Pengakuan Pembunuh Janda Beranak 3 Bontang, Kenal Korban Berawal Dari Facebook
Pembunuh janda beranak 3 di Bontang, M (30) mengaku menyesal telah membunuh kekasihnya sendiri.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pembunuh janda beranak 3 di Bontang, M (30) mengaku menyesal telah membunuh kekasihnya sendiri.
"Saya mengakui. Menyesal terhadap apa yang saya lakukan kepada almarhum korban," katanya.
Kepada Tribunkaltim.co, ia mengatakan tak ada pikiran untuk menghabisi nyawa kekasihnya di kamar hotel Jalan KS Tubun Bontang, Kalimantan Timur.
Apa yang ia lakukan spontan, terjadi begitu saja. Lantaran tersinggung dihina korban, usai melakukan hubungan intim. Ditambah korban menuntut sejumlah uang jujuran kepada dirinya, sementara M belum sanggup memenuhi hal tersebut.
Baca Juga: Diantar Anak Istri ke KPU Kaltara Irianto Lambrie Minta Pendukung Saling Menghargai, Bijak Bermedsos
Baca Juga: Usai Bunuh Janda di Bontang, Pelaku Nyaris Tewas Hendak Tenggak Obat Pembasmi Serangga
"Tak ada niat untuk membunuh. Itu secara spontan," tuturnya.
Lebih lanjut, M membeberkan bahwa dirinya bertemu dengan korban di facebook. Saling sapa berujung suka sama suka itu berbuah manis. Mereka menjalani hubungan sejak 1 bulan lalu.
"Saya tahu dia punya anak 3," ucapnya.
Kendati baru seumur jagung, komitmen untuk ke jenjang lebih serius telah dibicarakan.
Kendati demikian, meski belum menikah secara sah. Keduanya beberapa kali melakukan hubungan suami istri.
"Awal perkenalan di facebook. Sudah 2 kali (bersetubuh). Berbeda tempat, mas," ucapnya.
Hotel melati jadi tempat keduanya bercinta memadu kasih, kendati belum menikah.
"Kalau saya serius sama almarhum korban. Tapi ya, didesak sejumlah uang untuk acara pernikahan nilainya Rp 25 juta belum sama cincinya," bebernya.
Dengan wajah lesu ditambah rambut urakan, M mengaku selalu terbayang wajah korban usai membunuhnya. Sejak kabur keluar Bontang sampai mendekam di sel kantor polisi.
Hal itulah yang juga mendorong ia hendak nekat bunuh diri menenggak cairan pembasmi nyamuk.
"Sampai sekarang saya kepikiran. Terbayang-bayang dengan arwah almarhum korban," katanya.
Pemberitaan sebelumnya, Kapolres Bontang, AKBP Hanifa Martunas Siringoringo membeberkan sebelum pelaku menghabisi nyawa kekasihnya, M (30) terlebih dulu berhubungan badan layaknya suami-istri sebanyak 3 kali di kamar hotel melati Kota Bontang, Kalimantan Timur.
"Ada peristiwa di kamar hotel M. Setelah melakukan hubungan intim sebanyak 3 kali. Korban menyampaikan kepada pelaku, gigi pelaku seperti drakula," katanya saat konferensi pers di halaman Mapolres Bontang, Sabtu (5/9/2020).
Pelaku kepada polisi memberikan keterangan, selain dikatain kekasihnya mirip drakula, korban juga mendesak M (30) segera menyiapkan uang Rp 25 juta.
Uang tersebut diminta sebagai jujuran, lantaran mereka berencana menikah. Pelaku yang belum bisa memenuhi keingin korban merasa makin tertekan.
Berangkat dari sanalah pikirannya kalap. Hingga akhirnya ia tega membunuh kekasih yang rencananya hendak dinikahinya.
"Korban meminta uang jujuran untuk nikah, sebesar Rp 25 juta. Merasa tertekan, maka pelaku, genggam erat pergelangan tangan korban. Menerima perlakuan keras, korban menyatakan belum, jadi suami sudah berkata kasar. Dengar begitu, pelaku makon jengkel lalu mencekik leher daripada korban," bebernya.
Lebih lanjut, setelah menerima tindakan kekerasan dari pelaku. Korban tersungkur di lantai. Bukannya berhenti, pelaku tanpa ampun memukuli korban. Selain tangan kosong, pelaku pun diketahui menggunakan helm sebagai alat pukul.
Pelaku juga sampai menginjak leher korban. Tak puas, bantal kamar hotel melati jadi pelampiasan kekesalannya yang terakhir. Ia bekap muka kekasihnya pakai bantal, hingga janda beranak 3 itu kehabisan nafas, lalu tewas di tempat.
Melihat tubuh kekasihnya yang terbujur kaku di atas ranjang. Masih penuh sadar, pelaku memakaikan kembali celana korban. Lalu menutupi jasadnya dengan seprai.
"Darah yang ada di lantai dilap dengan kain seprai bantal. Pelaku lalu melarikan diri, ia buang sarung bantal di suatu tempat, kami temukan barang bukti itu di kawasan HOP," ungkapnya.
Tak sampai 24 jam. Tim Rajawali Polres Bontang dibantu Jatanras Polda Kaltim berhasil menangkap pelaku pembunuhan di Muara Jawa, Kukar, Kaltim. (*)
Baca Juga: Dirampok dan Dibunuh, Mayat Bos Meubel Dikubur di Tepi Sawah Pakai Kasur, Ditemukan 7 Tahun Kemudian
Baca Juga: Gegara Uang Jujuran Rp 25 Juta, Janda Dibunuh Kekasihnya, Kepala Dipukul Pakai Helm, Leher Diinjak