Virus Corona di Balikpapan
Pengendalian Inflasi di Balikpapan Hadapi Tantangan Barat, TPID Intensifkan Strategi 4K
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto, menyebut pengendalian inflasi di minyak.
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
Lalu sebagai upaya mengantisipasi risiko inflasi ke depan akan ditempuh langkah-langkah.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Ingin Kluster Kerumunan Lakukan Tes Corona Secara Sukarela
Baca Juga: Sudah Ada Pelatihan sebagai Vaksinator Covid-19, Sementara Baru 7 Ribu Tenaga Kesehatan
Pertama, mendorong produksi lokal di Kota Balikpapan dengan terus mengawal keberlanjutan kegiatan urban farming untuk mendorong produksi sayur-sayuran melalui kegiatan GWM, Pagar Mantap, Program BUDE, dan Kampung Tangguh.
Kedua, melakukan pemetaan sentra produksi sebagai dasar Kerjasama Antar Daerah.
Menginisiasi Kerjasama antar Daerah untuk menjamin ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi terutama untuk komoditas pangan strategis, merupakan langkah ketiga.
Baca Juga: Dini Hari, Jasad Pria yang Menghilang di Sungai Mahakam Ditemukan, 100 Meter dari Lokasi Kejadian
Baca Juga: Kronologi Pria Hilang di Sungai Mahakam Samarinda karena Diduga Didorong Orang tak Dikenal
Baca Juga: BREAKING NEWS Ada Pria Menghilang di Perairan Sungai Mahakam Samarinda, Saksi Mengaku Didorong
Lalu berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim untuk memfasilitasi Kerjasama antar Daerah terutama antar kabupaten/kota.
Pemanfaatan subsidi biaya distribusi dari Kementerian Pertanian jika terdapat komoditas yang mengalami kelangkaan, serta terakhir, mengelola ekspektasi masyarakat melalui komunikasi yang efektif.
"TPID terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar anggota agar inflasi Kota Balikpapan tahun 2020 tetap terjaga pada level 3 persen ± 1," pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Heriani)