Cuaca tak Menentu, Picu Kebakaran Lahan di Samarinda, Disdamkar Imbau Warga Waspada

Cuaca yang tidak menentu beberapa pekan terakhir di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, setidaknya juga sempat memicu terjadinya kebakaran lah

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Peristiwa kebakaran lahan yang terjadi Kamis (22/10/2020) sepekan lalu di Kecamatan Palaran, cuaca terik dan angin cukup kencang membuat api berkobar sangat cepat. Satu setengah hektare lahan terbakar akibat peristiwa tersebut. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Cuaca yang tidak menentu beberapa pekan terakhir di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, setidaknya juga sempat  memicu terjadinya kebakaran lahan di beberapa kawasan Kota Tepian.

Kebakaran lahan juga menjadi perhatian semua pihak termasuk Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Samarinda dan relawan.

Petugas Disdamkar Samarinda dan relawan gabungan senantiasa bersiaga selama 24 jam di tiap wilayah jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran lahan. 

Menukil data Disdamkar Samarinda periode Januari hingga September 2020, sebanyak 78 titik kebakaran lahan terjadi di berbagai kecamatan Kota Samarinda.

Dari 10 kecamatan yang ada, setidaknya beberapa titik menjadi fokus kebakaran lahan.

Seperti di Kecamatan Samarinda Utara, meliputi Kelurahan Lempake, Tanah Merah, Sempaja Barat dan Utara.

Begitupun Kecamatan Sungai Pinang meliputi Kelurahan Mugirejo, dan Kecamatan Sambutan di Kelurahan Makroman.

Lalu Kecamatan Samarinda Seberang dan Kecamatan Palaran.

"Kami (Disdamkar) siap melaksanakan pemadaman apabila terjadi kebakaran lahan. Bukan hanya lahan terbakar, permukiman, serta tempat lain pun juga. Sesuai dengan tugas dan fungsi, kami siap untuk melaksanakan tugas itu,” kata Kepala Disdamkar Samarinda, Nursan, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Tangan Diikat dan Mulut Dilakban, Jasad Wanita Muda Dibuang ke Kolam Buaya, Begini Nasib Pelaku

Baca juga: Masuk Zona Kuning, 2 Kelurahan di Balikpapan Ini Berpotensi Jadi Tempat Simulasi Sekolah Tatap Muka

Guna melakukan pemadaman, pihaknya terkadang menurunkan sedikitnya 2 hingga 3 unit tangki.

Jika masih dirasa kurang dan perlu penanganan ekstra, bantuan dari posko pemadam terdekat pun juga ikut dikerahkan.

"Ada 11 posko yang siap siaga dalam 24 jam. Masing-masing posko sudah dilengkapi dengan peralatan serta unit tangki dan personel yang berpengalaman," ungkap Nursan.

Tentu ada perbedaan antara kebakaran lahan dengan kebakaran permukiman.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved