Ketum Alumni GMNI Sebut Melawan Ideologi Transnasional Harus dengan Kerja Konkret
Jika bangsa Indonesia pandai menjaga memori tentang sejarah bangsa, maka sesungguhnya tidak ada alasan lain untuk lari dari Pancasila,
Ketua DPP PDI Perjuangan itu menambahkan, ada tiga cara bisa dilakukan untuk melemahkan sekaligus menjajah suatu negeri; pertama dengan mengaburkan sejarah bangsa itu sendiri.
Kedua menurut dia, dengan menghancurkan bukti-bukti sejarah bangsa, dan ketiga dengan memutuskan hubungan mereka dengan para leluhur dengan mengatakan bahwa leluhur mereka bodoh dan primitif.
• Tangis Kapolres hingga Maaf GMNI, Sederet Cerita Ipda Erwin Meninggal Dunia Terbakar di Cianjur
• Tolak Paket Omnibus Law, GMNI Samarinda Gelar Aksi di Simpang Empat Mal Lembuswana
‘’Soal menjaga dan merawat sejarah bangsa ini penting dilakukan oleh kaum nasionalis yang aktif di GMNI. Mereka tidak boleh berhenti mengkaji sejarah bangsa sendiri sebagai bentuk menjaga kewaspadaan nasional demi keutuhan NKRI yang kita cintai," katanya.
Hadir juga sebagai pembicara dalam Rakernas Persatuan Alumni GMNI itu antara lain Wakil Ketua BPIP, Prof. Dr. Hariyono; Kepala BPHN Kemenkumham, Prof. Dr. HR Benny Riyanto; Hakim Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Arief Hidayat; dan Direktur Pusat Kajian Pancasila dan Konstitusi Universitas Jember Dr. Bayu Dwi Anggono.