Pemkab Banyumas Uji Coba Belajar Tatap Muka di Tiga Sekolah, Kasus Covid-19 Dinilai Terkendali
Pemkab Banyumas uji coba belajar tatap muka di tiga sekolah. Jika tak ada masalah akan ditambah lagi beberapa sekolah.
TRIBUNKALTIM.CO, BANYUMAS - Pemkab Banyumas uji coba belajar tatap muka di tiga sekolah. Jika tak ada masalah akan ditambah lagi beberapa sekolah.
Tiga sekolah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pekan ini mulai menguji coba pembelajaran tatap muka.
Pasalnya berdasarkan hasil evaluasi, penyebaran virus corona ( Covid-19 ) di Kabupaten Banyumas sejak beberapa pekan terakhir dianggap mulai terkendali.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, ketiga sekolah tersebut yaitu, SMA Negeri 3 Purwokerto, SMP Negeri 6 Purwokerto dan SD Negeri Panembangan.
"Sekarang baru tiga sekolah, lalu tunggu dua minggu. Kalau tidak ada masalah selanjutnya akan ditambah lagi," kata Husein saat meninjau di SD Negeri Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Satu Tahun Jokowi - Ma'ruf Amin, Litbang Kompas: 46,3 Persen Responden Tak Puas Kinerja Pemerintah
Baca juga: Kejar-kejaran dengan Polisi, 4 Penyusup Berbaju Hitam Diciduk Saat Demo UU Ciptaker di Banjarmasin
Menurut Husein, ketiga sekolah tersebut dianggap yang paling siap menggelar pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.
Husein mengatakan, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka harus mendapat izin dari orangtuanya.
Selain itu, siswa juga harus dipastikan dalam kondisi sehat.
"Kalau anak akan belajar tatap muka, maka pastikan tidak ada komorbid berat dalam satu rumah tersebut. Kalau ada orangtua dengan komorbid berat tidak diperkenankan sekolah tatap muka dulu," jelas Husein.
Kepala SD Negeri Panembangan Poppy Andhi Utami mengatakan, untuk tahap uji coba ini pembelajaran tatap muka hanya diberlakukan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.
Baca juga: BREAKING NEWS Pengungkapan Kasus Ekstasi Jaringan Internasional, Barang Haram dari Penang Malaysia
Baca juga: Ketua Komisi I DPRD Kaltim Nilai Penolakan Omnibus Law Karena Kurang Sosialisasi
Sementara siswa kelas 1, 2, dan 3 tetap belajar secara daring.
