Sri Mulyani Curhat, Pusing Cari Aset Negara yang Lenyap di Zaman Soeharto 'Nggak Ada Pembukuannya'
Sri Mulyani curhat tentang aset-aset negara yang lenyap. Aset-aset negara tersebut lenyap karena tidak diadministrasikan secara baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, saat itu ada oknum-oknum yang bahkan memberikan uang untuk mempermudah pencarian anggaran.
Sehingga reputasi kalau mau pergi dan mengurus pencairan anggaran.
"Anda perlu untuk membawa map yang isinya sebetulnya uang sogokan," ujarnya dalam video conference, Senin (26/10/2020).
Waktu itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah juga tidak pernah tahu Indonesia ada di urutan berapa dari sisi kemudahan birokrasi.
Sehingga tidak ada kepastian dan perbaikan pelayanan.
"Semuanya kemudian melakukan reformasi perbendaharaan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan kemudian melakukan reformasi yang total," katanya.

Baca juga: Tika Bravani Geram Tanggapi Pertanyaan: Kak Masih Hidup? Gegara Denok TOP Meninggal karena Covid-19
Baca juga: Terbaru, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Batal? Pastikan Login di Situs Resmi prakerja.go.id
Baca juga: UPDATE! Cek Nama Dapat BLT Tahap II di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id & BPJSTK Mobile, Guru Honorer?
Jadi, dia menambahkan, lahirnya Direktorat Jenderal Perbendaharaan juga merupakan titik awal dari reformasi perbendaharaan di Indonesia.
Sejak itu, Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan berbagai inisiatif dan inovasi di dalam melakukan modernisasi, perbaikan tata kelola.
"Dan pengelolaan dari sisi peningkatan reputasi dan kredibilitas," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ungkap Sederet Aset Negara yang Hilang, Sri Mulyani: Soeharto 30 Tahun Bangun Enggak Ada Pembukuan, https://wow.tribunnews.com/2020/10/26/ungkap-sederet-aset-negara-yang-hilang-sri-mulyani-soeharto-30-tahun-bangun-enggak-ada-pembukuan?page=all&_ga=2.3332020.561765130.1603698707-596659189.1571174443.