Mahasiswa ITK Balikpapan Temukan Terobosan Bagi Tuna Netra, Sukses Sabet Juara 3 Kategori Health

Mahasiswa ITK Balikpapan menemukan terobosan bagi tuna netra, sukses abet Juara 3 Kategori Health

TRIBUNKALTIM.CO/M/Zein
ITK Balikpapan dalam ajang DILo Hackathon Festival 2020, memunculkan juara tiga di kategori health. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

Baca Juga: Kegunaan Pakai Masker, Mahfud MD Ingatkan untuk Tidak Diserang dan Pindahkan Corona ke Orang Lain

"Sementara ini masih prototype. Pengembangan selanjutnya akan ditanam semacam modul yang apabila pengguna tersesat atau terjatuh, kacamata ini akan mengirimkan pesan darurat kepada kerabat terdekat sehingga bisa lebih cepat dievakuasi," jelas Nabil.

Chandra menimpali, kacamata ini mengandalkan suplai listrik dari powerbank.

Gedung perkuliahan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan, Karang Joang, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu (12/3/2017) siang.
Gedung perkuliahan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan, Karang Joang, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu (12/3/2017) siang. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Sebab kacamata tersebut hanya bisa bekerja dengan suplai listrik yang memadai.

"Idealnya pakai powerbank. Karena tunanetra kan tidak mungkin bawa adaptor kemana-mana," pungkasnya.

Secara bentuk, sambung Chandra, masih terlalu tebal. Ini akan terus dikembangkan sehingga menjadi lebih minimalis.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia Hari Ini, 24 Jam Terakhir Tambah 4.007 Kasus Baru Covid-19

Baca Juga: Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Optimisme dan Keseimbangan Hadapi Pandemi Virus Corona

"Teknologi terus berkembang. Karena ini masih prototype, akan dimodifikasi hingga menjadi bentuk yang lebih simpel dan tidak merepotkan," ucapnya.

Progres pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan atau ITK di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (26/7/2019) siang.
Progres pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan atau ITK di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (26/7/2019) siang. (Tribunkaltim.co/Budi Susilo)

Lebih lanjut, Nabil sebut bahwa terobosan ini akan membutuhkan biaya sekitar Rp 1.000.000 per unit apabila akan diproduksi massal.

Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan

Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian

Karena memang terobosan ini dianggap penting, sehingga harus terus disampaikan kepada publik.

Manajer DILo Balikpapan, Istia Budi menuturkan bahwa kacamata ini akan kembali diikutkan pada ajang final Gemastik Telkom University pada 24 Oktober 2020 mendatang.

(TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved