Mayat Membusuk di Pondok
BREAKING NEWS Pria di Samarinda Ditemukan Membusuk di Pondoknya, Diduga Sudah Sepekan Meninggal
Seorang pria berinisial KD (40) ditemukan membusuk disebuah pondok yang dihuninya, Selasa (27/10/2020) siang
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
Dengan alasan itu, sang istri pun mengambil anaknya dengan paksa dan kini sudah berada dipangkuan sang ibu.
Perangai lain yang diceritakan Suprapto yakni, keseharian almarhum memiliki perilaku yang kurang baik dikalangan masyarakat sekitar Jalan Perintis, di RT 30 maupun RT 32.
"Jadi, memang 6 bulan ini tinggal sendiri dan dia pernah bilang, ngakunya wakar sarang burung walet, di belakang pondok tempat dia tinggal," sebutnya.
"Iya, dia orangnya emosianal (tempramen) dan kalau berbicara suka dengan nada tinggi. Kemana-mana itu suka bawa sajam, warga pun ketika menugur malah menjadi lampiasan amarahnya (almarhum), selain itu juga suka minum-minuman keras," sambung Suprapto.
Dikonfirmasi usai evakuasi jenazah KD oleh tim Inafis Polresta Samarinda, Relawan Inafis dan Relawan gabungan lainnya, Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Fahrudi menjelaskan, dari pemeriksaan awal dan kasat mata tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Dugaannya korban ini sakit, tetapi untuk pastinya kami masih menunggu hasil visum rumah sakit," sebut Iptu Fahrudi.
Baca Juga: Tak Ditemukan Tanda Kekerasan, Keluarga Pria yang Ditemukan Tewas di Samarinda Menolak Visum
Baca Juga: Pasangan Suami Istri Lanjut Usia Menjadi Korban Banjir dan Longsor. Tewas Tertimpa Rumah Mereka
Baca Juga: Pamit Cari Kayu, Pria Paruh Baya di Samarinda Ditemukan Tewas Mengapung di Danau
Selain itu, Iptu Fahrudi memperkirakan almarhum (KD) sudah meninggal selama sepekan lamanya.
Melihat jasad korban saat ditemukan sudah membusuk dipenuhi belatung dan mengeluarkan aroma tak sedap.
"Tindak lanjutnya kami akan mencoba untuk menghubungi keluarganya, terkait almarhum yang ditemukan sudah tidak bernyawa," sebutnya.
Jasad KD pun setelah dievakuasi tim Inafis Polresta Samarinda, Relawan Inafis dan Relawan gabungan, langsung dibawa menggunakan ambulans milik PMI Kota Samarinda ke RSUD AW Sjahranie, guna dilakukan visum.
(TribunKaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)