Tim Evakuasi BPBD Samarinda Sebut Usia Ambulans 30 Tahun yang Digunakan Angkut Jenazah Pasien Corona

Tugas Tim Evakuasi BPBD Kota Samarinda juga tidak bisa dipandang enteng, pasalnya merekalah yang bertugas melakukan proses pemakaman dengan standar c

TRIBUNKALTIM.CO/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Proses pemakaman dengan standar covid-19 dilakukan Tim Evakuasi BPBD dan DPKP Kota Samarinda di Area Pemakaman Jalan Serayu, Samarinda Utara, Rabu (15/7/2020). 

Setiap kali proses pemakaman, Tim Evakuasi juga membawa alat semprot lengkap dengan cairan disinfektan. Cairan tersebut selalu dibawa guna sterilisasi ambulans, termasuk menyemprotkan ke alat kelengkapan petugas.

Bahkan, ketika proses pemakaman selesai, setiap petugas disemprot dengan disinfektan, sebelum melepas hazmat dan kelengkapan lainnya.

Proses penyemprotan disinfektan juga dilakukan jajaran Polresta Samarinda, dan Damkar Kota Samarinda. Penyemprotan dilakukan di jalanan menuju pemakaman, terutama jalanan permukiman sekitar pemakaman.

Tugas Tim Evakuasi pun tidak hanya melulu terkait pemakaman saja. Tim Evakuasi juga melakukan penyemprotan disinfektan ketika tidak ada pemakaman.

Selagi personel Tim Evakuasi melakukan penyemprotan, personel lainnya melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan.

Biasanya penyemprotan yang dilakukan Tim Evakuasi dilakukan di fasilitas umum, terutama tempat keramaian masyarakat.

Tidak hanya itu saja, Tim Evakuasi jugalah yang bertugas menjemput warga terkait dengan dugaan covid-19 guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.

"Betul, tidak hanya pemakaman saja tugas kami, tapi juga penyemprotan, penyuluhan, mendampingi tim dari Dinkes, termasuk jika ada laporan dugaan covid-19, itu juga kami yang jemput," ujarnya.

Sejauh ini, kendala yang dihadapi pihaknya terkait dengan armada kendaraan. Setiap kali proses pemakaman dilakukan, pihaknya paling tidak membawa dua unit kendaraan, meliputi ambulans dan mobil komando.

Khusus ambulans, kendaraan yang digunakan saat ini telah berusia kurang lebih 30 tahun, walaupun sudah cukup tua, namun pihaknya tidak ada pilihan lain dan terpaksa tetap menggunakan ambulans tersebut.

Baca juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemkot Balikpapan Hanya Terima Pasien Covid-19 dengan Kondisi Berat

Baca juga: Kronologi Kepala Bappeda Jatim Meninggal Akibat Virus Corona, Ini Permintaan dan Janji Khofifah

"Kendala kami terkait dengan armada, terutama ambulans, ini sudah cukup tua. Untungnya, setiap kali proses pemakaman dilakukan, menuju area pemakaman selalu dikawal TNI dan Polri," ujarnya.

Selain terkait dengan ambulans, pihaknya juga membutuhkan suplemen maupun vitamin guna menjaga daya tahan tubuh personel Tim Evakuasi.

Pasalnya, untuk tugas terkait dengan covid-19 tidak ada pergantian personel, ataupun pembagian jam tugas, kedelapan personel itulah yang siaga 24 jam setiap harinya.

"Suplemen dan vitamin juga kami butuhkan. Penting agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Untuk memastikan mereka ini tidak terpapar covid-19, kami melalui Dinkes juga melakukan rapid test terhadap personel Tim Evakuasi, dan ini akan kita lakukan secara berkala," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved