Tribun On Focus, Ekonomi Kreatif Kala Pandemi Covid-19, Pelaku Bisnis Gunakan Website dan Aplikasi
Pandemi Corona atau covid-19 berdampak pada lesunya perekonomian, baik nasional maupun daerah, termasuk di Kota Balikpapan.
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pandemi Corona atau covid-19 berdampak pada lesunya perekonomian, baik nasional maupun daerah, termasuk di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Hal ini berdampak pada pelaku bisnis UMKM di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Perlu adanya langkah dan inovasi bisnis melalui industri kreatif.
Program Tribun on Focus bersama Radio Smart Fm Balikpapan mengadakan talkshow online yang tayang secara streaming melalui YouTube channel Tribun Kaltim Official.
Talkshow Online kali ini membahas ekonomi Creatif Solusi di Masa Pandemi bersama narasumber Istia Budi Manger Dilo (Digital Lounge) Balikpapan, Zulfadli CEO Yoi Akuakultur, Riswa Yuni Owner Salak Kilo Balikpapan, Senin (2/11/2020).
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Dokter Reisa Beberkan 2 Hal yang Bisa Dilakukan Warga dalam Penanganan Covid-19
Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia yang Sembuh Capai 80 Persen, Kasus Aktif Corona Menurun
Dalam sesi wawancara bersama moderator Istia Budi menjelaskan, kondisi saat ini kalau mau Pariwisata memang lagi dro, bahkan hotel hotel ada yang siap tutup, dari kaum mileniial akan tetap beranjak naik khususnya aplikasi dan game.
"Tenaga kita bukan hanya di balikpapan, sampai manca negara, aplikasi and ame merangka menaik, berkereasi dan berprestasi di masa pandemi," katanya
Di masa pandemi Corona, perlu sesuatu lebih kreatif dan inovatif, langkah yang tetap survive. Kedepannya dalam ada PR bersama yaitu maping ekonomi kreatif kaltima.
Baca Juga: Pria 17 Tahun di Surabaya Berbuat Amoral, Merekam Ibu Muda yang Sedang Mandi Pakai Handphone
Baca Juga: Pelanggaran di Laut Natuna Mulai Marak, Sejak 5 Bulan Terakhir Sering Ada Kapal Vietnam Mencuri Ikan
Melihat ekonomi kedrpannya seperti apa. Untuk di Balikpapan aplikasi dan game, khusus Berau ekonomi pariwisata.
"Dengan mapping ekonomi ini kita tahu akan dibawa kemana perkembangannya," kata Istia Budi.
Zulfadli mengatakan, belakangan ini, saya mencoba aktif dengan budidaya perikanan salah satunya melaui website YOI Akuakultur, bulan oktober ini setahun.
"Kami mempertemukan membahas mengenai permodalan dan lainnya. Proyek budidaya periikanan, mempertemukan pertenak-pertenak di Balikpapan dengan stekholder memanfaatkan dengan website dan aplikasi," ujarnya.
Selain itu, Riswa Yuni owner Salak Kilo menjelaskan setelah delapan bulan di massa pandemi ini bisa dibilang awal Maret masa berat yang dihadapi, dimana corona masuk di Indonesia dampaknya luar biasa.
Baca Juga: Isu Pemekaran Daerah Samarinda Seberang Ditanggapi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi
Baca Juga: Kasus KDRT di Samarinda Berakhir Damai, Pelaku Berjanji Tidak Mengulangi Lagi
Baca Juga: Beginilah Penilaian PSSI Atas Kinerja Shin Tae-yong di Timnas U-19 Indonesia
Dan terasa sekali sebagai pelaku usaha seperti saya, belum lagi bandara di tutup otomatis wisatawan tidak ada yang masuk sama sekali.
"Pukulan berat bagi saya yang punya pengeluaran tetap seperti bayar karyawan, kami mencoba mengeluarkan produk baru, ternyata sambutan masayarakat luar biasa. Produk baru yakni Salak Serai minuman herbal, dengan berbagai promosi yang kita lakukan," ujarnya.
Bagi Tribunners yang ingin menyaksikan lebih mengenai talkshow online kali ini bisa disaksikan secara streaming melalui link https://youtu.be/jMkxIPEXXy0
(TribunKaltim.co/Siti Zubaidah)