Pilkada Bontang
Istri Almarhum Adi Darma Berlaga di Pilkada Bontang, PDIP PKB Usul Basri Rase jadi Calon Walikota
Nama Najirah Adi Darma yang tak lain merupakan istri almarhum Adi Darma jadi sosok pengganti mendampingi Basri Rase.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Teka-teki siapa pengganti Adi Darma di perhelatan Pilkada Bontang 2020 terungkap sudah.
Nama Najirah Adi Darma yang tak lain merupakan istri almarhum Adi Darma jadi sosok pengganti mendampingi Basri Rase.
Namun ia tak menggantikan posisi suaminya sebagai calon Walikota. Najirah dipastikan bakal jadi peserta Pilkada Bontang 2020 sebagai calon wakil walikota.
Sementara Basri Rase yang sebelumnya calon wakil walikota menjadi calon Walikota di Pilkada Bontang.
Baca Juga: Donald Trump Bersama Melania Positif Covid-19, Pasar Keuangan Dunia Terpukul, Terasa di Eropa Asia
Baca Juga: Gaji dan Tunjangan PPPK Sama dengan PNS, Presiden Jokowi Sudah Luncurkan Perpres No 98 Tahun 2020
Keputusan itu telah disepakati kedua partai pengusung, PKB dan PDIP di tingkat Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Ketua DPC PDIP Bontang, H Maming pada Jumat (2/10/2020) jelang maghrib di kantor DPC PDIP Kota Bontang.
"Kami secara maraton melaksanakan tugas, mencari pengganti almarhum. Diutamakan komunikasi ke keluarga almarhum, yaitu ibu Najirah dan ananda Ferza. Tadi pagi kami menemui langsung keluarga almarhum, disepakati dalam lingkungan keluarga, sepakat mereka mengajukan bu Hj Najirah untuk mendampingi Basri Rase atau menggantikan almarhum Adi Darma," ungkapnya.
Usai melaksanakan instruksi Ketua DPD PDIP Kalimantan Timur, Irjen Pol Safaruddin melakukan komunikasi politik dengan keluarga, sebut Maming, pihaknya langsung menggelar rapat pleno merespon keputusan tersebut.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan, Rabu 3 Oktober 2020, Dini Hari akan Hujan Petir, Angin dari Barat Daya
Baca Juga: Psikologi Sosial dari UI Beber 53 Persen, Pedagang Pasar Pakai Masker Tidak Benar, Begini Alasannya
"Ada perubahan, kami sepakat adinda Basri Rase jadi calon walikota Bontang dan Najirah calon wakil walikota Bontang. Itu adalah kesepakatn internal PDIP bersama PKB, tapi ini baru usulan DPC PDIP Bontang kepada DPD PDIP Kaltim dan DPP," tegasnya.
Pihaknya kini menunggu arahan lanjutan dari DPD dan DPP masing-masing partai pengusung.
"Selanjutnya kami menunggu arahan DPD dan keputusan ibu Hj Megawati Soekarno Putri. Statusnya kami menunggu arahan," ucapnya.
Ditenggat 7 hari setelah calon dinyatakan berhalangan tetap, membuat PKB dan PDIP harus bergerak cepat menyiapkan pemgganti Adi Darma. Bukan hanya soal nama namun juga segala macam pemberkasan administrasi kelengkapan calon.
"Hari ini kami selesai rapat jam 5, kami selesaikan pemberkasan, sekarang pula DPD rapat dengan DPP. Dengan waktu singkat akan ada jawaban. Bisa dari rapat virtual dalam wakti dekat," bebernya.
Maming yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Adi-Basri mengatakan banyak relawan dan pendukung meminta Najirah untuk maju menggantikan Adi Darma. Hal itu jadi salah satu pertimbangan kenapa partai menyepakati pergantian tersebut.
"Kita sudah bicara memberikan kesempatan internal keluarga, ternyata mereka sepakat mengajukan nama ibu Najirah. Kalau saya lihat fenemona di masyarakat, banyak meminta ibu maju. Insha alloh akan mendongkrak elektabilitas, lalu kami lebih agresif lagi," ujarnya.
Sempat Dirawat di RSUD Bontang
Dirawat di RSUD Bontang sejak 23 September 2020, calon Walikota Adi Darma meninggal dunia. Dikabarkan positif Corona atau covid-19
Hari ini, ada kabar duka menyelimuti warga Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur Kamis (1/10/2020).
Beredar kabar mantan kepala daerah Kota Bontang, Adi Darma yang maju di Pilkada 2020 menghembuskan nafas terakhir sekira 11.40 Wita.
"Iya, benar," kata Ketua Tim Pemenangan Adi-Basri, H Maming saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
Saat ditanya lebih jauh, Maming masih enggan berkomentar lebih lanjut. Suaranya serak dan parau.
"Nanti ya," katanya kepada TribunKaltim.co, memberikan penjelasan.
Baca Juga:Adi Darma Positif Covid-19, Rival Politiknya Minta Agar yang Berinteraksi lsolasi Mandiri
Baca Juga:BREAKING NEWS Cawali Pilkada Bontang 2020 Adi Darma Positif Covid-19, Basri Rase Mohon Doa
Hingga berita ini diturunkan kabarnya jenazah masih di RSUD Taman Husada Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Diketahui Adi Darma dirawat di RSUD Bontang sejak 23 September 2020.
Ia ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi positif covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Kota Bontang.
Tidak Dimakamkan di Tempat Khusus
Kepergian mantan Walikota Bontang, Adi Darma selain membawa kabar duka juga menyisakan misteri bagi warga Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Dirawat di RSUD Taman Husada Bontang sejak 23 Septembr 2020, selang beberapa hari Tim Gugus mengumumkan bahwa calon walikota Pilkada Bontang 2020, Adi Darma terkonfirmasi positif Covid-19.
Hingga akhirnya ia menghembuskan nafas terakhir pasa Kamis (1/10/2020) sekira 11.40 Wita.
Adi Darma dikebumikan di TPU Bontang Kuala selepas Asar, sekira pukul 15.40 Wita.
Pemulasaran jenazah menggunakan protokol kesehatan. Masyarakat tidak diizinkan untuk masuk ke dalam pekuburan. TPU dijaga ketat aparat berwajib baik TNI, POLRI dan Satpol PP Bontang.
Baca Juga: Inilah Para Kepala Daerah di Indonesia Korban Covid-19, Ada dari Kalimantan Timur Sampai Meninggal
Baca Juga: Satu Negara di Asia Tenggara Tidak Ada Penularan Covid-19 dalam Dua Minggu, Simak Cara Atasi Corona
Hanya petugas yang menggunakan APD lengkap, serta keluarga inti yang berada di dalam pekuburan.
Nah, hingga jenazah dikebumikan sampai berita ini diturunkan belum diketahui pasti status Adi Darma saat meninggal. Apakah berstatus sebagai pasien covid-19 atau telah dinyatakan sembuh.
Saat Tribunkaltim.co mencoba lakukan konfirmasi ke jubir Gugus Tugas Covid-19 Bontang, Adi Permana tak direspon. Sejak sianh berkali-kali ditelpon tak diangkat. Di kirimi pesan tak dibalas.
Begitu pun dengan Kepala Dinkes Bontang, dr Bahauddin yang juga sama sekali tak merespon panggilan telpon Tribunkaltim.co hingga Kamis (1/10/2020) sekira 18.47 Wita.
Tak pelak hal ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa Tim Gugus Tugas Covid-19 Bontang seakan diam dan bungkam.
Patut diketahui selama ini pasien kasus covid-19 yang meninggal dunia dikebumikan di pemakaman khusus di kawasan Bontang Lestari, Bontang, Kalimantan Timur. Pemulasaran jenazah menggunakan protokol covid-19 sesuai dengan aturan Kemenkes RI.
Saat dihubungi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Bontang, Iskandar yang selama ini jadi penghubung awak media dengan Tim Gugus Tugas baik berbagi data mau konferensi pers mengatakan pada Kamis (1/10/2020) tak dilakukan video konferensi.
"Iya wal (teman), faham saya," tulisnya via sambungan whatsapp.
Sampai saat ini Tim Gugus belum ada meminta link virtual ke Diskominfo Bontang untuk gelar video konferensi.
"Saya tadi sudah minta ke Tim Gugus supaya ada release dan kalau bisa dipercepat jika tidak ada vidcon," ujarnya.
"Makasih mas, ditunggu bentar lagi kali releasenya. karena info terakhir jam 4 sore tadi ada lagi yang meninggal, tapi saya tidak tahu covid apa sakit biasa," tambahnya.
(Tribunkaltim.co/Fachri)