Grace Natalie 'Pergi' Plt Ketum PSI Ini Rupanya Bukan Orang Sembarangan, Mengemuka Maju Capres 2024
Grace Natalie akan meninggalkan Indonesia untuk sementara waktu, penggantinya sebagai Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga sudah ditunjuk.
TRIBUNKALTIM.CO - Grace Natalie akan meninggalkan Indonesia untuk sementara waktu, penggantinya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga sudah ditunjuk.
Perempuan cantik itu akan melanjutkan studi di Singapura dalam waktu dekat.
Nasib Grace Natalie memang tak sebagus anak muda di lingkaran Joko Widodo yang lain.
Dulu, ia digadang-gadang masuk kabinet Presiden Jokowi, tapi kenyataannya berkebalikan.
• PSI Mengaku Ditawari Rp 1 Miliar Lawan Gibran Desainnya PKS, PAN dan PSI yang Mengunci
• Refly Harun Ulas Suap Sewa Perahu Pilkada Solo Rp 1 M Yang Buat PSI Tersanjung, Demi Lawan Gibran
• Inilah 12 Orang Wamen Isi Kabinet Jokowi, Tidak Ada Nama Grace Natalie dan Yusril Ihza Mahendra
• VIDEO VIRAL: Begini Ekspresi Grace Natalie Saat Prabowo Melengos di Depannya, Sudah Sempat Berdiri
Grace Natalie menunjuk Giring Ganesha sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSI untuk sementara.
Melansir kompas.com, penunjukkan Giring dilakukan karena Grace akan mengambil studi magister di Singapura.
"Iya betul (Giring ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PSI), selama saya studi S2 di Lee Kuan Yew School of Public Policy, NUS," ujar Grace kepada Kompas.com ketika dikonfirmasi, Senin (17/8/2020).

Grace Natalie mengatakan, masa studi yang didapatkannya di sekolah tersebut adalah selama satu tahun.
Dengan demikian, masa Giring akan menjadi plt ketua umum PSI akan berlangsung selama dirinya belajar.
Grace pun mengungkapkan alasan mengapa ia menunjuk mantan vokalis grup band Nidji tersebut sebagai plt ketua umum.
Ia menilai sosok Giring dapat mewakili sosok anak muda yang kreatif.
"Pengalaman berjuang bersama di PSI selama beberapa tahun terakhir menjadi pertimbangan. Bro Giring juga bisa mewakili sosok anak muda kreatif," kata dia.
Bersamaan dengan ditunjuknya Giring sebagai plt, di media sosial juga diramaikan dengan foto-foto Giring yang digadang-gadang akan menjadi calon Presiden 2024 dalam banyak baliho.
• BLT Karyawan Swasta Dicairkan Jokowi 25 Agustus, Cara Cek Namamu Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
• Jaksa Fedrik Meninggal Dunia, Video Terakhirnya Saat Terbaring di Ranjang Pakai Ventilator Disorot
Namun menanggapi hal tersebut, Grace enggan mengungkapkannya. Ia mengatakan, akan ada waktu yang tepat untuk menjelaskan hal tersebut.
Bandingkan kondisi setahun lalu
Nama Grace Natalie ini dahulu pernah disebut-sebut dekat dengan Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama, namun terbantahkan.
Setahun lalu, bersama Merry Riana dan Angela Tanoesoedibjo, nama Grace Natalie digadang-gadang akan jadi menteri di kabinet Presiden Jokowi.
Rupanya nasib bagus belum berpihak ke perempuan cantik Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) tersebut.
Di legislatif, dia pun tak bisa lolos ke Senayan sebagai anggota DPR lantaran terganjal parliamentary threshold.
Kala itu, tangis Grace Natalie pecah, saat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dikabarkan tak lolos parliamentary threshold.
Partai Solidaritas Indonesia menjadi di antara partai yang tidak lolos ambang batas parlemen, berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei Pemilu 2019.
• Eks Bendahara Demokrat Bebas dari Penjara, Mendadak KPK Sebut Nazaruddin Bukan Justice Collaborator
• Kisah 9 Istri Presiden Soekarno: Hanya 1 Wanita Ini yang Menemani Sang Proklamator hingga Wafat
Namun, nasib partai baru yang dimotori anak-anak muda ini, berbeda saat berada di legislatif daerah.
Banyak dukungan ke caleg mereka yang sebagian besar anak-anak muda.
