Setelah ILC, Giliran Mata Najwa Malam Ini Bahas 1 Tahun Jokowi-Maruf, Live Streaming Trans 7
Setelah Indonesia Lawyers Club ( ILC), giliran acara Mata Najwa malam ini yang membahas 1 tahun kepemimpinan Jokowi - Maruf Amin
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah Indonesia Lawyers Club ( ILC), giliran acara Mata Najwa malam ini yang membahas 1 tahun kepemimpinan Jokowi - Maruf Amin.
Acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab kembali menyapa pemirsanya malam ini, Rabu 21 Oktober 2020.
Sesuai jadwal, acara Mata Najwa disiarkan langsung dan Live Streaming di Trans 7 mulai pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Tak Hadir Diundang Mata Najwa, Menkes Terawan jadi Pembicara di HUT Golkar, Diskusinya Menarik
Pada edisi kali ini, acara Mata Najwa mengangkat tema "Tahun Pertama: Jokowi - Maruf Sampai Di Mana".
"Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin genap satu tahun pada hari ini, 20 Oktober 2020. Banyak tantangan yang dialami keduanya mulai dari kondisi ekonomi, penegakan hukum dan HAM, penanganan COVID-19, hingga perlindungan terhadap nilai-nilai demokrasi.
Bagaimana kinerja pemerintahan Jokowi - Maruf dalam menjawab tantangan itu satu tahun ini? Apa langkah pemerintah untuk memperbaiki kinerja di tahun-tahun selanjutnya?
#MataNajwa akan membahasnya dalam "Tahun Pertama: Jokowi Maruf Sampai di Mana". Rabu, 21 Oktober 2020. Live pukul 20.00 WIB di @officialTRANS7," demikian keterangan unggahan Instagram Mata Najwa.
Bagaimana jalannya diskusi Mata Najwa malam ini?
Tonton Live Streaming Trans 7 melalui link di bawah ini:
*Disclaimer: Link Live Streaming Mata Najwa hanya informasi untuk pembaca. TribunKaltim.co tidak bertanggung jawab terhadap kualitas siaran.
ILC tadi malam, Sujiwo Tejo sindir Karni Ilyas
Sebelumnya, pada Selasa 20 Oktober 2020 malam, acara ILC TV One juga membahas tema setahun kepemimpinan Jokowi - Maruf Amin.
Ada 12 narasumber yang tampil pada acara ILC TV One tadi malam.
Di antaranya Mahfud MD, Moeldoko, Johnny G Plate, Doni Monardo, Zainal Arifin, Gatot Nurmantyo, Bahlil Lahadalia, Amir Syamsuddin, Supratman Andi Atgas, hingga Sujiwo Tejo.
Baca juga: ILC TV One Semalam, Mahkamah Agung Korting Hukuman Koruptor, Mahfud MD: Itu Bukan Urusan Pemerintah
Pada acara tersebut, budayawan Sujiwo Tejo sempat menanyakan ke Karni Ilyas kenapa program ILC TV One ditiadakan Selasa pekan lalu.
"Kenapa minggu lalu ILC tak tayang, saya bersyukur pak Karni masih hidup," kata Sujiwo Tejo kepada Karni Ilyas di depan Menkopolhukam Mahfud MD, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menkominfo Johny G Plate, dan narasumber lainnya.
"Itu sudah offside, kan saya sudah jelaskan ke publik," jawab Karni Ilyas.
Lalu dibalas lagi oleh Sujiwo Tejo, "Iya coba jelaskan alasannya kenapa, siapa yang telepon?" pinta Sujiwo Tejo.
Karni Ilyas pun langsung mempersilakan Sujiwo Tejo untuk terus menjelaskan paparannya soal evaluasi Setahun Jokowi - Maruf.
Kemudian dalam pemaparannya, Sujiwo Tejo memberi masukan kepada pemerintah untuk memastikan masyarakat percaya.
Simak video selengkapnya:
Mata Najwa pekan lalu, Mahfud MD sindir kursi kosong
Host Mata Najwa, Najwa Shihab tak tinggal diam saat Menkopolhukam Mahfud MD ungkit adegan wawancara kursi kosong.
