Virus Corona di Balikpapan

Hari Pertama Donasi Peduli 1708, Disdik Balikpapan Terima 48 Unit HP dan 4 Laptop

Tribun On Focus bersama Smart FM Balikpapan kembali tayang dengan membahas tema Gerakan Bantu Siswa Bisa Belajar Daring Lewat Donasi dan HP.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH
Tribun On Focus bersama Smart FM Balikpapan kembali tayang dengan membahas tema Gerakan Bantu Siswa Bisa Belajar Daring Lewat Donasi dan HP, ditemani narasumber Muhaimin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan dan Hetifah Sjaifudian Wakil Ketua Komisi X DPR RI serta Host Sumarsono Manager Tribun Kaltim, Senin (3/8/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tribun On Focus bersama Smart FM Balikpapan kembali tayang dengan membahas tema Gerakan Bantu Siswa Bisa Belajar Daring Lewat Donasi dan HP, ditemani narasumber Muhaimin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan dan Hetifah Sjaifudian Wakil Ketua Komisi X DPR RI serta Host Sumarsono Manager Tribun Kaltim, Senin (3/8/2020).

Seperti diketahui, pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah berlangsung beberapa bulan ini sebagai dampak pandemi Corona atau covid-19.

Dalam keberjalanannya, terdapat banyak kendala yang dihadapi guru dan siswa, di antaranya minimnya akses terhadap internet, keterbatasan gawai, dan tingginya biaya kuota.

Disdikbud Kota Balikpapan pun membuat terbosan baru dengan membuka donasi laptop dan HP layak pakai untuk membantu siswa yang membutuhkan dalam proses belajar daring atau online yang selama ini telah dilaksanakan.

UPDATE Virus Corona di Berau, Satu Pasien Sembuh, Tersisa 9 Masih Dirawat di RSUD Abdul Rivai

Ada Kabar Baik Soal Pasien Sembuh, Berikut Update Sebaran Virus Corona di Indonesia Senin (3/8/2020)

Muhaimin mengatakan, Sebelum masuk galang donasi Pendidikan 1708 oleh Disdikbud Balikpapan, seperti kasus covid-19 yang melanda Kota Balikpapan terus meningkat, bukan hanya di sektor perkantoran, tetapi juga sudah masuk di sektor Pendidikan.

Bukan suspect lagi, sudah ada beberapa guru yang positif. Ada di wilayah Utara, Barat dan ada juga di wilayah Selatan dan wilayah Timur. Tenaga pendidik merupakan guru SD, dan guru SMP.

Dalam kondisi seperti ini para orang tua diingatkan kembali yang suka protes dalam tanda kutip yang menyatakan bahwa anak-anak perlu datang ke sekolah, pembelajaran daring membosankan dan jenuh, kadang-kadang membuat orang tua menjadi jengkel dan akhirnya marah dengan putra-putrinya.

Oleh sebab itu bagi orang tua yang protes mall dibuka, pasar-pasar dibuka, kenapa sekolah ditutup, semoga bukan menjadi pembanding.

BREAKING NEWS 7 Pasien Corona di Balikpapan Meninggal, 26 Kasus Terkonfirmasi Covid-19

Layak Jadi Zona Hijau Virus Corona, Risma Beber Data Kasus dan Kesembuhan Covid-19 Terbaru Surabaya

"Antara Pendidikan mall dan Pendidikan bukan head to head, bukan sesuatu yang harus dipersandingkan. Karena konotasinya berbeda-beda,” katanya.

Muhaimin menjelaskan, sudah mengambil kebijakkan, diketahui bahwa ada keputusan bersama Empat Menteri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri, bahwa daerah yang berada kabupaten - kota yang berada di zona merah, zona orange dan zona kuning tidak boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Seperti diketahui Balikpapan bukan berada di zona kuning, atau zona orange melainkan zona merah. Bahkan setiap hari penyebaran covid semakin banyak, oleh sebab itu awalnya anak-anak kelas satu tetap ke sekolah dan kemudian dibatasi lima orang per hari, dan diberikan pembelajaran secara tatap muka, terutama yang calistung.

"Tetapi melihat klister masuk Pendidikan akhirnya kita keluarkan surat edaran baru,” ungkap Muhaimin.

Disdikbud Balikpapan melakukan Home Visit, dengan datang ke rumah-rumah, dan ada juga yang di kelompokkan di rumah-rumah penduduk. Tetapi ini tidak efektif bagi pendidikan sehingga menggunakan metode belajar work from home.

Tenyata metode ini tidak bisa diikuti semua kalangan masyarakat, dan menjadi perdebatan serta bahan diskusi, bahwa belajar di rumah itu kendala yakni ada orang tua yang tidak memiliki HP, tidak memiliki laptop, sehingga suka-tidak suka masih kesulitan.

Selain itu bisa jadi ada orang tua yang mempunyai HP satu dan memiliki tiga putra-putri yang jam pembelajarannya bersamaan, ini yang sudah diantisipasi Disdukbud Balikpapan, bahwa para orang tua diminta terbuka untuk menyampaikan kondisi di rumah. Contohnya HP cuma satu supaya pembelajarannya bisa diatur.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved