Virus Corona
Khofifah Bocorkan Hasil Rapat Soal Virus Corona dengan Jokowi, Warga Jawa Timur Siap-siap Disanksi
Khofifah Indar Parawansa bocorkan hasil rapat soal Virus Corona dengan Jokowi, warga Jawa Timur siap-siap disanksi
TRIBUNKALTIM.CO - Khofifah Indar Parawansa bocorkan hasil rapat soal Virus Corona dengan Jokowi, warga Jawa Timur siap-siap disanksi.
Jawa Timur kini menjadi Provinsi di Indonesia dengan angka kasus Virus Corona atau covid-19 tertinggi.
Kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Presiden Jokowi meminta kepala daerah menyiapkan sanksi kepada warga yang tak patuhi protokol kesehatan.
Penerapan sanksi ini bertujuan agar masyarakat lebih disiplin dan penularan covid-19 bisa dikurangi.
Presiden Joko Widodo menggelar rapat dengan para gubernur di Istana Bogor, Rabu (15/7/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, dalam rapat itu Jokowi meminta para gubernur seluruh Indonesia menegakkan kedisiplinan publik terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19.
• Pilpres 2024, Refly Harun Ungkap Ganjar Diusung Megawati Jika Penuhi Syarat Ini, Nasib Mirip Jokowi
• Di ILC, Anies Baswedan Diserang Eks Anak Buah Ahok Soal Reklamasi Ancol, Sebut Gubernur Tak Jujur
• Ada Kejanggalan Anies Baswedan soal Reklamasi Ancol, Anak Buah Prabowo di Gerindra Pasang Badan
• Ahok Singgung Reklamasi Ancol dan Dufan, Anies Baswedan Sempat Klaim Berbeda dengan Sebelumnya
"Pak Presiden memberikan arahan untuk menegakkan disiplin.
Memang seyogyanya ada sanksi, apakah itu denda maupun administrasi.
Supaya ada peningkatan kedisiplinan masyarakat," ujar Khofifah Indar Parawansa usai rapat.
Khofifah menyampaikan, peningkatan kedisiplinan masyarakat harus diiringi upaya pergerakan roda perekonomian kembali.
Dia mengatakan, Presiden terus mengingatkan kepala daerah untuk mengetahui kapan harus menerapkan dan menghentikan kebijakan pelonggaran.
"Kepala daerah harus bisa melakukan deteksi secara kontinyu. Jadi pergerakan ekonomi dan covid-19 bisa dikendalikan," jelasnya.
Dia menyebut, selama enam hari terakhir tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Jawa Timur tertinggi se-Indonesia.
Per hari Rabu, Khofifah menerima laporan jumlah pasien sembuh di Jatim mencapai 500 orang.
"Pekerjaan rumah saat ini adalah menurunkan angka kematian dan kasus," ujarnya.
Dia menambahkan, hingga saat ini pemenuhan berbagai kebutuhan tes covid baik PCR maupun tes cepat molekuler terus dikoordinasikan dengan Gugus Tugas pusat.
Provinsi Jawa Timur mencatat angka kesembuhan pasien positif covid-19 tertinggi nasional selama lima hari berturut-turut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, capaian itu didapat berkat sejumlah inovasi yang diterapkan dalam menangani pasien positif covid-19.
• Artis FTV HH Bernyanyi ke Polisi, Beber Berapa Lama Tekuni Prostitusi dan Bocorkan Rekan-rekannya
• Ini Profil dan Bisnis Artis HH yang Diduga Terlibat Prostitusi di Medan, Pernyataan Kuasa Hukumnya
• Muncul Video Hana Hanifah, Sempat Sindir Pria Hidung Belang yang Duitnya Pas-pasan
• Diterbangkan dari Jakarta ke Medan, Segini Bayaran yang Diterima Hana Hanifah dari Muncikari
"Berbagai inovasi seperti one gate referral system, pembuatan pedoman perawatan terpadu, pemisahan pasien ringan dan sedang serta berat.
Penggunaan plasma convalesent, hingga karantina terpusat di RS Darurat," kata Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (14/7/2020).
Sejumlah inovasi itu dinilai efektif mempercepat proses penyembuhan pasien covid-19 di Jawa Timur.
