Ketum GPM Beber Memakai Masker Bisa Kurangi Risiko Penularan Sampai 75 Persen

Corona atau covid-19 merupakan virus yang berbahaya karena sifatnya kasat mata serta penularannya yang cepat

Editor: Budi Susilo
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi seorang jemaah mengenakan masker berdoa seusai melaksanakan sholat di Masjid Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (20/3/2020). Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono mengatakan, Corona atau covid-19 merupakan virus yang berbahaya karena sifatnya kasat mata serta penularannya yang cepat. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ketum GPM beber memakai masker bisa kurangi risiko penularan sampai 75 persen

Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono mengatakan, Corona atau covid-19 merupakan virus yang berbahaya karena sifatnya kasat mata serta penularannya yang cepat.

Virus ini dapat tinggal di tubuh manusia tanpa gejala apapun sehingga orang yang terlihat sehat bisa saja menjadi pembawa virus ini.

Oleh karena itu, adaptasi kebiasaan baru bagi para santriwan dan santriwati sangat diperlukan, salah satunya adalah dengan memakai masker.

Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan

Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian

Hal ini dikatakan Ketua Gerakan Pakai Masker saat menggelar Penyuluhan untuk Penyuluh (PuP) bagi para santri dan pengurus Pondok Pesantren di Demak Jawa Tengah melalui siaran pers, Sabtu (12/9/2020).

"Dengan menggunakan masker secara baik dan benar perpindahan virus dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain yang sehat dapat diputus," katanya.

Risiko penularannya dapat diturunkan hingga 75 persen.

"Jika pemakaian masker yang benar itu diikuti dengan disiplin menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, maka pencegahan penularan dapat ditekan sampai 90 persen," katanya.

Bersinergi dengan GPM, Direktur Utama Bank Mualamat, Akhmad K. Permana mengatakan akan menyerahkan 10 ribu masker kepada Pondok Pesantren Al-Islah melalui lembaga Baitul Maal Muamalat.

Penyerahan ribuan masker ini merupakan bentuk simbolis dukungan Bank Muamalat kepada GPM.

Lebih lanjut Akhmad mengatakan, awareness serta edukasi untuk memakai masker sebagai salah satu langkah untuk memutus penyebaran covid-19 amat diperlukan, agar wabah ini tidak terjadi secara terus menerus.

Awareness tentang pemakaian masker merupakan salah satu bentuk investasi pada hulu permasalahan untuk mengatasi penyebaran Corona atau covid-19.

Mendukung kegiatan PuP kali ini, Ketua Pengurus Pusat NU Care - LAZISNU dan Pembina Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ), Achmad Sudrajat, Lc, MA, diamanatkan oleh lembaga Nahdlatul Ulama (NU) untuk melakukan percepatan bantuan covid-19 melalui kegiatan edukasi pakai masker ini dengan memberikan 2.5 ton beras.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja

Sebelumnya, LAZISNU telah melakukan kegiatan gerakan 1 juta masker sebelum Ramadan, memberikan sembako Ramadan dan Qurban yang disebar ke sejumlah negara, juga pemberian logistik kepada santriwan dan santriwati.

Ketua RMI PBNU Assosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama Seluruh Indonesia, KH. Abdul Ghafarrozin-Gus Rozin mengatakan, sejak awal Maret RMI sudah mempunyai konsen besar untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

Salah satunya dengan membuat protokol-protokol bagi para santri untuk pulang, dalam perjalanan, karantina, paska karantina, dan juga ketika ada wabah Corona atau covid-19 di pesantren.

Selain itu, RMI juga mendirikan dan mengedukasi satgas covid-19, membagikan APD, thermo gun, meluncurkan program free swab for spiritual heroes, dan akan membuat program Survillance Project untuk melakukan tracing mandiri bagi para santri.

"Sehingga pesantren tidak lagi bergantung pada pihak lain, termasuk juga sedang mempersiapkan aplikasi bagi para santri untuk konsultasi secara gratis dengan dokter," katanya.

Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia

Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas

Abdul Ghafarrozin-Gus Rozin juga mengatakan, kegiatan yang diadakan oleh GPM sangat relevan dengan tantangan covid-19 serta dampak covid-19 di lingkup pesantren.

"Dengan adanya kegiatan PuP ini, diharapkan santriwan dan satriwati dapat teredukasi dan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan masker secara baik dan benar," katanya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua GPM: Penggunaan Masker Kurangi Risiko Penularan Hingga 75 Persen, https://www.tribunnews.com/corona/2020/09/13/ketua-gpm-penggunaan-masker-kurangi-risiko-penularan-hingga-75-persen?page=all
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved