Virus Corona di Kaltim
Triwulan II Kontraksi, BI Sebut Mobilitas Sektor Ekonomi di Kalimantan Timur Mulai Membaik
Ekonomi Kalimantan Timur pada kuartal II/2020, mengalami kontraksi yakni -5,46 persen. Pada triwulan III, perekonomian diproyeksi membaik.
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ekonomi Kalimantan Timur pada kuartal II/2020, mengalami kontraksi yakni -5,46 persen. Pada triwulan III, perekonomian diproyeksi membaik, kendati belum positif.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur Tutuk Cahyono menjelaskan perkembangan terkini dampak pandemi Corona atau covid-19 terhadap ekonomi di Benua Etam, Kalimantan Timur.
Meski kasus masyarakat terpapar virus Corona ini masih tinggi, namun mobilitas ekonominya membaik.
Hingga bulan September, kasus covid-19 masih menunjukkan tren meningkat.
Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia
Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas
"Namun mobilitas masyarakat di pusat kuliner atau tempat kerja, juga sudah mulai meningkat pada Juni 2020," ujar Tutuk kepada TribunKaltim.co, Jumat (11/9/2020).
Kondisi serupa juga terjadi pada sektor pembiayaan investasi langsung, baik penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri (PMA dan PMDN).
Serta perbankan domestik ke proyek di Kalimantan Timur masih relatif tinggi hingga triwulan II/2020.
"Kinerja investasi di triwulan II 2020 mengalami perbaikan dan sudah melewati titik terendahnya," imbuhnya.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja
Bank sentral ini juga melakukan survei konsumen. Berdasarkan hasil survei konsumen Bank Indonesia hingga Agustus 2020, menunjukkan bahwa indeks keyakinan konsumen sudah melewati titik terendahnya.
Ekspektasi konsumen terhadap ekonomi ke depan sangat optimistis. Bahkan berada di level yang lebih tinggi dibanding level beberapa bulan sebelumnya.
Kendati demikian, ketersediaan lapangan kerja paling menekan indeks ekonomi saat ini.
"Untuk saat ini, masih rendahnya indeks ekonomi berasal dari penurunan pada semua indeks pembentuknya. Terutama kondisi ketersediaan lapangan pekerjaan," jelasnya.
Wabah virus asal China membuat kondisi serba sulit. Banyak yang harus kehilangan pekerjaan karena tempat mereka bekerja melakukan efisiensi. Bahkan ada yang gulung tikar.
Angka pengangguran dan kemiskinan diproyeksikan bertambah. Peluang untuk mendapatkan pekerjaan masih sempit.
Sektor pariwisata yang juga banyak menyumbang pendapatan daerah, juga tertekan. Kegiatan ekonomi terkait pariwisata mengalami tekanan terbesar juga pada triwulan II/2020.
Namun hampir sama dengan sektor lainnya, sejak akhir bulan Juni 2020, sektor akomodasi dan transportasi domestik mulai membaik seiring pelonggaran pembatasan aktifitas masyarakat.
Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan
Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian
Lebih jauh, untuk sektor pembiayaan perbankan nasional di Kalimantan Timur masih relatif tinggi. Sedangkan pada perbankan domestik, masih kontraksi.
Hingga Juli 2020, berdasarkan lokasi proyek ( pembiayaan bisa berasal dari bank di Kalimantan Timur maupun luar Kalimantan Timur, dengan proyek berlokasi di Kalimantan Timur ), pertumbuhan pembiayaan relatif tinggi sebesar 7,18 persen (year of year/yoy) dengan nominal yang masih meningkat.
"Pembiayaan hanya dari bank Kalimantan Timur, pertumbuhannya terkontraksi 3 persen (yoy), dengan tingkat resiko lebih dari 5 persen," tambah Tutuk.
(TribunKaltim.co/Heriani)