Virus Corona di Balikpapan

Tak Ingin Bebankan Orangtua, Dinas Pendidikan Balikpapan Beri Pulsa Rp 75 Ribu untuk Gakin

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Kalimantan Timur, menyadari pembelajaran daring tak sepenuhnya efektif untuk dilaksanakan.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi penggunaan smartphone. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Kalimantan Timur, menyadari pembelajaran daring tak sepenuhnya efektif untuk dilaksanakan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Kalimantan Timur, menyadari pembelajaran daring tak sepenuhnya efektif untuk dilaksanakan.

Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi pendidikan itu pun mengaku bahwasannya pembelajaran daring tak jarang mengalami kendala.

Menanggapi ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin, mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi dalam lima hal.

Di antaranya pembelajaran daring bagi yang siap dan mampu akan tetap dilaksanakan. Namun jam pembelajaran daring akan lebih fleksisbilitas dan akan diatur.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Kutim, Pelaku Perjalanan Menambah Jumlah Pasien Positif Covid-19

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 9 Pasien Dinyatakan Sembuh, Positif Baru Meluas ke Sektor ESDM

"Jadi memang harus ada komunikasi dua arah antara orang tua murid dengan guru," ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (28/7/2020). 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin. (TRIBUNKALTIM.CO/MITHA AULIA)

Selanjutnya ialah agar dapat berhemat kuota, pihaknya hanya akan melakukan pembelajaran daring dengan maksimal dua mata pelajaran.

Sisanya luring dengan pemberian tugas melalui Whatsapp. Waktu durasi pembelajaran daring tidak boleh lebih dari 30 menit.

Baca Juga: BREAKING NEWS Miliki Komorbid Jantung, Satu Pasien Covid-19 di Balikpapan Meninggal Dunia

Baca Juga: Mall di Balikpapan Dilematis Selama New Normal, Ketua APPBI Kalimantan Timur: Ramai Khawatir, Sepi Khawatir

Sementara bagi orangtua atau anak yang tidak mempunyai gawai, maka Dinas Pendidikan memberi dua opsi yakni dengan home visit atau melakukan tatap muka maksimal 5 orang.

Ada juga usulan dari para orangtua, bagi wali murid yang memiliki rumah besar dan tersedia jaringan wifi, maka dapat dibuat kelompok belajar.

"Ini sudah dilakukan misalnya di daerah yang agak jauh, mereka kumpul disatu rumah. Ini sudah dilakukan oleh SD 21 dan SMP 21 Teluk Waru," katanya.

Baca Juga: Diguyur Hujan, Jalanan di Pesona Bukit Batuah Balikpapan Licin, Warga Inisiatif Beri Bebatuan

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved