Aliansi Ormas Bontang Demo Tolak UU Omnibus Law, Ketua DPRD Bakal Buat Surat Terbuka

Bila sebelumnya aliansi mahasiswa dan buruh, kali ini datang dari aliansi organisasi masyarakat Aliansi Ormas Bontang. Mereka protes UU Omnibus Law

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law kembali hadir di Bontang, Kalimantan Timur. Bila sebelumnya aliansi mahasiswa dan buruh, kali ini datang dari Aliansi Ormas Bontang, Jumat (9/10/2020). TRIBUNKALTIM.CO, MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Jumat (9/10/2020) unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law kembali hadir di Bontang, Kalimantan Timur.

Bila sebelumnya aliansi mahasiswa dan buruh, kali ini datang dari aliansi organisasi masyarakat Aliansi Ormas Bontang.

Mereka tunjukkan protes terhadap UU Omnibus Law di simpang Ramayana Bontang. Kendati diguyur hujan, para pengunjuk rasa tetap menyampaikan aspirasinya melalui orasi.

Dalam aksi tersebut Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, Wakil Ketua DPRD Agus Haris, dan Komisi I Irfan serta Raking turut hadir.

Mereka turut menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan DPR RI.

Baca juga: Respon Pengusaha Atas Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja, Kadin: Mereka kan Butuh Lapangan Kerja

Baca juga: Dulu Ikut Aksi Tolak RKUHP, Kemana 3 Ketua BEM di Tengah Demo Tolak UU Cipta Kerja? Begini Kabarnya

Sementara Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menyatakan dirinya menolak UU Omnibus Law.

Andi Faiz sapaan akrabnya mengatakan bakal bersurat ke Pjs Wali Kota Bontang, yang isinya merupakan aspirasi masyarakat dalam hal menolak disahkannya UU Omnibus Law yang dinilai merugikan pekerja dan masyarakat.

"Pernyataan resmi dari Pemkot dan DPRD nanti akan dibawa ke pemerintah pusat," katanya.

Ketua dewan ini mengatakan akan menyampaikan usulan dari seluruh elemen masyarakat kepada kader partai di pusat.

DPRD merupakan perpanjangan tangan dari kehendak rakyat.

Baca juga: Jodha Akbar ANTV Episode 22, Tayang 9 Oktober 2020, Sinopsis: Jodha Hamil Namun Jalal Tak Percaya

Baca juga: Bisa Kena Tindak, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Ingatkan Faskes Soal Tarif Baru Test Swab

Sebab itu ia pun bakal meneruskan aspirasi tersebut kepada jajaran partai baik di tingkat provinsi hingga pusat, agar bisa jadi perhatian dan atensi untuk menentukan langkah kebijakan politik partai secara nasional.

"Kami dengan tegas menolak Omnibus Law, karena kesejahteraan buruh dan masyarakat harus lebih baik," tuturnya.

Saat ditanya apakah bakal ikut turun dalam aksi demonstrasi mahasiswa pada Senin (12/10/2020) mendatang, Faiz menjelaskan bahwa bentuk dukungan tak harus dengan turun ke jalan.

"Bisa lewat surat terbuka, tidak mesti mendukung, lantas harus ikut turun ke jalan," ujarnya.

(Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved