Virus Corona
Dampak Serius PSBB Jakarta, Indonesia Dipastikan Resesi, Alasan Ekonom Indef Dukung Keputusan Anies
Dampak serius PSBB Jakarta, Indonesia dipastikan resesi, alasan Ekonom Indef dukung keputusan Anies Baswedan
• Rizky Billar Tiba-tiba Tanyakan Perasaan Lesty Kejora, Juri LIDA 2020: Kamu Mancing-mancing
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika terjadi pengetatan PSBB di kawasan ibu kota, maka akan berpengaruh pada penurunan jumlah uang beredar.
Berdasarkan perhitungannya, bila jumlah uang beredar turun hanya 10 persen, maka risiko kehilangan sudah mencapai Rp 117 triliun.
"Ini bukan uang yang kecil.
Artinya resesi pada kuartal ke III sudah bisa dipastikan terjadi.
Tinggal kita menunggu saja rilis BPS 5 november nanti," ujar Bhima.
Namun demikian, langkah Anies Baswedan tersebut menurut Bhima harus dilakukan.
Sebab keputusan untuk melonggarkan PSBB lebih cepat pada 10 Agustus 2020 lalu nyatanya tak memberikan dampak baik terhadap perekonomian.
"Makin lama recovery-nya kalau diperlonggar.
Lebih baik ekonomi terkoreksi jangka pendek, kemudian bisa rebound di akhir tahun dan survive dari resesi di 2021," ujar dia.
• Anies Baswedan Berlakukan Kembali PSBB di Jakarta, Arief Poyuono: Anies Sudah Layak Dinonaktifkan
Alasan Anies Baswedan
Sebelumnya, di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (10/9/2020), Anies Baswedan mengungkap alasannya menarik 'rem mendadak' bagi Jakarta.
Anies menjelaskan, dirinya terpaksa kembali menerapkan PSBB lantaran Jakarta mengalami kenaikan penambahan kasus covid-19 secara signifikan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers Kebijakan Pemprov DKI Jakarta Terkait Penanganan covid-19, Rabu (9/9/2020). (youtube PEMPROV DKI JAKARTA)
"'Rem darurat' akhirnya ditarik oleh Pemprov DKI, dari berbagai hal, argumen utama, harus menarik lagi itu karena apa?' tanya Najwa Shihab.