Blak-Blakan, Ahok Bongkar Instruksi Jokowi 5 Tahun Dicueki, BTP Beber Pejabat Pertamina Tak Bodoh
Blak-blakan, Ahok bongkar instruksi Jokowi 5 tahun dicueki, BTP beber pejabat Pertamina tak bodoh
TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan, Ahok bongkar instruksi Jokowi 5 tahun dicueki, BTP beber pejabat Pertamina tak bodoh
Pembangunan Kilang minyak merupakan salah satu instruksi utama Joko Widodo atau Jokowi kala pertama kali menjabat sebagai Presiden.
Namun, periode pertama berlalu tanpa ada realisasi pembangunan Kilang.
Hal ini diungkapkan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau BTP alias Ahok.
Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mengungkapkan kekecewaan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) soal pembangunan Kilang.
Pasalnya, Jokowi telah menyampaikan intruksi pembangunan Kilang sejak dirinya dilantik sebagai presiden 2014-2019.
• Kabar Duka, Jaksa yang Tuntut 2 Penyiram Novel Baswedan Setahun Penjara, Meninggal, Apa Penyebabnya?
• Bagikan Link Film dari WhatsApp ke Twitter, Tjahjo Kumolo Disemprot Sutradara, Ini Reaksi MenPAN-RB
• Tiba-Tiba Diminta Ganjar Pranowo Naik Podium Inspektur Upacara, Veteran Ini Prihatin Lihat Indonesia
• Jokowi Cairkan BLT Karyawan Swasta 25 Agustus, Bagaimana Nasib Pegawai Honor? Menaker Beri Bocoran
Namun, intruksinya untuk membangun Kilang minyak tak kunjung dijalankan.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Senin (17/8/2020), Ahok mengungkapkan kekecewaan Jokowi terkait pembangunan Kilang di Indonesia.
"Presiden udah teriak-teriak bangun Kilang, perbarui Kilang.
Presiden bilang 5 tahun lewat gitu aja, nggak ada yang dibangun, nggak ada yang di-upgrade juga."
"Untung presiden ke pilih kedua kalinya, bisa ngegas lagi, itu kenyataannya begitu.
Fakta kita begitu," papar Ahok.
Ahok mengungkapkan, kenyataan tersebut membuatnya kesal.
"Itu Kilang bikin keki saya, udah gue semprot aja, kesel gue," ujarnya.
"Saya katakan, ngeyel tahu nggak, antara ngeyel kalau dibilang nggak ngerti, nggak juga kok pinter-pinter," jelasnya.
Saat ditanya terkait pihak yang membuat pembangunan Kilang terhambat, Ahok enggan menyebutkan.
Ia berujar, bahwa pejabat di Pertamina adalah orang-orang dengan pendidikan tinggi.
Namun, ia masih tak mengerti, mengapa pembangunan Kilang belum juga terealisasi.
"Pejabat-pejabat kita di Pertamina, di Migas kan nggak bodoh semua, doktor profesor semua."
"Tapi kita nggak ngerti, yang jelas barangnya nggak jadi kan, 5 tahun pak Jokowi kan nggak ada yang jadi," tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi telah mengungkapkan kekesalannya soal pembangunan Kilang.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2014 di Istana Negara, Jakara, Senin (16/12/2019).
• Hari Kemerdekaan, Puan Maharani Beber Pidato Soekarno Relevan di Zaman Ini, Baju Modern Kolonialisme
Awalnya, Jokowi menyinggung impor Petrokimia yang nilainya mencapai Rp 332 triliun per tahun.
"Impor Petrokimia ini gede sekali, Rp 322 triliun impor kita, saya hafal di luar kepala karena tiap hari jengkel, hafal," kata Jokowi, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Menurut Jokowi, impor yang besar tersebut karena jumlah Kilang minyak sangat minim.
Dalam 34 tahun terakhir, Indonesia tak pernah lagi membangun Kilang minyak.
Oleh karena itu, sesaat setelah dilantik bersama Jusuf Kalla pada akhir 2014, Jokowi langsung mengintruksikan jajarannya untuk membangun Kilang minyak.
"Habis pelantikan yang pertama saya sampaikan, saya minta Kilang ini segera dibangun."
"Tapi sampai detik ini, dari lima yang ingin kita kerjakan, satu pun nggak ada yang berjalan, satu pun," kata Jokowi.
Jokowi mengaku, selama ini hanya diberi janji-janji palsu.
"Kemarin dijanjiin 2 tahun lagi, 3 tahun lagi. Saya nggak ngecek tiap hari kan.
(Ternyata) enggak selesai satu persen pun," terangnya.
• Terungkap Alasan Mahfud MD Tak Ingin Komentar Banyak Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan
Kilang Bontang Batal Dibangun
Mega proyek Kilang minyak batal dibangun di Bontang.
Sejumlah pihak menyayangkan hal tersebut, padahal Bontang tetap menjadi kawasan yang paling representatif untuk dibangun Kilang minyak Pertamina.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam berharap investasi yang dijanjikan pemerintah pusat tetap dibangun di Bontang.
Batalnya proyek pembangunan Kilang minyak Bontang, tak lantas jadi kegagalan pemerintah daerah. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Bontang, H Rustam.
"Tentu semua orang pasti kecewa, tapi ini bukan berarti kita gagal (optimalkan investasi)," katanya.
Lebih lanjut, kata pimpinan komisi yang membidangi urusan investasi di DPRD Bontang, Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menetapkan Bontang Lestari sebagai kawasan industri, tak melulu soal proyek pembangunan Kilang minyak.
"RTRW bahwasanya di sana (Bontang Lestari) bukan hanya untuk obyek Kilang, bukan. Tapi ada GPK, ada EUP, ada peti kemas dan pelabuhan, bukan semata-mata untuk Pertamina. Memang kita tetapkan sebagai zona industri," ucapnya.
Ia meyakini bahwa pemerintah pusat bakal meninjau ulang mega proyek tersebut. Bontang masih tetap jadi kawasan paling representatif untuk dibangun Kilang minyak Pertamina.
"Soal Kilang ini bukan kita saja yang berpikir, pasti provinsi juga, juga pemerintah pusat. Mengingat Bontang sekarang tinggal 2 train (PT Badak) yang jalan. Tidak mungkin buat yang baru sementara Bontang infrastrukturnya sudah jadi air, listrik, SDM sudah ada," ujarnya.
Baca juga: Begini Sosok Mbak Dita, Tersangka Pemberi Suap Bupati Kutim Ismunandar & Istri, Ada THR Rp 100 Juta
Baca juga: Prediksi Menteri yang tak Kena Reshuffle, Ada Erick Thohir, Retno Marsudi, Bagaimana dengan Prabowo?
Secara prinsip, Rustam tak bisa mengelak rasa kecewa apabila benar proyek Kilang minyak benar terlempar dari Bontang.
"Kami selalu berharap, investasi yang dijanjikan oleh presiden tetap di Bontang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala DPM-PTSP Bontang, Puguh Harjanto tak patah arang apabila pembatalan pembangunan Kilang minyak Bontang benar-benar terjadi.
Menurutnya, kendati penanaman investasi ratusan triliun tersebut gagal, masih ada 8 investasi sektor nonmigas punya peluang besar menggerakkan roda ekonomi Bontang di masa depan.
Semisal investasi sektor petrokimia, kemaritiman dan pariwisata. Ketiga sektor tersebut dinilai Puguh Harjanto sangat menjanjikan untuk menggerakkan roda ekonomi di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Baca juga: Bupati Ismunandar dan Istri Ditangkap KPK, Wabup PPU Hamdam: Saya Merasakan Kegelisahan Warga Kutim
Baca juga: Bupati Kutim Ismunandar Ditahan KPK, Wabup Kasmidi Bulang Akui tak Berani Lihat Siaran Televisi
"Kalau investasi. Sektor unggulan lain, seperti sektor kemaritiman dengan pariwisata memang beberapa ada potensi, termasuk petrokimia," tuturnya.
Sejumlah rencana investasi sektor petrokimia diharapkan dapat menekan laju impor produk tersebut yang kian meningkat setiap tahun.
"Produk turunan daripada perusahaan di Bontang, masih sangat dimungkinkan untuk dikembangkan. Kita vidcon perusahaan, libatkan Polres dan Kejaksaan, adakan brainstorming," ujarnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Ahok Soal Kekecewaan Jokowi Terkait Pembangunan Kilang: Presiden Udah Teriak-teriak, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/08/17/cerita-ahok-soal-kekecewaan-jokowi-terkait-pembangunan-Kilang-presiden-udah-teriak-teriak?page=all.