Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid Sambangi Long Penjalin, Pembangunan Jembatan Alternatif Dipercepat
Amblasnya sebagian sisi Jembatan Long Penjalin di Desa Umaq Dian, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Amblasnya sebagian sisi Jembatan Long Penjalin di Desa Umaq Dian, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, berdampak pada terganggunya akses yang menghubungkan 13 desa di lokasi tersebut.
Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid bersama Plt Bupati Kukar Chairil Anwar mengunjungi jembatan tersebut.
Jembatan alternatif disepakati harus dipercepat pembangunannya, agar dapat memudahkan arus lalu lintas di sana.
“Warga kesulitan kalau mau masuk ke Tabang, maupun yang keluar Tabang,” kata Abdul Rasid, belum lama ini.
Baca Juga: Jadwal Penerapan Sanksi Tidak Pakai Masker di Samarinda, Pelanggar akan Disidang Yustisi
Baca Juga: Masih Zona Orange Covid-19, Jam Malam di Balikpapan Masih Berlaku
Baca Juga: BERITA FOTO Demo Tolak UU Cipta Kerja di Balikpapan, Terobos Gerbang DPRD Hingga Kena Gas Air Mata
Rasid memaparkan, dampak dari amblasnya sebagian sisi jembatan di sana, mempengaruhi aktivitas dan perekonomian warga di sana.
“Belum lagi kalau ada warga yang sakit juga harus digotong untuk menyeberang jembatan ,” katanya.
Usai kunjungan tersebut, Rasid berharap jembatan alternatif dapat dirampungkan lebih cepat.
“Kita berharap seminggu ke depan sudah ada jalan alternatif yang bisa digunakan masyarakat Tabang,” kata Rasid.
Diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Betaria Magdalena meminta pemerintah membangun jembatan yang layak, sesuai standar di Kecamatan Tabang, Kukar.
Hal itu diungkapkan Betaria, usai berkunjung ke Tabang. Jembatan Long Penjalin, di Desa Umaq Dian kembali alami kerusakan akibat longsor beberapa hari lalu.
Baca Juga: Serikat Buruh Bersama DPR Bentuk Tim Perumus RUU Cipta Kerja
Baca Juga: Buruh Menolak Keras Sistem Kejar Tayang RUU Cipta Kerja yang Dipaksakan Pemerintah dan DPR
Rusaknya jembatan sehingga tidak dapat dilalui membuat warga inisiatif membangun jembatan kayu pada sisi bagian jembatan yang ambruk, agar warga tetap dapat melintas.
Bukan kali pertama, ambruknya sebagian sisi jembatan adalah yang kedua kalinya. Kejadian pertama terjadi pada awal Agustus lalu.
"Tidak maksimalnya jembatan untuk dilalui ini memberi dampak pada perekonomian di 13 desa di sini," kata Betaria, saat dihubungi Tribunkaltim.co, Kamis, 1/10/2020.
Betaria berharap, pemerintah dan juga pihak swasta dapat memberikan bantuan. Agar dapat dibangun jembatan beton yang layak, sesuai standar.
"Karena hingga saat ini, belum ada bantuan dari pemerintah ataupun pihak swasta," kata Betaria.
Diduga Mengalami Erosi
Jembatan Long Penjalin di Desa Umaq Dian Kecamatan Tabang Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) ambruk pada 7 Agustus 2020 lalu. Baru-baru ini jembatan itu kembali ambruk.
Hal itu diungkapkan Plt Bupati Kukar, Chairil Anwar kepada awak media usai menghadiri rapat paripurna istimewa peringatan HUT Ke-238 Kota Tenggarong di Kantor DPRD Kukar. Senin, (28/9/2020).
Dikatakan Chairil, di jembatan tersebut telah dibangun jembatan darurat yang dapat dilewati motor dan mobil kecil atau pribadi.
Namun baru-baru ini tanah di jembatan darurat tersebut mengalami longsor sehingga jembatan tersebut ambruk.
Tapinucap dia, untung saja kendaraan roda dua atau motor masih dapat melewati jembatan itu, hanya saja kendaraan roda empat tidak dapat melewati jembatan darurat yang ambruk tersebut.
“Ini saya koordinasikan dulu ke Dinas PU, karena dengan longsornya kembali tanah di jembatan darurat itu maka menimbulkan biaya ekonomi yang mahal,” ujar dia.
Baca juga; Pilkada Kukar 2020, Partai Solidaritas Indonesia Dukung Edi Damansyah-Rendi Solihin, Ini Alasannya
Baca juga; Bansos Rp 500 Ribu CAIR LAGI! Cara dan Syarat Mudah, Cek BLT Non PKH di cekbansos.siks.kemsos.go.id
Ia menjelaskan, munculnya biaya ekonomi yang mahal tersebut dimaksudkan karena mobil barang kembali tidak dapat melewati jembatan tersebut.
Sehingga harus di langsir atau di pindahkan ke mobil yang berada di seberang jembatan.
“Jadi mobil barang hanya bisa sampai ujung jembatan saja, kemudian diangkut pakai tenaga manusia untuk dipindahkan ke mobil yang ada diseberang jembatannya. Jadi dua kali ongkosnya,” terangnya.
Chairil menambahkan, jembatan darurat tersebut saat ini hanya dapat dilewati oleh motor saja.
Bahkan, motor yang melewati jembatan tersebut harus pelan-pelan dan berhati-hati saat melewati jembatan darurat tersebut.
“Penyebabnya diduga erosi,” pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Aris Joni dan Sapri)