Hebatnya Djoko Tjandra Terkuak di ILC Tadi Malam, Anak Buah AHY Ini Sebut Presiden juga Tak Berdaya

Topik ILC tadi malam mengurai sepakterjang Joko Tjandra yang sudah membuat tiga perwira tinggi kepolisian Republik Indonesia dicopot.

Editor: Doan Pardede
tangkapan layar Youtube
ILC TADI MALAM - Serunya ILC tadi malam, Presiden ILC TV One Karni Ilyas ulas bahkan Presiden Jokowi tak berdaya di hadapan koruptor Joko Tjandra 

TRIBUNKALTIM.CO - Hebatnya sosok Djoko Tjandra terkuak di program acara ILC tadi malam,

Talkshow ILC TV One , Selasa (21/7/2020) ini sendiri mengulas kehebatan buronan koruptor Joko Tjandra.

Topik ILC tadi malam mengurai sepakterjang Joko Tjandra yang sudah membuat tiga perwira tinggi kepolisian Republik Indonesia dicopot.

Benarkah Joko Tjandra membeli perangkat hukum di republik ini?

Serunya ILC Tadi Malam! Fakta Tersembunyi Reklamasi Ancol Dibongkar, Rian Esnest: Gubernur Tak Jujur

Mahfud MD Tak Main-main, Ini Permintaannya Soal Pejabat Polri dan Pegawai yang Bantu Djoko Tjandra

Polri Benarkan Brigjen Prasetijo Utomo Kawal Buron Djoko Tjandra, Satu Jet dari Pontianak - Jakarta

Kabar Prasetijo Utomo Usai Percakapannya dengan Djoko Tjandra Dibongkar Polri, Ini Kata Kabareskrim

Bahkan di ILC tadi malam, anggota Fraksi Demokrat DPR RI Benny K Harman menyebut posisi Presiden RI Jokowi juga tak berdaya di hadapan Joko Tjandra.

Saking pentingnya kasus ini tuntas, anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (Agus SBY) di Partai Demokrat ini bahkan meminta Jokowi membentuk tim independen mengurus Joko Tjandra.

Bahkan anggota Komisi III DPR RI ini menyebut negara akan lumpuh jika Joko Tjandra tak tuntas.

"Drama tentang penegakan hukum yang isinya adalah lumpuhnya negara di hadapan seorang Joko Tjandra. Itu isunya lumpuh negara kita ini. Kepolisian lumpuh,kepolisian lumpuh, kejaksaan lumpuh, advokat lumpuh. Lebih lebih lagi presidennya ikut tak berdaya," kata Benny dikutip tribun-timur.com dari akun Youtube Indonesia Lawyers Club, Rabu (22/7/2020).

Simak video lengkapnya:

Lurah Hingga Jenderal Dicopot

Joko Tjandra masih jadi topik hangat.

Dirangkum tribun-timur.com, berikut daftar pejabat langsung merasakan akibatnya karena membantu Joko Tjandra.

1. Lurah Grogol Selatan bantu pembuatan e-KTP Djoko Tjandra

Sang lurah dicopot karena bertemu Joko Tjandra dan tidak berbuat apa-apa.

Lurah Grogol Selatan Asep Subahan dicopot oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan setelah terbukti membantu buronan Djoko Tjandra membuat KTP elektronik atau e-KTP.

"Laporan investigasi Inspektorat sudah selesai dan jelas terlihat bahwa yang bersangkutan telah melanggar prosedur penerbitan KTP elektronik tersebut. Ini fatal, tidak seharusnya terjadi. Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dan akan dilakukan penyelidikan lebih jauh," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan melalui keterangannya, Minggu 12 Juli 2020.

Cara Tukarkan Kode Redeem Free Fire, Bisa Dapat Skin Katana Kendoka hingga BUDI01 Gaming Gratis

Tuliskan Kelima Sila dari Pancasila! Lengkap Soal dan Jawaban TVRI Rabu, 22 Juli 2020 Kelas 4-6 SD

Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Michael Rolandi pada 11 Juli 2020 melapor kepada Anies, bahwa Lurah Grogol Selatan sudah berperan aktif dan melampaui tugas serta fungsinya dalam menerbitkan e-KTP itu.

Sedangkan Asep sendiri mengaku tidak mengenal siapa Djoko Tjandra.

Dia mengaku dihubungi oleh kuasa hukum Djoko yakni Anita pada 3 Juni 2020, dan mencetak e-KTP untuk buronan itu dalam waktu satu jam.

