Apel Gelar Pasukan, Dandim 0905 Balikpapan Tekankan Dua Indikator Keberhasilan Pengamanan Pilkada
Komando Distrik Militer atau Kodim 0905 Balikpapan melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka pemilihan kepala daerah atau Pilkada Balikpapan 2020.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komando Distrik Militer atau Kodim 0905 Balikpapan melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka pemilihan kepala daerah atau Pilkada Balikpapan 2020.
Apel gelar pasukan ini dihadiri tiga unsur pimpinan, Dandim 0905 Balikpapan, Kapolresta Balikpapan, beserta Walikota Balikpapan. Apel ini dilakukan untuk mengecek kesiapan TNI-Polri mengamankan pelaksanaan Pilkada Balikpapan.
Dandim 0905 Balikpapan, Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa mengatakan TNI akan mengerahkan 300 prajurit dalam mengamankan pelaksanaan Pilkada.
"Ini kekuatan yang kita kerahkan untuk diberikan ke Polri. Kami juga dapat dukungan dari Batalyon, yakni Batalyon Raider, Kavaleri, dan Zipur," katanya usai apel di lapangan Sudirman Kodam VI Mulawarman, Sabtu (19/9/20).
Menurutnya terdapat dua indikator dalam kesusksesan penerapan pengamanan dalam Pilkada Kota Balikpapan kali ini.
Baca juga; Pilkada Balikpapan Hanya Calon Tunggal, Bawaslu Sebut Potensi Sengketanya Cukup Besar
Baca juga; Calon yang Didukung tak Lolos, Partai Nasdem Tetap Bentuk Tim Pengawasan Pilkada Balikpapan
Kedua hal itu meliputi Pilkada yang aman dari kerusuhan, juga penekanan pada edukasi masyarakat terkait taat penerapan protokol kesehatan. "Pilkada aman dan lancar, ini indikator keberhasilan," tegasnya.
Meski hanya satu pasangan calon di Kota Balikpapan, Dandim 0905 Balikpapan akan tetap menjamin netralitas TNI.
Pihaknya akan menekankan dan menjaga netralitas agar TNI tak terlibat dalam hal-hal yang bersifat praktis dalam pemilihan kepala daerah.
Selanjutnya setelah memberi dukungan personel pada kepolisian, pihaknya juga akan menentukan titik-titik rawan.
Dalam hal ini, setiap tahapan Pilkada juga menjadi atensi tersendiri. Sebab semua tahapan memiliki potensi kerawanan, karena ada pengerahan masa.
"Ini kerawanan terkait denga kerumunan masanya dan protokol keshetannya. Sekarang kita akan benar-benar menkankan itu. Di setiap tahapan kerawananannya sama," tukasnya.
Sementara itu, Walikota Balikpapan Rizal Effendi yang juga hadir meminta dukungan TNI/Polri dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2020.
Meski hanya dengan calon tunggal, namun ini menjadi situasi dan kondisi yang pertama di Kota Balikpapan. Terlebih ada 1.500 TPS yang juga harys dijaga.
"Saya mohon dukungan TNI/Polri agar Pilkada Balikpapan berjalan aman. Kita jaga masyarakat agar pelaksanaan Pilkada berjalan lancar," imbuhnya. (TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)