Terkuak, Aksi Brutal Ormas Bubarkan Pernikahan di Mertodranan Pasar Kliwon Solo, Polisi Diolok-olok
Terkuak sebelum Ormas lancarkan aksi brutal di Mertodranan Pasar Kliwon Solo, polisi diolok-olok, ini penjelasan Kapolresta Solo Andy Rifai
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Terkuak sebelum Ormas lancarkan aksi brutal di Mertodranan Pasar Kliwon Solo, polisi diolok-olok.
Terjadi aksi brutal yang dilakukan oknum Ormas di Solo saat berupaya membubarkan acara adat pernikahan, di Mertodranan Pasar Kliwon, Sabtu (8/8/2020).
Pada kejadian itu, polisi yang datang untuk melindungi warga dari amukan Ormas, justru menjadi bahan olok-olokan.
Terkuak oknum Ormas melakukan provokasi dengan menghina dan mengolok-olok polisi.
• Aksi Brutal Ormas Pukul Kapolresta Solo saat Bubarkan Acara Pernikahan di Mertodranan Pasar Kliwon
• Polisi Beber Ada 25 Korban Kasus Fetish Kain Jarik Gilang Bungkus, Hukumannya Tak Main-main
• Rz Berstatus Buron, Diduga jadi Pelaku Perampokan Toko Emas di Tenggarong, Polisi Sebar Wajahnya
Suasana mencekam begitu kentara saat oknum organisasi massa ( Ormas ) menghampiri salah satu rumah di daerah Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Begitulah yang dirasakan sumber yang enggan disebutkan namanya saat mereka tiba.
"Tak hanya teriaki bubar, bubar saja, tapi juga mengata-ngatai polisi," kata dia kepada TribunSolo.com, Minggu (9/8/2020).
"Kami melihat polisi digituin merasa sakit," tambahnya.
Meski kemudian didapati sang empunya rumah hanya mengadakan upacara pernikahan di rumah itu.
Belakangan polisi baru mendapat laporan adanya kejadian itu pukul 17.00 WIB dan langsung menerjunkan personel ke lokasi.
Akhirnya Polisi berseragam dan bersenjata lengkap terjun ke lokasi kejadian untuk bernegosiasi dengan oknum Ormas itu.
Mereka kemudian membubarkan diri menjelang Maghrib untuk menunaikan salat.
"Ramainya setelah Maghrib," kata sumber.
Tak berselang lama, polisi kemudian berusaha mengevakuasi tamu yang hadir di lokasi kejadian.
Namun, oknum Ormas tiba-tiba melakukan penyerangan hingga mengakibatkan 3 orang terluka.
Ketiganyapun harus dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
"Orang yang keluar ada yang dihajar, kakinya patah dan dibawa ke rumah sakit," ujar sumber.
Tak hanya menyasar tamu, oknum Ormas juga merusak sejumlah kendaraan yang diduga milik para tamu.
Lembaran batu menghujam kaca mobil hingga ada yang retak hingga pecah.
"Perusakan terhadap 3 mobil, sampai dilempari batu," tutur sumber
"Kini mobilnya diamankan di kontor Polsek Pasar Kliwon," tambahnya.
• Polisi Bantah Pelaku Fetish Kain Jarik Melarikan Diri, Gairah Gilang Memuncak Lihat Orang Berselimut
Massa oknum Ormas itu kemudian membubarkan diri namun suasa mencekam masih bengitu kentara hingga pukul 21.30 WIB.
"Mereka bubarnya setelah Isya, semua pada meninggalkan lokasi kejadian, meski begitu, ada satu dua personel masih berkeliling," ucap sumber.
Ada Kelompok Intoleransi
Dikutip dari TribunSolo.com, Minggu (9/8/2020), oknum Ormas tersebut diketahui mendapatkan informasi tentang adanya sebuah acara keluarga di lokasi kejadian.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai menuturkan pihaknya baru saja mendapat laporan adanya aksi brutal itu sekira pukul 17.00 WIB.
"Tadi malam mendapat informasi soal adanya kelompok intoleransi yang menggeruduk rumah salah satu warga di situ," terang Andy Rifai, Minggu (9/8/2020).
"Itu karena adanya salah satu kegiatan yang dianggap mereka tidak sesuai," tambahnya.
Pihak kepolisian sempat melakukan upaya negosiasi dengan oknum Ormas terkait.
"Kami langsung bergerak ke sana, kita melakukan negosiasi," ujar Andy Rifai.
Saat magrib, para anggota oknum Ormas tersebut sempat bubar sejenak guna menunaikan ibadah salat Magrib.
Namun keadaan justru semakin memanas ketika oknum Ormas kembali ke lokasi seusai salat Magrib.
• Purnomo Dibicarakan saat Gibran Temui Ketum PDIP Megawati dan Puan Maharani Jelang Pilkada Solo
Saat aparat berwajib berusaha melakukan evakuasi para tamu, oknum Ormas tersebut melakukan tindak kekerasan kepada para tamu.
"Pada saat pengevakuasian itulah kelompok mereka melakukan tindakan melukai dari keluarga itu," jelas Andy Rifai.
Total tiga tamu harus dilarikan ke RS Indriati Solo Baru Sukoharjo lantaran diserang oleh oknum Ormas tersebut.
"Tadi malam kena pukul dan lempar. Sehingga mengalami luka robek di kepala," terang Andy Rifai.
"Saat ini sedang dirawat," imbuhnya.
GP Ansor Jateng Desak Polisi Tangkap Perusuh
Penyerangan yang berujung 3 orang luka di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo yang terjadi pada Sabtu (8/8/2020) dikecam Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah.
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly atau Gus Sholah menyampaikan itu sebagi bentuk main hakim sendiri.
“Kami mengecam tindakan brutal dan main hakim sendiri oleh sekelompok orang di Solo,” tegas Gus Sholah, Minggu (9/8/2020).
Menurut Gus Sholah, segala persoalan mestinya diselesaikan melalui jalur hukum yang ada.
Itu mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan Negara hukum.
Oleh karenanya, GP Ansor mendesak pihak kepolisian untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam aksi penyerangan itu.
Itu demi menjaga kepercayaan publik pada aparat penegak hukum.
“Kami mendesak kepolisian menindak tegas para perusuh itu," kata dia.
"Kami juga mendorong aparat menjamin rasa aman pada siapapun warga Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan adat yang tidak melanggar norma yang berlaku,” tegasnya.
• Reaksi Purnomo Soal Klaim PSI Ditawari Rp 1 Miliar Jadi Penantang Gibran di Pilkada Solo
Terpisah, Ketua PC GP Ansor Kota Solo, Arif Sarifudin menambahkan, pihaknya prihatin dengan aksi anarkisme yang terjadi di Mertodranan itu.
“Kami mengecam tindakan brutal ini," ucap dia.
"Kita mendorong aparat kepolisian untuk segera menindak tegas pelakunya,” tambahnya.
Arif berharap masyarakat untuk tidak terpancing dengan provokasi yang diberikan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Kita jaga Kota Solo agar tetap aman dan kondusif, terlebih menjelang Pilkada 2020,” ucapnya.
(*)