"Pengacaranya menanyakan, apakah KTP Pak Djoko masih tercatat di Kelurahan Grogol," kata Asep seperti dilansir ANTARA, 6 Juli 2020.

2. Brigjen Pol Prasetyo bantu buatkan surat jalan dan surat bebas covid-19

Jenderal bintang satu itu mencoreng imej polisi.

Gara-gara memberi surat jalan kepada Joko Tjandra.

Sekaligus bukti jika ada oknum polri pun bisa 'dibeli' sang koruptor.

Brigjen Pol Prasetyo Utomo adalah orang kedua yang harus hengkang dari jabatannya karena membantu Djoko membuat surat jalan.

Kabar Mengejutkan Presenter Jeremy Teti, Kondisinya Kini Menyedihkan, Ada Kabar Buruk Soal Penyakit

Nasib Anggota DPRD Fraksi PDIP Usai Hajar Brimob di THM Sampai Bonyok & Masuk RS, Fotonya Kini Viral

Sebelumnya Prasetyo menjabat sebagai Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri. Dengan surat sakti yang dikeluarkannya, Djoko bisa bepergian dari Jakarta hingga ke Kalimantan Barat.

Pencopotan Prasetyo tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/1980/VII/KEP./2020 tertanggal 15 Juli 2020.

“Komitmen BBapak Kapolri jelas, jika dalam pemeriksaan terbukti bersalah, akan dicopot dari jabatannya,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Rabu 15 Juli 2020.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sendiri yang mencopot dan memutasinya menjadi Perwira Tinggi (Pati) Pelayanan Masyarakat Yanma Mabes Polri. Dia diketahui membuat surat itu atas inisiatif sendiri dan tanpa persetujuan Kabareskrim atau Wakabareskrim sebagai pimpinan.

Prasetyo juga berperan dalam pembuatan Surat Keterangan Bebas COVID-19 untuk Djoko, dengan meminta seorang dokter Pusdokkes Polri untuk memeriksa dan menerbitkan surat itu.

3. Kadivhubinter Irjen Pol Napoleon Bonaparte

Ini jenderal bintang dua yang merasakan akibatnya gara-gara Joko Tjandra.

Baru-baru ini, satu Jenderal Polri lainnya juga dicopot dari jabatannya. Dia adalah Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Irjen Pol Napoleon Bonaparte.

Pencopotannya tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2076/VII/KEP/2020 tertanggal Jumat 17 Juli 2020. Dia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri. Dia diduga melanggar kode etik.

Pencopotan ini berkaitan dengan polemik keluarnya surat penghapusan red notice Djoko Tjandra. Dia kini digantikan Brigjen Pol Johanis Asadoma yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda NTT.

"Iya (Napoleon dimutasi karena) kelalaian dalam pengawasan staf," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Awi Setiyono saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat 17 Juli 2020.

4. Sekretaris NBC Interpol Indonesia Divhubinter Brigjen Nugroho Slamet Wibowo

Jenderal bintang satu ini diketahui menerbitkan surat yang memberi keistimewaan Joko Djandra.

Brigjen Nugroho Slamet Wibowo juga dicopot dari kursi jabatannya sebagai Sekretaris NBC Interpol Indonesia Divhubinter Polri, setelah menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait dugaan penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Dia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri. Posisinya digantikan oleh Brigjen Pol Amur Chandra Juli Buana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kadiklatsusjatrans Lemdiklat Polri.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, Brigjen Pol Nugroho Wibowo yang telah menghapus red notice Djoko Tjandra juga harus dicopot dari jabatannya.

Lewat surat No: B/186/V/2020/NCB.Div.HI tertanggal 5 Mei 2020, Brigjen Nugroho mengeluarkan surat penyampaian penghapusan Interpol red notice Djoko pada Dirjen Imigrasi.

Para pejabat ini selain dicopot dari jabatannya juga terancam hukkuman pidana.

"Kalau ada yang terlibat di situ, tindakan disiplin, penjatuhan sanksi disiplin, administrasi itu diberlakukan lalu dilanjutkan ke pidananya. Jangan berhenti di disiplin. Kalau hanya dicopot dari jabatan, tiba-tiba dua tahun lagi muncul jadi pejabat padahal melakukan tindak pidana. Oleh karena itu, polri sudah meneruskan," kata Mahfud MD dalam siara pers," kata Mahfud MD via keterangan resmi.(tribun-timur.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Serunya ILC TV One! Anak Buah Agus SBY Sebut Presiden Jokowi Pun Tak Berdaya di Hadapan Joko Tjandra

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved