Rawan Kecelakaan Lalulintas, Jalur Poros Samarinda-Bontang Tergolong Black Spot
Kecelakaan lalu lintas ( Lakalantas) yang terjadi kemarin di Jalan Poros Samarinda-Bontang, bukan hanya faktor kelalaian pengendara, infrastruktur
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kecelakaan lalu lintas ( Lakalantas) yang terjadi kemarin di Jalan Poros Samarinda-Bontang, bukan hanya faktor kelalaian pengendara, infrastruktur jalan yang kurang memadai juga kerap kali menjadi faktornya.
Banyak kasus kecelakaan di jalur tersebut membuat jalan antar kota ini masuk dalam black spot ( jalur rawan kecelakaan ) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Tentunya pihak kepolisian berupaya menekan angka kecelakaan dijalur antar kota ini, dari imbauan, pemasangan pemberitahuan ( banner atau spanduk ) hingga pemasangan rambu, pun dilakukan.
Bahkan sebuah pos pemantauan yang didirikan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat atau FKPM Kelurahan Tanah Merah.
Baca juga: Pria 36 Tahun Diringkus Satresnarkoba Polres Berau, Polisi Amankan 2,47 Gram Sabu
Baca juga: UPDATE Klasemen & Jadwal Seri Pamungkas MotoGP Portugal 2020, Joan Mir Sejajar dengan Jorge Lorenzo
Pos yang berada di jalan poros ini diharap mampu memberikan rasa aman kepada semua pengendara yang melintas, lantaran pada malam hari jalur terbilang minim penerangan.
"Terutama kegiatan-kegiatan yang bersifat edukasi, safety riding (keselamatan berkendara) pengguna jalan, pemasangan imbauan berupa plang atau banner juga telah dilakukan Satlantas secara berkala," jelas Kasat Lantas Polresta Samarinda Kompol Ramadhanil, Selasa (16/11/2020).
Diketahui sebelumnya jalur black spot berada di Jalan HAM Rifadin, Kota Samarinda.
Tetapi, kini telah bergeser ke Jalan Poros Samarinda-Bontang.
Tak dapat dipungkiri memang, jalur akses menuju Bandara APT Pranoto ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Pelintasan jalur, pengguna jalan harus melintasi tikungan tajam yang landai, tanjakan curam serta kapasitas kendaraan yang mengalami peningkatan juga menjadi faktor kawasan tersebut masuk dalam black spot.
Baca juga: Dukung Pengembangan Pariwisata Berau, Pelni Siapkan Kapal Singgahi Pelabuhan Tanjung Batu
Baca juga: Tahapan Pilkades Lanjut Meski Mendagri Tito Karnavian Minta Penundaan, Ini Kata Bupati Bulungan
Peristiwa kecelakaan lalu lintas terbaru, terjadi pada Minggu (15/11/2020) kemarin, dua orang meninggal dunia saat akan mendapat perawatan medis.
Pengendara motor Yamaha Vixion dengan Nopol KT 6173 W dikemudikan Nawir (68) warga Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Sungai Pinang dan Honda Kharisma Nopol KT 4493 WH.
Motor dikendarai Matheus Tika (57) warga Jalan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, tercatat meninggal dunia di peristiwa lakalantas kemarin usai beradu banteng dengan sebuah truk fuso berplat DH 9652 AG.
Truk yang dikendarai Obed Almidan Kebkole (35) warga Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Minggu (15/11/2020) kemarin.
"Penyebab kecelakaan tidak hanya karena Human Error atau kerusakan mesin," ujarnya.
Faktor lain penyumbang lakalantas, seperti kondisi jalan yang rusak dan gelap, serta faktor kurangnya rambu lalu lintas yang ada di area tersebut.
"Oleh karena itulah setiap terjadi kecelakaan lalulintas, kami selalu berkoordinasi dengan instansi berwenang dalam membenahi sarana dan prasarana lalulintas jalan tersebut," ungkap Kompol Ramdhanil, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Dukung IKN, Pecinta Bonsai Buat Asosiasi Demi Tunjang Kebutuhan Tanaman Hias
Baca juga: Pengusaha Kapal Wisata Bertahan Mempromosikan Keindahan Sungai Mahakam Samarinda
Kompol Ramadhanil menambahkan, dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, pihaknya selalu berupaya dalam pencegahan, melalui pemasangan spanduk imbauan kecelakaan lalu lintas di sejumlah titik black spot area.
Termasuk berkoordinasi mengenai perbaikan infrastruktur kepada Pemerintah Kota dan Provinsi.
Terutama perbaikan di sejumlah titik Jalan Poros Samarinda-Bontang.
"Dalam forum lalu lintas tingkat provinsi kami selalu bersuara, agar jalan tersebut (jalur poros Samarinda-Bontang) mendapat perhatian lebih,” tutup Kompol Ramadhanil.
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)