Ketua Umum PSI, Grace Natalie, mengaku tak menduga hasil yang didapat bisa masuk empat besar pemilu legislatif DPRD DKI Jakarta.
Selain di Jakarta, Grace Natalie mengungkapkan partainya juga mendominasi di daerah kota-kota besar lainnya, seperti Surabaya, Aceh, Bogor hingga Bandung.
“Selain di Jakarta kami juga bisa meraih kemenangan di Aceh dengan menempati peringkat kedua dibawah PDIP, lalu di Surabaya, Bogor hingga Bandung juga kami menang,” jelasnya.
Raihan di beberapa kota itu, menurutnya didapat dari kebanyakan pemilih rasional anak-anak muda, sehingga kritis dalam memilih calon legislatifnya.
Siapa Sebenarnya Grace Natalie?
Grace Natali kerap menjadi bahan perbincangan. Dia pernah menyampaikan beberapa gagasan dan lontaran tajam.
Satu di antaranya, ingat gagasan “normalisasi intoleransi”.
Ada sejumlah fakta menarik tentang Grace Natalie.
1. Awal karier
Grace Natalie memiliki karir di dunia jurnalistik.
Awal perkenalannya dengan dunia jurnalistik adalah saat dirinya mengikuti kompetisi SCTV Goes To Campus.
Perempuan yang mengenyam pendidikan menengahnya di SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta ini berhasil meraih kemenangan untuk wilayah Jakarta.
Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia masuk lima besar.
Sejak itulah, perempuan yang berkuliah di jurusan akuntansi di IBII (Institut Bisnis dan Informatika Indonesia) itu, masuk masuk ke dunia pertelevisian.
2. Karier dunia jurnalistik
Karier Grace Natalie di dunia jurnalistik dimulai melalui jalan SCTV Goes to Campus ini.
Tak hanya di satu media atau satu program, karir Grace Natalie berpindah-pindah.
Lulus kuliah, dia menjadi salah satu penyiar Liputan 6.
Kariernya makin menanjak dalam waktu tiga tahun dan ia sempat berpindah-pindah stasiun TV.
Dari SCTV ia pindah ke ANTV, dan tak lama kemudian dari ANTV ia pindah lagi ke TVOne mengikuti seniornya, Karni Ilyas.
Pada bulan Januari hingga April 2009, Grace Natalie mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda.
Kursus itu ditempuhnya ketika bekerja di TVOne.
Kehebatannya di dunia jurnalistik tak perlu diragukan lagi.
Dia pernah beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti misalnya Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), George Soros, dll.
Saat ditugaskan di dalam studio, Grace juga masih sering turun ke lapangan melakukan peliputan.
Bahkan, ia meliput peristiwa-peristiwa yang berisiko seperti tragedi tsunami Aceh pada akhir 2004, meletusnya Gunung Talang di Sumatera Barat yang saat itu tengah berstatus "Awas", dan konflik horizontal di Poso, Sulawesi Tengah.
Saat terjadi penggerebekan teroris di Temanggung pada Agustus 2009, Grace Natalie juga meliput di sana.
Pada penggerebekan teroris di Jawa Tengah itu, terjadi tembak menembak antara polisi dengan teroris.
3. Prestasi Grace Natalie
Perempuan pernah menjadi salah satu pembawa acara berita terfavorit.
Dia sempat menyabet gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.
Bahkan, Grace Natalie juga terpilih sebagai salah satu dari 100 wanita terseksi 2009 versi FHM Indonesia.
Grace Natalie resmi meninggalkan tvOne pada bulan Juni 2012 untuk menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting.
4. Terjun ke dunia politik
Keputusan Grace Natalie pada 2014 untuk banting setir ke dunia ke dunia politik sempat jadi perbincangan.
Awal ketetarikannya mendirikan sebuah partai adalah saat dirinya mulai bergabung di lembaga konsultasi politik.
Mulai saat itu Grace Natalie bertekad untuk menciptakan partai yang bebas korupsi.
Grace Natalie mengatakan, ia ingin mengajak anak muda Indonesia untuk mengisi lembaga pemerintah.
"Saya jadi CEO di sebuah konsultan politik, itu membuat saya ingin membuat partai yang bebas dari korupsi," ujar Grace Natalie dalam sebuah program di NET tv.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Grace Natalie Akhirnya 'Tinggalkan' PSI, Ketua Umum PSI Dipegang Eks Vokalis Nidji Giring Ganesha