Mayat dalam Tandon

MENGEJUTKAN! Terkuak Alasan Pria Ini Simpan Jasad Sang Istri di Dalam Tandon Air: Saya Tak Mau Jauh!

Temuan mayat wanita yang membusuk di dalam tandon air juga menguak sejumlah fakta mengenai kehidupan keluarga korban

Editor: Doan Pardede
TribunKaltim.co / Febriawan
MAYAT DALAM TANDON - Proses Evakuasi tandon yang berisi mayat wanita di kampung Linggang Amer, Kutai Barat 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Sejumlah fakta mengejutkan terungkap dalam kasus penemun mayat wanita di dalam tandon air di Kampung Linggang Amer, Kecamatan Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur

Diketahui, penemuan mayat perempuan yang membusuk di dalam tandon air tersebut terjadi , Jumat (14/8/2020) lalu.

Sejumlah fakta mengejutkan mengemuka, mulai dari suami korban tertutup, hingga cerita di baliknya.

Temuan mayat wanita yang membusuk di dalam tandon air juga menguak sejumlah fakta mengenai kehidupan keluarga korban.

• Mayat Dalam Tandon di Kubar, Suami Korban Dicurigai Ikut Aliran Sesat, Tak Tercantum Agama di KK

• Terkuak Temuan Mayat Perempuan Membusuk di Tandon Air, Berawal dari Kecurigaan Tetangga

• Kronologi Penemuan Mayat Wanita Membusuk di Tandon Air, Pengakuan Suami, tak Ingin Jauh dari Istri

• Mayat Perempuan Kutai Barat Membusuk di Tandon Air, Keluarga Curiga Suami Ikut Aliran Sesat

Penemuan mayat dalam tandon ini menggemparkan warga. 

Tak ada yang menyangka, bahwa di tempat penampungan air atau tangki profil ada mayat perempuan.

Mayat tersebut adalah Kharisma ( 43). 

Kharisma merupakan istri NDH (70), Penemuan itu menggegerkan warga sekitar.

Karena warga tidak menyangka, mayat itu disimpan dalam tangki profil

Proses Evakuasi tandon yang berisi mayat wanita di kampung Linggang Amer, Kutai Barat
Proses Evakuasi tandon yang berisi mayat wanita di kampung Linggang Amer, Kutai Barat (TribunKaltim.co / Febriawan)

Sabtu (15/8/2020), TribunKaltim.co. mencoba mencari tahu keseharian NDH dan keluarganya.

1. Tertutup 

Menurut penuturan Ketua RT 04 Kampung Linggang Amer, Sakius, NDH dan keluarganya tertutup. 

• Amien Rais Kembali Kritik Keras Jokowi, Refly Harun Bereaksi: Dengarkan, Kalau Keliru Abaikan Saja

• Satgas PEN Beber Progres Pencairan BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu, Cek Namamu Terdaftar Apa Tidak

Keluarga mereka ( NDH) bahkan tidak pernah terlihat bersosialisasi dengan warga sekitar.

Diketahui, keluarga itu mulai tinggal di RT 04 Kampung Linggang Amer sejak 2014 silam.

Saat itu, keluarga tersebut masih menyewa rumah.

Seiring berjalan waktu, keluarga itu sudah mampu membeli tanah di lingkungan tersebut. 

“Pergaulan keluarga itu sangat tertutup, tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

Meskipun ada acara, mereka juga jarang menghadiri,” ucap Ketua RT.

2. Punya dua anak

Masih menurut penuturan Sakius, NDH dan Kharisma mempunyai dua anak.

Namun, dua anak Sakius tidak tinggal bersama di rumah tersebut.

• DAFTAR Promo Spesial HUT Kemerdekaan RI dari Brand Ternama, Hush Puppies, Vans, The Watch, H&M dll

• Kabar Terbaru, Puluhan Anak Terinfeksi Virus Corona dari Klaster Sekolah Tatap Muka di Jawa Tengah

3. Istri sedang sakit

Berdasarkan informasi yang diterima Ketua RT, istri NDH sedang sakit.

Namun, sang suami malah memilih tidak membawanya ke rumah sakit.

Melainkan diobati dengan obat tradisional.

Bahkan, suaminya melarang orang-orang untuk menjenguk sang istri.

Meskipun untuk mengetahui kondisi sakit dari Kharisma. 

Sakius, Ketua RT 04 Kampung Linggang Amer
Sakius, Ketua RT 04 Kampung Linggang Amer (Tangkap layar YouTube Tribun Kaltim Official)

“Saya juga tidak ingin ikut campur rumah tangga mereka.

Kalau kondisi sakit istrinya, memang sudah diketahui warga sekitar.

Saya dapat informasi, istrinya itu sakit liver. 

Tapi ya itu, suaminya tidak membawanya ke rumah sakit,” ungkap Ketua RT. 

4. Tak izinkan warga jenguk istri

Diakui Ketua RT, setiap warga yang ingin menjenguk, selalu ditolak suaminya.

Bahkan, sebelum kejadian penemuan mayat di tangki profil, pada malam hari, warga ingin melihat kondisi istrinya, tetapi NDH bersikeras menolak kedatangan warga.

“Saya juga tidak ingin mengambil risiko,” ucap Ketua RT. 

Bahkan, sebelum kejadian pun, keluarga dari istrinya datang untuk mengunjungi rumah tersebut.

Tapi, tetap mendapat penolakan dari suaminya.

5. Seminggu sebelum kejadian

Sepekan sebelum kejadian, rumah tersebut terkesan tertutup.

Padahal, almarhumah sering terlihat melakukan aktivitas, seperti menjemur pakaian. 

“Mau semingguan itu, warga tidak melihat ada aktivitas di rumah itu,” tuturnya.

Karena warga sekitar merasa curiga, terkait keberadaan almarhumah yang sedang sakit.

Akhirnya, kepala kampung memutuskan untuk melaporkan hal tersebut kepada aparat kepolisian, untuk memastikan kondisi rumah tersebut. 

Hal itupun terbukti, bahwa ada sesosok mayat ditemukan di tangki profil yang diduga disimpan sang suami.

6. Belajar aliran sesat

Mengenai adanya desas-desus, bahwa suaminya belajar aliran sesat.

Hal itupun diketahui Ketua RT, dari informasi warga sekitar.

“Soal itu ( aliran sesat ) saya kurang tahu pasti ya.

Tapi memang saya ada dengar dari warga.

Saya melihat di kartu keluarga juga tidak tercantum agama dari keluarga itu,” beber Sakius. 

Saat ini, rumah keluarga tersebut telah dipasang garis polisi.

Untuk memudahkan aparat kepolisian mengungkap motif kasus ini.

7. Pengakuan NDH, suami korban

Berdasarkan pengakuan suaminya, bahwa istrinya sudah 5 hari meninggal dunia karena sakit. 

"Alasannya dia tidak mau jauh dari istrinya, jadi dia ( NDH) tidak mau  menguburkan sang istri

Sehingga  NDH dibantu anaknya menyimpan jasad korban ke dalam tangki profil miliknya," ungkap Kapolres Kubar AKBP Roy Satya Putra diwakili Kasat Reskrim Iptu Iswanto.

(Febriawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved