Pilkada Bontang
Anggota TNI 100 Persen Netral di Pilkada Bontang, Dandim: Jaminannya Saya!
Integritas lembaga negara diuji saat kontestasi politik berlangsung. Netralitas jadi tema besar di setiap penyelenggaran Pemilu dari tingkat pusat
Penulis: Kun | Editor: Mathias Masan Ola
"Memang ada ASN, yang tak saya sebutkan namanya. Terindikasi adanya ketidaknetralan," sambung Andi Faiz, sapaan akrabnya.
Memang ASN jadi bagian yang harus netral dalam penyelenggaraan kontestasi politik di daerah.
"Tapi itu dalam hal yang bukan prinsip (menurut Andi Faiz). Kami DPRD menilai bukan dalam kapasitas, ya, tapi dalam konteks ASN harus netral itu wajib. Ada (Pemda) Bontang, Samarinda, juga Makassar kena," ungkapnya.
Baca juga: NEWS VIDEO Bawaslu Samarinda Diberikan Waktu Sepekan untuk Menelusuri Pembagian Sembako
Baca juga: Sudah Bisa Diklaim, Dapatkan Token Listrik Gratis November 2020, Klik www.pln.co.id atau WhatsApp
Selain memberikan penekanan kepada ASN, politisi Golkar ini juga meminta agar penyelenggara dan pengawas Pemilihan juga netral.
Pun dengan pengaman Pemilihan, yakni TNI-Polri yang juga dituntut tak berpihak kepada salah satu pasangan calon yang berlaga.
"Kami meminta, bukan hanya jajaran pemerintah, ASN, termasuk penyelenggara pemilu (KPU), Bawaslu, pengaman Pemilu TNI-Polri bersikap netral. Menjadi penengah di antara masyarakat, tak berpihak di kiri dan kanan paslon," harapnya.
"Hasil Pilkada kita harapkan merupakan hasil yang demokratis dan diharapkan masyarakat kota Bontang," tambahnya.
(Tribunkaltim.co/Fachri)