Ucapan Puan Maharani Soal Sumatera Barat Disorot, Fadli Zon Ikut Bereaksi Keras 'Harusnya Spesial'
Dalam pengumuman Cagub dan Cawagub Sumbar, Puan Maharani menyinggung soal Sumatera Barat dan Pancasila,
TRIBUNKALTIM.CO - Ucapan Ketua DPR RI yang juga politisi PDIP, Puan Maharani soal Sumatera Barat mengundang sorotan.
Dalam pengumuman Cagub dan Cawagub Sumbar, Puan Maharani menyinggung soal Sumatera Barat dan Pancasila.
Hal tersebut lantas menuai komentar dari banyak pihak termasuk politisi Gerindra, Fadli Zon
Pernyataan Puan Maharani terkait Sumatera Barat berujung panjang.
Terbaru, politisi Partai Gerindra Fadli Zon bereaksi keras menanggapi ucapan putri Megawati itu.
Ucapan Puan Maharani yang menjadi polemik itu disampaikan saat pengumuman cagub-cawagub Sumbar yang didukung oleh PDIP.
• Viral Video Kendaraan Mewah Mobil Roda Tiga yang Dinaiki Paslon Ditilang Polisi, Plat Nomornya Unik
• Soal-soal SKB Tes CPNS 2019 Berbagai Formasi, dan Link Kisi-kisi Lengkap Materi Kompetensi Bidang
• Mulai Senin 7 September 2020 WNI Dilarang Masuk Malaysia, Ahli: Image Indonesia tak Aman Covid-19
• Operasinya Dinilai Gagal, Akankah Marc Marquez Absen di Seluruh Sisa MotoGP 2020, Honda Turun Kasta?
Dalam acara tersebut, Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP ini menyampaikan harapan agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.
"Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka!" tegas Puan Maharani pada Rabu (2/9/2020).
Lebih lanjut, Puan menuturkan harapannya pada provinsi Sumatera Barat.
"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," imbuh Puan Maharani.
Ucapan Puan Maharani itu bergulir bak bola salju.
Sejumlah tokoh Sumbar menyatakan keberatan dan mengkritik apa yang disampaikan putri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut.
Kabar terkini, mantan wakil ketua DPR Fadli Zon turut bersuara.
Fadli menilai, orang Sumatera Barat mempunyai peran besar dalam mendirikan negara.
Fadli Zon menjelaskan, seharusnya Kota Bukittinggi mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat karena pernah menjadi basis perjuangan masa kemerdekaan.
Fadli Zon menyatakan, memenangkan hati dan pikiran orang Sumbar tidak mudah apalagi dibeli dengan uang.
Hal itu sudah menjadi karakter jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Karakter itu sulit untuk diubah, dan pernyataan (Puan, red) itu mungkin maksudnya tidak ada niat jelek. Sayangnya tidak diralat dengan cepat," jelas Fadli Zon.
Rekan Fahri Hamzah itu menyatakan, jika diralat lebih cepat dan akan lebih memudahkan untuk klarifikasi.
Pernyataan itu dinilainya membangkitkan semacam rasa etnonasionalisme.
"Karena orang Minang ini secara sejarah, punya banyak peran sejarah di masa lalu. Setidaknya ada tiga yang ikut merumuskan pancasila dari sini, Mohammad Hatta, M Yamin, Agus Salim," papar Fadli Zon.
Fadli Zon bahkan menyatakan, pahlawan nasional yang jumlahnya hampir 15 persen dari keseluruhan tokoh pahlawan nasional.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada kontribusi dari yang lain, tetapi kebetulan di masa itu banyak sekali peranan tokoh Minang.
Fadli Zon menyatakan, majalah Tempo pernah membuat serial 4 pendiri republik dan 3 di antaranya orang Minang.
"Saya selalu mengatakan secara provokatif, berarti negara Indonesia ini sahamnya 75 persen orang Minang. Saya termasuk orang yang menginginkan Bukittinggi menjadi kota perjuangan," terang Fadli Zon.
Hal itu agar Bukittinggi diperhatikan khusus, seperti halnya Surabaya dijuluki Kota Pahlawan.
"Jadi kalau kota perjuangan Bukittinggi, maka dia punya saham dan anggaran dari pusatnya harusnya spesial," ucap Fadli Zon.
Bukittinggi,lanjut Fadli, memiliki peran yang sangat krusial karena pernah menjadi ibukota negara pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
"Alasannya cukup jelas, karena di Sumatera Barat pernah menjadi kekuatan negara di saat sangat-sangat krusial. Kalau tidak ada PDRI, tidak ada namanya Republik Indonesia lagi," tegas Fadli Zon.
Hal itu menjadi alasan menurutnya ada perhatian khusus bagi Bukittinggi, Sumatera Barat.
• Rocky Gerung Menyesalkan Sikap PDIP yang Bela Puan Maharani, Rocky: Ini Soal Rasa Batin Manusia
• Buntut Pernyataan Puan Soal Pilkada Sumbar, Sekjen PDIP Hasto Angkat Bicara! Singgung Sosok Mulyadi
• Bukan Kembalikan SK PDIP, Bacagub Sumbar Mulyadi Bongkar Hal Sebenarnya, Bela Ucapan Puan Maharani
PKS Minta Puan Maharani Minta Maaf
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Barat.
Hal tersebut disampaikan juru bicara PKS Handi Risza menyikapi pernyataan Puan yang meminta Provinsi Sumbar mendukung negara Pancasila.
"Kami meminta Mbak Puan mencabut pernyataanya dan meminta maaf ke seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya kepada keluarga besar founding father bangsa ini," papar Handi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
"Jangan pernah ragukan nasionalisme masyarakat Sumbar yang telah berjuang melahirkan Pancasila dan berkorban bagi Keutuhan NKRI," tutur Handi.
Handi menyebut Puan yang saat ini sebagai ketua DPR seakan lupa terhadap sosok pendiri bangsa dan penggagas Pancasila yang berasal dari Sumbar seperti Bung Hatta, Sutan Syahril, dan Tan Malaka.
"Ini menunjukkan Pancasila lahir dari kekayaan budaya dan pemikiran para leluhur kami," papar Handi yang berasal dari Sumbar.
• Menaker Ungkap Penyebab Sejumlah Pekerja Belum Dapat BLT Karyawan Rp 600.000, Masalah Nomor Rekening
• Betrand Peto Lindungi Sarwendah yang Nangis Dimaki, Ruben Onsu: Jangan Ikut Campur Urusan Orangtua!
• Dituding Jadi Boneka Gibran di Pilkada Solo, Tim Bajo Akhirnya Angkat Bicara Singgung Pilkada Jujur
Saat PDI Perjuangan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Sumatera Barat, Puan menyelipkan harapan kepada provinsi tersebut.
"Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila. Bismillahirahmannirrahim," ucap Puan.
Diketahui, PDIP memajukan Mulyani dan Ali Mukhni untuk Pilgub Sumbar.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polemik Ucapan Puan Maharani, Fadli Zon Bereaksi Keras: Mungkin Maksudnya Tak Ada Niat Jelek, https://jakarta.tribunnews.com/2020/09/07/polemik-ucapan-puan-maharani-fadli-zon-bereaksi-keras-mungkin-maksudnya-tak-ada-niat-jelek?page=all.