Di Mata Najwa, Direktur YLBHI Singgung Pendemo Dianiaya, Mahfud MD: Polisi Dilempari Batu, Diludahi

Di Mata Najwa, Direktu YLBHI singgung pendemo yang dianiaya, Mahfud MD balik menyebutkan polisi juga dilempari batu, diludahi

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap layar YouTube Najwa Shihab
Najwa Shihab - Mahfud MD - Asfinawati. Di Mata Najwa, Direktu YLBHI singgung pendemo yang dianiaya, Mahfud MD balik menyebutkan polisi juga dilempari batu, diludahi, simak pernyataan lengkap Menkopolhukam. 

"Sebetulnya banyak dari mereka, sebagian besar, pengaduan kepada kami, mereka dipukul dan itu terjadi di seluruh tempat.

Artinya ini bukan cuma Polda, ini inisiatif di atas Polda," komentar Asfinawati.

"Negara harus mempertahankan demokrasi dengan tidak mencegah orang melakukan demonstrasi, serta mengejar, memukul orang yang melakukan aksi.

Negara hukum Indonesia dipertaruhkan saat ini," tegasnya.

Mahfud MD lalu menanggapi hal tersebut.

Ia menilai bukan hanya pendemo yang mendapat penganiayaan, tetapi aparat kepolisian juga.

"Kalau bicara, aparat yang ditindak keras oleh demonstran 'kan banyak. Polisi yang dilempari batu, polisi yang diludahi," balas Mahfud MD.

"Kalau insiden begitu banyak. Saya bisa balik pertanyaan Anda, kalau polisi dianiaya apa mereka tidak dianggap manusia juga?" singgungnya.

Lihat videonya mulai menit 0.40:

Dosen Jadi Korban Penganiayaan, Diduga Salah Tangkap karena Dikira Pendemo

Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Agoeng Adi Kurniawan menanggapi kasus dugaan salah tangkap terhadap seorang dosen berinisial AM (21) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dilansir TribunWow.com, AM mengalami penganiayaan karena dikira peserta demo tolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Meskipun telah menjelaskan dirinya adalah dosen dan bukan peserta demo, AM tetap mendapat pukulan di bagian wajah, kepala, dan kaki.

Menurut Agoeng, pihak Propam baru mengetahui peristiwa tersebut.

“Terkait salah satu dosen yang menjadi korban salah tangkap dan dianaya, kita baru membaca berita tersebut," kata Agoeng, dikutip dari TribunMakassar.com, Minggu (11/10/2020).

"Kita juga belum dapat laporan. Tapi kita selidiki," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved