Virus Corona di Samarinda
Kabar Pasien Berstatus Probable Covid-19 Dikebumikan Tanpa Protokol, Dinkes Samarinda Angkat Suara
Beredar kabar di dunia maya atau media sosial bahwa ada satu pasien berstatus probable covid-19 meninggal dunia.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Beredar kabar di dunia maya atau media sosial bahwa ada satu pasien berstatus probable covid-19 meninggal dunia dikubur tanpa protokol kesehatan, di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (8/8/2020).
Hal tersebut karena dari pihak keluarga tidak mengetahui. Sehingga jenazah dimakamkan seperti pada umumnya.
Lebih parahnya, pada Minggu (9/8/2020), swab pasien meninggal tersebut keluar dengan menunjukkan bahwa hasilnya positif.
Berdasarkan hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih memberikan tanggapan.
• UPDATE Virus Corona di Kaltim, Penambahan Positif Covid-19 Tertinggi, Sentuh Angka 119 Kasus
• Rusia Sudah Temukan Vaksin Virus Corona, Anak Vladimir Putin Alami Hal Tak Enak 2 Hari Usai Disuntik
• Profesor Unpad Jamin Vaksin Virus Corona Sinovac China dan Bio Farma Halal, BPOM Sudah Bersurat
Bahwa pihaknya sedang melacak semua yang kemungkinan memiliki kontak dengan pasien tersebut.
"Ini kami lagi tracing semua ya," ucapnya melalui pesan instan, Rabu (12/8/2020).
Dikonfirmasi terpisah, Tim Surveillance Pusat Karantina covid-19 Samarinda, dr Ery Wardhana menjelaskan kronologis kejadian tersebut secara merinci.
“Bapak itu sakit, terus memang sebelum bapak itu meninggal mereka ada swab mandiri karena ada kontak juga, sebelum hasilnya keluar bapak itu meninggal. Beliau di rumah saja,” sebut dr Ery Senin siang (12/8/2020).
Ia pun melanjutkan, bahwa orang yang meninggal tersebut merupakan pemilik kopi di Kota Samarinda, itu memang sedang sakit dan memiliki penyakit bawaan.
Meninggalnya pasien tersebut secara mendadak membuat keluarga tidak mencurigai bahwa penyebab meninggalnya adalah virus covid-19.
“Meninggalnya di rumah. Dan itu meninggal mendadak. Kecurigaan karena memang bapak itu ada penyakit bawaan. Tidak dilakukan penerapan protokol covid-19 karena memang meninggalnya di rumah dan belum diketahui apakah meninggal karena covid-19 atau bukan,” sebutnya.
• Total 57 Kasus Positif Corona di Bontang, 28 Orang Berasal dari Klaster PKT
• UPDATE Virus Corona di Kukar, Dinas Pertanian jadi Kluster Baru, Sudah Ada Beberapa yang Didata
• BREAKING NEWS Bontang Tambah 8 Kasus Pasien Positif Corona Dari Karyawan Perusahaan
Lalu, dilanjutnya pada hari Minggu (9/8/2020), hasil Swab keluar dan menunjukkan hasil positif. Pihak Rumah Sakit beserta Tim BPBD dengan cepat langsung mendatangi keluarga korban, dan menjemput 1 orang.
“Ya ada memang lagi sakit. Langsung di rawat di rumah sakit, keluarganya yang sakit. Dan 1 orang saja yang dijemput,” kata Ery.
Terakhir, ia menyebutkan bahwa penjemputan tersebut dilakukan selama kurang lebih sejam ketika pihak BPBD dan rumah sakit menjemput pasien.
“Penjemputan jam 11, jam 12 selesai,” pungkasnya.
(TribunKaltim.co)