Seperti diketahui, video Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai simbol ketidakhadiran Menkes Terawan Agus Putranto sempat viral beberapa waktu lalu.
Tak ingin diperlakukan seperti Menkes Terawan, Mahfud MD pun langsung menyindir Najwa Shihab saat tampil di acara Mata Najwa, pada Rabu (14/10/2020) malam.
Awalnya seperti biasa, Najwa Shihab membuka wawancara dengan membacakan tema diskusi.
"Pemerintah tahu siapa yang demo, tahu siapa yang menggerakkan, tahu siapa sponsornya, tahu siapa yang membiayai," kata Najwa.
"Pemerintah sudah tahu tokoh-tokoh intelek di balik penggerak demo," ucapnya.
Baca juga: DIBONGKAR di Mata Najwa, Pelanggaran Proses UU Cipta Kerja di DPR RI, Benny K Harman Sebut RUU Hantu
Najwa kemudian mengutarakan keinginannya untuk mengklarifikasi pernyataan-pernyatann tersebut yang berasal dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto kepada Mahfud MD.
"Pak Mahfud selamat malam," ucap Najwa Shihab.
"Selamat malam Najwa," jawab Mahfud MD.
"Sehat-sehat Bapak?" tanya Najwa lagi.
Mahfud MD kemudian menyelipkan candaan saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab.
"Sehat Alhamdulillah, saya datang nih, nanti kamu wawancara dengan kursi kosong lagi," kata Mahfud MD sambil tertawa.
"Saya buru-buru datang."
Seketika, Najwa Shihab terkejut mendengar candaan dari Mahfud MD.
Ia sontak ikut tertawa.
Kemudian Najwa Shihab balik membalas.
Najwa menitipkan pesannya kepada Mahfud MD agar Terawan mau hadir di Mata Najwa.
"Oh iya pak, ngomong-ngomong kursi kosong, titip salam ya Pak sama Pak Menteri Terawan ditunggu di Mata Najwam. Salam manis," imbuh Najwa Shihab sambil tersenyum lebar.
Baca juga: Di Mata Najwa, Direktur YLBHI Singgung Pendemo Dianiaya, Mahfud MD: Polisi Dilempari Batu, Diludahi
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan penjelasan Najwa, kursi kosong itu seharusnya diisi oleh Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto yang sudah lama tak tampil di publik.
Lantaran Terawan tak juga memenuhi panggilan Najwa untuk dimintai keterangan, akhirnya Najwa memutuskan untuk mewawancarai sebuah kursi kosong.
Kepada kursi kosong itu, Najwa Shihab terus-terusan mengajukan pertanyaan seputar isu pandemi Virus Corona ( covid-19).
Wawancara hanya berjalan satu arah karena memang pihak yang seharusnya menjawab pertanyaan Najwa tidak hadir.
Kejadian wawancara kursi kosong itu diunggah oleh Najwa Shihab di kanal YouTube miliknya pada Senin (28/9/2020) lalu, dan juga turut diunggah di sejumlah akun sosial media.
Baca juga: Di Mata Najwa, Suara Menkominfo Langsung Meninggi Saat Disorot BEM SI dan Aktivis, Terpancing Hoaks
Wawancara itu bahkan sempat dipermasalahkan oleh kelompok yang menamai diri mereka Relawan Jokowi Bersatu.
Tim Relawan Jokowi menyampaikan aduan mereka terhadap Najwa Shihab kepada polisi dan Dewan Pers.
Namun Dewan Pers menilai tidak ada pelanggaran pasal Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam video tersebut.
"Pasal mana dari KEJ yang dilanggar?," kata Anggota Dewan Pers Ahmad Jauhar kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2020).
Baca juga: Demo Depan Istana Bogor, Seorang Anak Dipaksa Ibunya Pulang Orangtua, "Nyari Duit Susah"
Ahmad menuturkan, tidak tepat juga jika Relawan Jokowi melaporkan video Mata Najwa ke Dewan Pers.
Menurut dia, seharusnya, laporan itu ditangani oleh Komisi Penyiaram Indonesia (KPI).
"Karena itu produk talkshow lebih tepat dibawa ke Komisi Penyiaran Indonesia. Kalau produk pemberitaan atau jurnalistik, barulah diadukan ke Dewan Pers," ujar dia. (*)