Usai Lempar Batu ke Mobil Ketua MUI Samarinda, Pelaku Lompat ke Jurang dan Menghilang
Pelaku pelemparan batu ke mobil Ketua MUI Samarinda Zaini Naim terkuak. Warga di sekitar TKP juga sangat mengenali pelaku yang kerap berbuat hal seru
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pelaku pelemparan batu ke mobil Ketua MUI Samarinda Zaini Naim terkuak.
Warga di sekitar TKP juga sangat mengenali pelaku yang kerap berbuat hal serupa kepada pengendara lainnya.
Bahkan pelaku kerap berbuat onar dan suka minta uang kepada penjual buah dengan alasan buat makan.
Aparat kepolisian mengungkap pelaku pelemparan batu ke mobil Zaini Naim, Ketua MUI Samarinda, pada Jumat (31/7/2020).
Menurut keterangan Kapolsek Samarinda Kota AKP M Aldi Harjasatya mengatakan, setelah mendapatkan informasi akan pelemparan batu tersebut, pihaknya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemui ketua MUI Samarinda untuk memperjelas kronologi tersebut.
"Dibenarkan pada pukul 10.30 Wita Ketua MUI mau silaturahmi ke rumah mertuanya. Pada saat di jalan Manggah terjadilah pelemparan batu tersebut," ujarnya, Jumat (31/7/2020).patkan tiga saksi, yang pertama Firdaus, anak dari Zaini Naim, kedua Ibu Ade, penjual buah dan ketiga Muhammad Noor, penjual masker yang berada di pinggir jalan sekitar TKP.
Dari keterangan saksi tersebut, pelaku merupakan orang yang sudah tidak asing lagi di sana, berpenampilan perempuan sedang berjalan kaki setelah membuang sampah.
Baca juga: Warga Binaan Rutan Klas II A Samarinda Shalat Ied dan Potong 11 Sapi Kurban
Baca juga: Dapat Daging Kurban? Kumpulan Resep Berbagai Sate Kambing dan Daging Sapi Lengkap dengan Bumbunya
"Pelaku melakukan pelemparan batu sebanyak 3 kali, yang pertama motor, kedua mobil Ketua MUI yang lewat, yang ketiga mobil alphard itu ada penyok bagian depan," ujarnya.
"Dari keterangan para saksi pelaku merupakan orang yang tidak waras (Susan) yang sering nongkrong di situ dan sering ngamuk, kalau tidak ada duit sering melakukan pelemparan batu di sekitar Gunung Manggah atau buat onar, biasanya juga sering minta-minta uang ke penjual buah buat makan," ujarnya.
Terkait pelaku, Polsek Samarinda Kota akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menindaklanjutinya.
Diberitakan sebelumnya, niat hati mendatangi rumah mertua, mobil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda Zaini Naim dilempar batu besar, Jumat (31/7/2020).
Kejadian bermula sekitar pada pukul 10.00 Wita saat Zaini Naim bersama keluarga, 2 anak laki-lakinya dan satu cucunya berangkat dari kediamannya yang ada di Sambutan, Pelita 4, Kota Samarinda.
Menuju rumah mertuanya di jalan Danau Jempang, lalu di tengah perjalanan tepatnya di Gunung Manggah, jalan Sultan Alimuddin, Selili, Samarinda Ilir, Kota Samarinda, seketika mobil yang disetir oleh anaknya itu dilempar dengan batu besar oleh orang yang tidak dikenalnya, lalu mengenai kaca bagian kiri mobil tersebut.
"Saya di dalam mobil, mobil dalam keadaan jalan. Pada sekitar pukul 10.30 saya mau ke tempat mertua lebaran mau sungkem toh, pas di Gunung Manggah saya dilempar dengan batu besar, lalu pecah kaca mobil saya itu," ujarnya saat diwawancarai TribunKaltim.co, pada Jumat (31/7/2020).
Namun beruntung kejadian teraebut tidak menimbulkan korban jiwa, baik dirinya ataupun anak serta cucunya.
"Batunya itu masuk ke mobil hampir kena saya sudah, saya duduk di belakang sopir itu toh," ujarnya.
Baca juga: Segera Ditarik dari Peredaran, Daftar Pecahan Uang Rupiah yang Tidak Lagi Berlaku Mulai Tahun Depan
Baca juga: Satu Lagi Aparat Kepolisian Gugur Akibat Covid-19, Kapolsek Kundur di Batam Kepri Meninggal Dunia
Lalu dia beserta keluarga kaget, anaknya pun sontak langsung mengejar pelaku bersama warga yang melihat kejadian tersebut.
"Anak saya ngejar, orang-orang yang lihat juga ngejar. Tetapi pelaku lari masuk ke belakang rumah orang, habis itu lompat ke jurang dan menghilang," ujarnya.
Dia pun sudah melaporkan tentang kejadian yang dialaminya tersebut ke pihak berwajib. Ia berharap pelaku tersebut agar segera ditangkap.
"Harapan saya hukum harus ditegakkan, tangkap dia itu membahayakan orang banyak, paling tidak saya sudah," ucapnya. (*)