Pilkada Balikpapan
Tak Terkendala Jaringan, Paslon Rahmad Masud-Thohari Azis Kampanye Lewat Daring di Balikpapan
Pandemi covid-19 tak menjadi halangan bagi pasangan calon Rahmad Mas’ud – Thohari Azis menyapa masyarakat Balikpapan.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pandemi covid-19 tak menjadi halangan bagi pasangan calon Rahmad Mas’ud – Thohari Azis menyapa masyarakat Balikpapan.
Dalam menyampaikan visi-misinya, calon tunggal dalam gelaran Pilkada Balikpapan ini melakukan kampanye tatap muka secara daring.
Kampanye daring melalui TV Box yang terpasang di kampung merupakan bentuk inovasi dari pasangan calon yang diusung 9 parpol itu.
"Ini inisiasi dan inovasi dari gagasan tim pemenangan, ini juga sesuatu yang baru," kata Calon Walikota Balikpapan, Rahmad Masud.
Baca Juga: Cara Sederhana Cegah Covid-19 di Masa Pandemi Adalah Cuci Tangan Pakai Sabun, Terus Dikampanyekan
Baca Juga: KPU Ingatkan Peserta Pilkada Sosialisasikan Protokol Kesehatan dalam Setiap Kampanye Politik
Baca Juga: Berkunjung ke Kaltara, Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar Beberkan Ada 48 Kampanye Dibubarkan
Politisi partai Golkar ini menambahkan, hal tersebut bertujuan tetap mentaati protokol kesehatan dalam Pilkada Balikpapan.
Sehingga gerakan 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker, bisa tetap terealisasi.
Bukan saja hanya diimplementasikan dalam kehidupan di lingkungan, melainkan juga dalam gelaran Pilkada 2020.
"Saya pikir antusiasme masyarakat dengan kampanye daring ini akan tetap sama," ujarnya.
Menurutnya, kampanye secara daring bukan berarti memisahkan jarak antara pasangan calon dengan masyarakat.
Meski berinteraksi secara tidak langsung, namun paslon tetap bisa merasa berinteraksi secara langsung dengan wujud yang tidak bertemu.
"Saya pikir ini menarik dan bisa menjadi salah satu percontohan. Seperti yang juga dilakukan di Solo, Jawa Tengah," ungkapnya.
Menurutnya, di tengah pandemi covid-19, prioritas kesehatan menjadi hal yang utama dalam gelaran Pilkada serentak.
Rahmad yang juga tengah cuti dari jabatannya sebagai Wakil Walikota ini, tak ingin meraih kemenangan namun justru melanggar protokol kesehatan.
"Percuma kita menang, menjabat, kalau warga dan kita sakit," tuturnya.
Baca Juga: Menkes Ingin Semua Pihak Kampanyekan Praktik Cuci Tangan Demi Mencegah Penyebaran Corona
Baca Juga: Menguji Kesiapan Parpol dalam Kampanye Daring Pilkada
Baca Juga: Dana Kampanye Paslon Kepala Daerah di Pilkada Kukar Maksimal Rp 17,2 Miliar
Sementara menyangkut koneksi internet yang sempat diragukan, Rahmad berujar justru hal itu tak menjadi kendala.
“Masalah sinyal, Alhamdulilah lebih nyaman tanpa ada putus-putus dari sinyal yang dikhawatirkan itu,” imbuhnya.
(TribunKaltim.Co/ Miftah Aulia)