Bukan Orang Sembarangan di PDIP, Whisnu Terlempar di Pilkada Surabaya, Megawati Tak Beri Rekomendasi

Anak eks petinggi PDIP, Whisnu Sakti Buana terlempar di Pilkada Surabaya, padahal sudah 2 periode dampingi Risma, Megawati tak beri rekomendasi

Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Doan Pardede
Kolase TribunKaltim.co / Surya dan Tribun Madura
Whisnu Sakti Buana (kanan) tak dapat rekomendasi PDIP di Pilkada Surabaya, Megawati restui anak buah Risma, Eri Cahyadi, Rabu (2/9/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Berstatus anak eks petinggi PDIP, Whisnu Sakti Buana terlempar di Pilkada Surabaya, padahal sudah 2 periode dampingi Risma, Megawati tak beri rekomendasi.

Ketatnya persaingan di Pilkada Surabaya mencari pengganti Tri Rismaharini alias Risma, terlihat dalam perebutan rekomendasi PDIP.

Buktinya Wakil wali kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana harus gigit jari di Pilkada Surabaya.

Pendamping Tri Rismaharini alias Risma di Pemkot Surabaya ini tak mendapat rekomendasi PDIP di Pilkada 2020 mendatang.

PDIP Tak Beri Rekomendasi ke Whisnu yang 2 Periode Dampingi Risma di Surabaya, Megawati Pasang Badan

Akhirnya PDIP Beri Rekomendasi ke Anak Emas Risma di Pilkada Surabaya, Ini Profil Eri Cahyadi

PDIP Umumkan Pengganti Risma di Pilkada Surabaya, 2 September, Megawati Rekomendasikan Keponakan?

Menyusul DPP PDI Perjuangan yang telah memutuskan Eri Cahyadi - Armuji untuk maju dalam pemilihan calon wali kota Surabaya pada Pilkada 9 Desember 2020.

Padahal, nama yang menguat sebelumnya yaitu Whisnu Sakti Buana yang merupakan kader PDIP dan wakil wali kota Surabaya.

Tak cuma itu, Whisnu Sakti Buana juga loyal mendampingi Risma selama 2 periode memimpin Surabaya.

Terkait rekomendasi PDIP di Pilkada Surabaya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pasang badan.

Secara khusus Megawati mengucapkan terima kasih kepada putra mantan sekjen PDIP almarhum Soetjipto Soedjono itu.

"Saya sudah bilang sama Pak Sekjen, ada hal-hal yang kita tidak bisa menghindar.

Disitu saya lihat Mas Wishnu, aku terima kasih banget loh sama Whisnu," kata Megawati secara virtual, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

"Aku tahu pasti kamu yo kelingan (teringat) sama Pak Tjip.

Makanya saya sengaja suruh datangkan yang namanya Bambang Pacul sama Pak Djarot Saiful Hidayat, ada juga Mbak Puti.

Jangan ada yang bilang Ibu Mega itu membuang yang namanya Whisnu. Tidak," sambung Megawati.

Whisnu yang turut hadir secara virtual tampak di layar melepaskan maskernya dan tidak bisa berkata-kata.

"Ini saya berhadapan sama kamu. Tidak akan saya buang, terima kasih selama ini membantu Mbak Risma," kata Megawati.

Tampak Whisnu Sakti Buana mengepalkan tangan ke dada, sepertinya terharu atas pesan Megawati kepadanya.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Whisnu Sakti Buana dikenal sebagai sosok pejuang.

PDIP Sudah Kantongi Nama Suksesor Risma di Pilkada Surabaya, Segera Diumumkan Sebelum 4 September

Ketua Umum PDIP sampai terharu dan mengucapkan terima kasih pada Whisnu Sakti Buana, atas kerjanya selama dua periode mendampingi Risma.

"Buat Mas Whisnu, terima kasih telah bekerja bersama Bu Risma membangun Surabaya.

Pengabdian itu bukan hanya di eksekutif, tapi juga di struktur partai dan legislatif," tutur Hasto.

Sementara itu, Whisnu Sakti Buana tampak menerima keputusan Megawati yang tak memberikan rekomendasi kepada dirinya di Pilkada Surabaya.

"Apa pun, sebagai kader partai harus tegak lurus dengan arahan Ketua Umum. Kita harus memenangkan PDI Perjuangan di Surabaya,"kata Whisnu Sakti Buana.

Untuk meredam gejolak dari pendukungnya yang mungkin saja kecewa dengan keputusan partai, Whisnu akan menemui mereka.

"Kami akan kumpul lah. In sha Allah, kalau kader PDI Perjuangan harus tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum," pungkasnya.

Profil Whisnu Sakti Buana

Whisnu Sakti Buana lahir di Surabaya, Jawa Timur, 22 Oktober 1974.

Tahun ini, Whisnu Sakti Buana berusia 44 tahun.

Ia adalah putra mantan wakil ketua MPR RI yang juga tokoh senior PDIP, Soetjipto Soedjono.

Karier Politik dan Pemerintahan hingga Menjabat Wakil Wali Kota Surabaya

Pada tahun 2015 Whisnu menjabat sebagai sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya

Whisnu pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dan anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan.

Pada 8 November 2013, Whisnu Sakti Buana terpilih secara aklamasi oleh DPRD Kota Surabaya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya periode 2010-2015 menggantikan Bambang Dwi Hartono yang resmi mengundurkan diri pada 14 Juni 2013.

Surat Palsu Rekomendasi untuk Puti Guntur Soekarno Maju Pilkada Surabaya Beredar, 19 Calon Mendaftar

Whisnu Sakti Buana resmi dilantik sebagai Wakil Wali Kota Surabaya pada 24 Januari 2014 oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Ia mendampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hingga 28 September 2015.

Whisnu Sakti Buana pernah meraih Penghargaan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), Piala Kalpataru, dan Adi Wiyata Mandiri untuk tingkat pendidikan

Alumnus ITS

Wisnu Sakti Buana menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Penghargaan

Wisnu Sakti Buana pernah meraih Penghargaan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), Piala Kalpataru, dan Adi Wiyata Mandiri untuk tingkat pendidikan

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati: Jangan Ada yang Bilang Ibu Mega Membuang Whisnu, https://www.tribunnews.com/pilkada-2020/2020/09/02/megawati-jangan-ada-yang-bilang-ibu-mega-membuang-whisnu.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
dan
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Whisnu Sakti Buana, Salah Satu Bakal Calon Walikota Surabaya yang Muncul dari PDI Perjuangan, https://surabaya.tribunnews.com/2020/09/02/biodata-whisnu-sakti-buana-salah-satu-bakal-calon-walikota-surabaya-yang-muncul-dari-pdi-perjuangan?page=all.
Penulis: Arum Puspita
Editor: Musahadah
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved