masa kolonial, lobster bukan makanan kalangan kelas atas atau restoran mewah.

Sebaliknya, lobster adalah makanan untuk orang-orang miskin karena harganya yang murah dan ketersediaan di alam saat itu sangat melimpah.

Saking murahnya ketimbang membeli ikan, lobster dijadikan makanan untuk para tahanan di Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

Ini dilakukan pemerintah untuk menghemat ongkos makan para narapidana di penjara.

Lobster dihidangkan hampir setiap hari di dalam penjara. Hal ini membuat para napi protes karena lauk lobster dianggap terasa sangat hambar.

Belakangan, pengelola penjara akhirnya membuat aturan baru dengan menghidangkan lobster untuk konsumsi napi hanya tiga kali dalam seminggu.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Riyanto Basuki, menerangkan lobster memang butuh perairan yang sangat ideal untuk bertelur.

Hanya di beberapa tempat di dunia yang dinilai cocok untuk habitat lobster bernilai tinggi seperti spesies panulirus sp yang banyak diminati di pasar ekspor.

Menurut Riyanto, Vietnam meski memiliki perairan, lokasi negara tersebut kurang ideal untuk pengembangan benih lobster dibandingkan dengan beberapa pantai di Indonesia.

Dikatakannya, lobster mahal seperti panulirus sp umumnya bertelur di perairan tropis yang memiliki karang yang baik dan berpasir. Pantai Pangandaran salah satu di antaranya.

"Lobster itu butuh yang namanya tingkat kecocokan. Lobster yang dibudidaya dengan yang ditangkap di alam kan juga berbeda. Nah di Indonesia yang paling cocok itu seperti di Pangandaran dan Lombok Timur," ujar Riyanto kepada Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved