Pengakuan Pembunuh Bocah SMP yang Jasadnya Dibungkus Karung, Akui Khilaf Hingga Minta Dijemput Kades
Misteri pembunuhan bocah SMP Negeri 2 Galang, Kabupaten Deli Serdang, yang jasadnya terbungkus karung goni dan dibuang ke sungai, terungkap. Bahkan pe
Karena itu, ia pun kemudian berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Setelah itu, mereka pun berangkat bersama-sama untuk menjemput Masri.
"Kepala Dusun pun ikut juga. Ya karena terpaksa saya ikut karena katanya kalau Pak Kades tidak ikut dia enggak mau datang. Kami jumpanya di daerah Padang Sidempuan kalau tidak salah. Sempat kami tunggu dia tapi rupanya lama karena enggak ada angkutan. Dari Padang Sidempuan ke tempat dia itu hampir 5 jam lagi," kata Tono.
Tersangka Masri tiba di Polresta Deli Serdang bersama rombongan polisi dan Kades, Minggu pagi.
Setelah sampai Masri pun langsung dilakukan penahanan.
Saat ini polisi sedang mendalami kasus ini.
Baca juga: Sepekan, Ada 1.012 Kasus Pelanggaran Protokol Covid di Balikpapan, Temuan Terbanyak Cafe dan Resto
Baca juga: Hari Ini Balikpapan Berlakukan Perwali Protokol Kesehatan, tak Pakai Masker Kena Denda Rp 100 Ribu
Motif pembunuhan
Dalam pemeriksaan sementara, polisi mengatakan, motif pembunuhan yang dilakukan Masri karena ingin menguasai sepeda motor korban Yamaha Jupiter Z.
Wakasat Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Antonius Alexander Putra menyebut sebelum pembunuhan terjadi, korban dan pelaku sempat berjumpa.
Korban dan pelaku memang saling kenal sebelumnya.
Pelaku adalah anak dari pimpinan kesenian Jarang Kepang di Desa Tanjung Sporkis, Kecamatan Galang, sementara korban ikut dalam paguyupan kesenian tersebut.
"Setelah ketemu di jalan dan kumpul-kumpul mereka ini pergi mau ngambil jagung dan boncengan naik sepeda motor. Saat di TKP (pembuangan mayat) dijeratnya leher korban dan dipukulnya pakai batu kepalanya," kata Alexander, Minggu (30/8/2020).
Setelah korban tak bernyawa, baru jasadnya dimasukkan ke karung goni dan dibuang ke sungai.