"Sangat efektif untuk mempercepat penyembuhan," kata Khofifah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari gugus tugas, Jawa Timur mencatat angka kesembuhan tertinggi nasional dalam lima hari terakhir.
Pada Kamis (9/7/2020), sebanyak 253 pasien positif covid-19 sembuh di Jatim, diikuti 221 pasien di Jakarta, dan 189 pasien di Sulawesi Selatan.
Lalu, 234 pasien dinyatakan sembuh di Jatim pada Jumat (10/7/2020).
Sementara DKI Jakarta sebanyak 180 pasien dan Jawa Tengah 138 pasien.
Pada Sabtu (11/7/2020), angka kesembuhan di Jatim mencapai 318 pasien, disusul 215 pasien di Jakarta dan 176 pasien di Sulawesi Selatan.
Kemudian, 207 pasien sembuh di Jatim pada Minggu (12/7/2020), disusul Jakarta sebanyak 160 paien dan Sulawesi Selatan sebanyak 107 orang.
Terakhir, 268 pasien sembuh di Jatim pada Senin (13/7/2020).
Posisi berikutnya ditempati Sulawesi Selatan sebanyak 259 orang dan DKI Jakarta 208 orang.
Secara kumulatif, angka kesembuhan pasien positif covid-19 di Jawa Timur mencapai 6.858 orang atau sekitar 40.67 persen dari 16.862 kasus yang tercatat hingga Senin (13/7/2020).
• Fakta Baru Kasus Prostitusi Artis FTV HH atau Hana Hanifah, Daftar Film, Foto, Biodata atau Profil
Meski angka kesembuhan meningkat, Khofifah meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19.
Puncak Kasus Virus Corona di Indonesia
Presiden Joko Widodo memprediksi puncak penyebaran Virus Corona atau covid-19 di Indonesia akan terjadi pada Agustus dan September 2020.
Hal itu disampaikan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (13/7/2020).
"Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Presiden.
Namun menurut Presiden, prediksi tersebut bisa berubah apabila tidak ada langkah antisipasi yang tepat dalam penanggulangan covid-19.
Oleh karena itu kata Presiden, ia terus mengingatkan ara Menteri untuk bekerja keras.
• Bukan Soal Gaji ke-13 Belum Cair, Ini Penyebab Utama Pendapatan PNS Turun Saat Pandemi Virus Corona
• Kasus Baru Virus Corona Ditandai Jokowi, Anies Baswedan Lempar Kesalahan ke Warga Jakarta?
"Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah dalam rapat terbatas penanganan covid-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (13/7/2020).
Ada yang berbeda dalam rapat terbatas kali ini, Presiden meminta jajaran kabinetnya tidak menyampaikan laporan hasil penanganan.
Melainkan, memberikan tanggapan atas lonjakan kasus yang terjadi.
"Tolong tidak usah memberikan laporan tapi apa yang saya sampaikan itu tolong diberikan tanggapan," kata Presiden.
Biasanya dalam rapat terbatas penanganan covid-19 setelah Presiden memberikan pengantar, para menteri menyampaikan laporan kerja yang telah dilakukan.
"Saya harapkan nanti yang disampaikan adalah bukan laporan, apa yang harus kita kerjakan, problem lapangannya apa dan pendek-pendek," katanya.
Dalam rapat tersebut Presiden menyinggung lonjakan kasus di dua wilayah yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Misalnya pada Kamis pekan lalu, lonjakan kasus terjadi di Jawa Barat dengan adanya temuan 1262 kasus positif di Secapa AD.
• Bobol Rumah dan Curi Barang Elektronik di 11 TKP, Pria Pengangguran di Balikpapan Ini Dibekuk Polisi
• Tiga Sindikat Spesialis Maling Tali Kapal Asing Diciduk Jajaran Ditpolarud Polda Kaltim
Sementara itu pada Ahad kemarin lonjakan kasus terjadi di DKI Jakarta yakni 404 kasus dan rasio perbandingan antara jumlah pasien positif dengan jumlah spesimen yang diperiksa atau Positivity rate 10,5 persen atau melonjak 2 kali lipat.
"Tolong ini menjadi perhatian" katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Khofifah Sebut Jokowi Minta Pemda Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan", https://nasional.kompas.com/read/2020/07/15/16004551/khofifah-sebut-jokowi-minta-pemda-sanksi-pelanggar-protokol-kesehatan.