Petambak di Tarakan Keluhkan Turunnya Harga Udang Windu, Walikota Khairul Upayakan Stabilisasi Harga

Banyak para petambak di Kota Tarakan Kalimantan Utara yang mengeluhkan turunnya harga udang windu, Rabu (29/7/2020)

Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI
Walikota Tarakan, dr Khairul mengatakan Pemerintah Kota Tarakan ( Pemkot Tarakan ) dalam hal ini BUMD Agrobisnis sempat menawar udang windu dengan harga tinggi, Rabu (29/7/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Banyak para petambak di Kota Tarakan Kalimantan Utara yang mengeluhkan turunnya harga udang windu, Rabu (29/7/2020).

Melalui Walikota Tarakan, dr Khairul mengatakan Pemerintah Kota Tarakan ( Pemkot Tarakan ) dalam hal ini BUMD Agrobisnis sempat menawar udang windu dengan harga tinggi.

Namun para petambak tidak menjajalkan hasil tambaknya tersebut kepada BUMD Kota Tarakan.

"Ya itu dia karena kemarin kan kita sudah tawarin tapi ndak ada yang jual sama kita, ndak tau bingung juga kita sama petambak ini, mengeluh (harga turun) tapi habis itu dikasih naik tapi lari juga dia," ujar dia kepada TribunKaltim.co.

Baca Juga: Jadwal Puasa Arafah Kamis 30 Juli 2020, Simak Bacaan Niatnya dengan Lafal Latin dan Artinya

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini, Rabu 29 Juli 2020, Menjelang Siang Berawan, Malam Udara Kabur

Khairul membenarkan bahwa harga udang windu memang sempat naik bahkan ada agen-agen yang mengasih lebih tinggi dari BUMD milik Pemkot Tarakan.

"Memang harapan kita begitu kalau ada yang bisa membantu petambak ya alhamdulillah," ungkap dia.

Meski begitu, Pemkot Tarakan tidak berhenti berupaya untuk melakukan stabilisasi harga udang windu.

"Untuk teknisnya mungkin, itu kan sudah saya tugaskan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang Agrobisnis ya," ujarnya.

Ilustrasi. Udang windu atau tiger shrimp.
Ilustrasi. Udang windu atau tiger shrimp. (HO-Handayani Boa)

"Tapi itu saya kira komunikasi untuk stabilisasi untuk itu kita kan lihat berapa sih sekarang harga pasar. Atau ndak ya nanti kita release lagi harga baru," terangnya.

Bahkan Pemkot Tarakan telah mengurus surat izin terkait pembuatan pos guna tempat pembelian hasil dari para petambak.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Kutim, Pelaku Perjalanan Menambah Jumlah Pasien Positif Covid-19

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 9 Pasien Dinyatakan Sembuh, Positif Baru Meluas ke Sektor ESDM

"Kita ada rencana juga kalau sudah ada tempat pembeliannya segala macam yang fix sudah, nah mungkin setiap saat dibuka juga itu posnya itu dan kita juga baru ngurus ijin juga untuk pembuatan pos.

Karena kan kita harus ada ijin lah ya, kalau selama ini kan kita cuman menyalurkan ke cold storage," jelasnya.

Jikalau perizinan tersebut telah dapat diselesaikan, maka, sambung Khairul, Pemkot Kota Tarakan bisa membuka pos tersebut secara permanen.

Baca Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemkot Balikpapan Hanya Terima Pasien Covid-19 dengan Kondisi Berat

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Tidak Ada Tambahan Kasus PDP, ODP, 9 Pasien Masih Dirawat

"Rencana posnya di Dinas Perikanan situ. Walaupun BUMD tapi kan ijin untuk sektor-sektor usaha kan ada aturannya mainnya ya jadi jangan sampai kita ndak ikuti aturan juga," pungkasnya.

Beberapa hari lalu, Khairul juga meminta diadakan rapat antara Direktur dengan Dewan Pengawas.

Diketahui, Dewan Pengawas ini juga baru akan dilantik yang direncanakan pada 4 Agustus mendatang.

Jelang Idul Adha Harga Udang Kering Naik

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, jelang hari raya Idul Adha biasanya disambut harga-harga sembako yang melangit.

Namun tidak berlaku di tahun ini. Pengamatan TribunKaltim.co di Kota Tarakan Kalimantan Utara justru harga sembako relatif murah karena turunnya harga sembako.

Seperti harga sembako yang ada di Pasar Gusher Kota Tarakan Kalimantan Utara.

Salah satu pedagang di Pasar Gusher Tarakan yakni Anti menyebutkan bahwa harga cabe rawit saat ini berkisar Rp 40 Riibu hingga Rp 45 Ribu per Kilogram (Kg).

Baca Juga: BREAKING NEWS Miliki Komorbid Jantung, Satu Pasien Covid-19 di Balikpapan Meninggal Dunia

Baca Juga: Mall di Balikpapan Dilematis Selama New Normal, Ketua APPBI Kalimantan Timur: Ramai Khawatir, Sepi Khawatir

Padahal, kata dia, harga cabe rawit sebelumnya mencapai Rp 50 Ribu.

"Ndak ada naik harga sembako ini malah turun. Tomat aja kayaknya yang normal harganya. Sekilo (1 Kg) itu Rp 15 Ribu," ujar dia kepada TribunKaltim.co pada Selasa (21/7/2020).

Selain itu, harga bawang merah juga alami penurunan harga. Yang biasanya harga mencapau Rp 60 Ribu per Kg, hari ini malah turun yakni Rp 40 Ribu per Kg.

"Kalau bawang putih Rp 20 (Ribu) sekilo (1 Kg). Tapi kalau ndak salah mau naik lagi ini harga bawang putih," ungkap dia.

Baca Juga: Terima 18 Hasil Swab, Skrining Satu Pedagang Pasar Pandasari Balikpapan Positif Covid-19

Baca Juga: Hasil Swab Pedagang di Pandansari Positif Covid-19, Walikota Balikpapan Bimbang Tutup Pasar

"Sunyi pasar ini, padahal ini jelang lebaran. Biasanya ramai aja," sambungnya.

Meski beberapa sembako alami penurunan harga, namun berbanding terbalik dengan harga udang kering yang dibandrol Rp 110 Ribu per Kg.

"Naik kalau udang kering, Rp 110 (Ribu), biasanya itu Rp 80 ribu, ini aja aku beli 3 Kg aja karena mahal betul.

Susah udang karena sering hujan kan jadi lama keringnya," tutupnya.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved