Bayi Laki-laki Itu Lahir di Tengah Jalanan Berlubang, Medan Menuju RS Sulit Dilalui
Nurjannah Inen Sanjung, warga di pedalaman Kabupaten Bener Meriah, Aceh, terpaksa melahirkan anaknya di tengah jalan menuju rumah sakit.
TRIBUNKALTIM.CO, TAKENGON - Bayi laki-laki itu lahir di tengah jalanan berlubang antara Puskesmas Samar Kijang dan Rumah Sakit Umum Muyang Kute.
Jalanan antara kedua pelayanan kesehatan itu dikenal berlubang atau rusak dan sulit dilalui.
Nurjannah Inen Sanjung, warga di pedalaman Kabupaten Bener Meriah, Aceh, terpaksa melahirkan anaknya di tengah jalan menuju rumah sakit.
Peristiwa ini bermula setelah Nurjannah dibawa ke Puskesmas Samar Kijang, Bener Meriah, pada Kamis (29/10/2020) dini hari karena air ketubannya pecah.
Namun, Puskesmas Samar Kijang merujuknya ke Rumah Sakit Umum Muyang Kute. Butuh waktu dua sampai tiga perjalanan untuk sampai ke rumah sakit itu dari Samar Kijang.
Baca juga: Tolak Isolasi Mandiri di Wisma Inhutani, Ketua KPU Balikpapan Pilih Pindah ke Asrama Haji Batakan
Baca juga: Bawa Sajam dan Buat Keributan, Polisi Amankan Seorang Pemuda di Samarinda
Dalam perjalanan, Nurjannah tidak mampu lagi menahan sakit. Akhirnya proses persalinan dilakukan di atas alas yang dibentangkan di jalan belum beraspal.
Menurut saksi mata, Sumarni (33), sebelum kejadian, ia dan ibunya, Siti Maneh (56), sedang menuju kebun kopi miliknya di kawasan Pucuk Nuning, Samar Kilang.
Tiba-tiba seorang laki-laki datang dengan menggunakan sepeda motor, memberi tahu ada seorang pasien di dalam ambulans yang butuh pertolongan persalinan.
Siti Maneh dikenal masyarakat setempat dapat melakukan proses persalinan.
"Saat itu, kami langsung menuju mobil, dan memindahkan tubuh ibu yang akan melahirkan itu ke jalan, dengan menyiapkan alas seadanya untuk melakukan proses persalinan," kata Sumarni, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/10/2020).
Sumarni turut membantu proses persalinan terhadap Nurjannah.
Baca juga: Adaptasi Normal Baru, Pegadaian Lakukan Standarisasi Outlet dengan Desain Lebih Modern dan Elegan
Baca juga: Semburan Awan Panas Gunung Sinabung Setinggi 1.500 Meter, Kali Keenam Sejak 25 Oktober