Ibu dan Anak di Samarinda Kompak Mencuri Kotak Amal Masjid Berisi Uang, Aksinya Terekam CCTV

Aksi pencurian kotak amal yang terekam kamera pengintai ( CCTV ) ini terjadi di Masjid At Taqarrub, Komplek Kehutanan, Kelurahan Air Hitam

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Tangkapan layar, pelaku dan anaknya saat beraksi mencuri kotak amal Masjid At Taqarrub, Komplek Kehutanan, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (15/10/2020) kemarin. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Aksi pencurian kotak amal yang terekam kamera pengintai (CCTV) ini terjadi di Masjid At Taqarrub, Komplek Kehutanan, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (15/10/2020) kemarin.

Pengurus masjid dan warga mengetahui kejadian itu saat melihat rekaman kamera CCTV yang terpasang, lantaran sepekan yang lalu juga terjadi kejadian pencurian yang sama

Dari rekaman itu terlihat pelaku adalah seorang wanita membawa seorang anak laki-laki, ia berhasil merusak kunci gembok dan membawa kabur uang dari kotak amal tersebut.

Aksi pencurian ini terbilang nekat, karena dilakukan pada siang hari, kemarin Kamis (15/10/2020) sekitar pukul 13.30 Wita.

Baca Juga: Tahun Ini Pengadilan Negeri Tenggarong Menerima Banyak Perkara Pengajuan Perceraian dari Wanita

Baca Juga: Kecelakaan Maut Daerah Taman Tiga Generasi Balikpapan, 1 Orang Tewas, Diduga Ada yang Tenggak Miras

Baca Juga: Kondisi Fasilitas Umum Dermaga Apung Sambaliung Berau Buruk, Bocor Nyaris Tenggelam di Dasar Sungai

Menurut cerita pengurus masjid dan warga setempat Rahmad, kejadian pencurian uang di kotak amal milik masjid ini bukan lah kejadian pertama. Pencurian uang kotak amal sudah terjadi sebelumnya di Masjid At Taqarrub.

"Sebelumnya berhasil mengambil (pelaku dan anaknya), saat kedua kalinya mengulang tertangkap karena memang terekam di CCTV masjid. Tertangkap tangan mencuri uang kotak amal masjid," jelasnya Jumat (16/10/2020) hari ini.

"Aksi yang sama sepekan yang lalu difikir tidak diketahui pengurus, lalu ingin mengulangi lagi. Kemarin siang aksinya dilakukan, setelah jamaah sholat Dzuhur sudah pada pulang," sambung Rahmad.

Ia juga mengatakan bahwa aksi sebelumnya dilakukan oleh pelaku yang sama. Kejadian ini pun sangat disayangkan pengurus masjid dan warga sekitar. Lantaran pelaku (sang ibu) membawa anaknya untuk melakukan aksi tak terpuji tersebut.

Bahkan anaknya dengan jelas terekam CCTV mengambil uang didalam kotak amal masjid, atas perintah ibunya.

"Lebih pada diinterogasi dan ditanya mengapa melakukan hal ini dengan membawa anak yg polos ini, yang bersangkutan juga membawa kendaraan roda dua yang memang sudah dipersiapkan atau di setting untuk beraksi, yang disayangkan warga dan jamaah melakukan hal yang salah dengan membawa serta anak," tegasnya

Dengan membawa bukti rekaman CCTV, pengurus masjid melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian setempat.

"Setelah berkelit kesana kemari dan agar ada efek jera oleh pengurus diserahkan ke Polsek terdekat. Sudah diserahkan (pelaku) ke Polsek Samarinda Ulu," tutupnya.

Pencurian Kotak Amal di Samarinda, Keputusan Usai Mediasi

Berita sebelumnya. Ibu dan anak yang diduga kerap melakukan aksi pencurian di masjid, akhirnya diamankan kepolisian.

Keduanya menjadi viral setelah dua kali video aksi pencurian di sebuah masjid tersebar di media sosial, pada 18 Februari dan 3 Maret 2019 lalu.

Keduanya memang tampak kompak dalam melakukan aksinya.

Si ibu bertugas membuka gembok kotak amal, sedangkan si anak yang mengambil uang.

Saat menjalankan tugasnya masing-masing, keduanya tampak saling bergantian dalam melakukan pengawasan.

Aksinya pun berhasil, sejumlah uang berhasil dibawa kabur.

Aksi terakhir yang dilakukan keduanya pada Minggu (3/3/2019) sore kemarin, sebelum akhirnya diamankan pada malam harinya.

Keduanya akhirnya dicokok kepolisian dikediamannya di Jalan Aminah Syukur, Gang Mulia Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Kendati tidak dilakukan penahanan, namun keduanya sempat menjalani pemeriksaan di Polsek Sungai Pinang, dan melakukan wajib lapor.

Baca Juga: Jadwal Penerapan Sanksi Tidak Pakai Masker di Samarinda, Pelanggar akan Disidang Yustisi

Baca Juga: Masih Zona Orange Covid-19, Jam Malam di Balikpapan Masih Berlaku

Baca Juga: Cara Bikin Tubuh Tetap Bugar Selama WFH Kala Pandemi Corona ala Lembaga Anti Doping Indonesia

Tn, si ibu mengatakan dirinya tidak punya pilihan lain untuk menghidupi keluarganya.

Pasalnya, wanita yang memiliki lima orang anak itu tidak mendapatkan nafkah dari suaminya.

"Suami ada, hanya saja tidak kerja," ucapnya sambil berlinang air mata, Senin (4/3/2019).

Selama menjalankan aksinya, dirinya selalu membawa anak laki-lakinya berinsial Dk, yang masih duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar.

Dk merupakan anak bungsunya, yang rela "membantu" ibunya menjalankan perbuatan tidak terpuji itu.

"Tidak setiap hari seperti ini. Saya buka gembok kotak amal masjid menggunakan besi biasa saja. Untuk makan saja uangnya," ujarnya.

"Malu saya, biar saja saya yang tanggung dosanya. Kayak apa lagi, dia (suami) tidak tanggung jawab."

Sedikitnya lima kali ibu dan anak itu telah beraksi di sejumlah masjid, di antaranya masjid di Kehewanan, Jalan Sentosa, dan Sempaja.

Tidak hanya beraksi dengan mengambil uang di kotak amal masjid, namun dirinya juga membawa kabur mukena yang ada di masjid, lalu menjual mukena tersebut seharga Rp 50 ribu.

Sementara itu, Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Nono Rusmana membenarkan, pihaknya telah mengamankan yang bersangkutan.

Bahkan pihaknya juga memanggil pengurus masjid tempat pelaku menjalankan aksinya.

Karena kerugian yang dialami hanya berkisar ratusan ribu rupiah, pihaknya melakukan mediasi antara kedua belah pihak, dan hanya melakukan pembinaan kepada ibu dan anak tersebut.

"Mediasi kedua belah pihak, karena kerugian hanya ratusan ribu. Anggota juga mengecek langsung ke rumah pelaku, memang karena perekonomian yang membuat ibu ini melakukan perbuatan itu," jelasnya.

"Jadi benar, tidak hanya uang yang diambil, tapi juga mukena. Lalu dijual kembali untuk makan sehari-hari," pungkasnya.

(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy dan Christoper)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved