Progres Capai 87 Persen, Jembatan Pulau Balang Ditargetkan Rampung pada Februari 2021
Pembangunan Jembatan Pulau Balang telah menunjukkan perkembangan konstruksi signifikan. Sampai saat ini progres fisik telah mencapai 87 persen, jemba
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Pembangunan Jembatan Pulau Balang telah menunjukkan perkembangan konstruksi signifikan.
Sampai saat ini progres fisik telah mencapai 87 persen, jembatan penghubung antara Kabupaten PPU dengan Kota Balikpapan ini ditargetkan rampung pada Februari 2021 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Jembatan Pulau Balang, Bismo di sela-sela kunjungan kerja reses, Anggota DPR RI Komisi VII, Awang Faroek Ishak dan Rudy Mas’ud ke lokasi pembangunan ini, Senin (28/7/2020) kemarin.
Bupati PPU, Abdul Gafur Masud (AGM) turut mendampingi langsung peninjauan salah satu proyek strategis nasional di Kabupaten PPU ini.
“Kami perkirakan pada akhir November mendatang jembatan ini sudah terhubung. Kemudian pekerjaan lainnya atau finishing dapat ditargetkan rampung hingga Februari 2021 mendatang, “ kata Bismo.
Kendati konstruksi mengalami kemajuan, namun diakuinya pembangunan jembatan setinggi 29 meter dengan lebar 22,4 meter itu juga masih terkendala di lapangan, salah satunya adalah persoalan pembebasan lahan, khususnya untuk sisi Balikpapan sepanjang 13 kilometer yang belum tuntas hingga kini.
"Setelah selesai pembangunannya, proyek ini akan segera diserahkan kepada Kementrian PUPR sebagai pemilik jembatan. Namun jika dalam proses penyerahan status lahan belum juga bebas hal itu dapat menjadi permasalahan di sana.
Baca juga: Tak Ingin Bebankan Orangtua, Dinas Pendidikan Balikpapan Beri Pulsa Rp 75 Ribu untuk Gakin
Baca juga: Momentum Tepat Anak JokowiI Maju di Pilkada Solo, Pengamat Sebut Gibran Tak Ingin Ulangi Nasib AHY
Malah berdasarkan informasi untuk tahun ini Pemprov menganggarkan hanya sampai dengan penetapan lokasi, sementara untuk pembebasan lahan belum ada," ujar Bismo.
Sementara itu Awang Faroek Ishak mengatakan, Jembatan Pulau Balang merupakan salah satu pembangunan strategis nasional di Kalimantan Timur yang menghubungkan antara Kabupaten PPU dengan Balikpapan, bahkan wilayah Kalimantan.
Jembatan tersebut, lanjut dia, nantinya juga akan terkoneksi dengan jalan Tol Balikpapan-Samarinda dengan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten PPU.
Sementara Rudy Masud dalam kesempatan yang sama mengatakan, pembangunan Jembatan Pulau Balang tersebut harusnya tidak menemui kendala lagi di lapangan.
Karena proses pembangunan insfrastruktur jembatan yang diketahui lebih membutuhkan anggaran besar saja dapat dikerjakan mengapa persoalan lahan belum bisa tuntas.
"Menurut saya seharusnya Pemprov Kaltim bisa memfasilitasi agar segera membebaskan areal ini tanpa harus menghentikan proses pembangunan jembatan. Karena yang lama itu konstruksi jembatannya bukan pembebasannya, sayang kalau hanya karena lahan insfrastruktur harus dihentikan," kata Rudy Masud.