Menteri Ditangkap KPK

Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Prabowo Subianto Disindir Arief Poyuono, Tamat Cita-cita jadi Presiden

Arief Poyuono bahkan mengkaitan dengan tamatnya cita-cita Prabowo Subianto yang ingin jadi Presiden di 2024,

KOMPAS IMAGES
Arief Poyuono 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah Edhy Prabawo ditangkap KPK.

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono turut mengomentari kasus diciduknya Menteri Kelautan dan Perikanan ( KKP ) tersebut.

Arief Poyuono bahkan mengkaitan dengan tamatnya cita-cita Prabowo Subianto yang ingin jadi Presiden di 2024   

Menurut Arief Poyuono, ditangkapnya Edhy Prabowo menjadi tamparan keras bagi Prabowo Subianto.

Seperti yang diketahui, Edhy Prabowo merupakan kader terbaik Partai Gerindra yang begitu dekat dengan sang ketua umum Prabowo Subianto.

Ditangkapnya Edhy pun menjadi pelajaran besar bagi Prabowo.

"Ini pelajaran besar sekaligus tamparan keras besar Prabowo sebagai boss besarnya Edhy Prabowo," kata Arief Poyuono kepada Tribunnews.com, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Drama Transfer Liga Italia, AC Milan Hampir Pasti Kehilangan Hakan Calhanoglu, Juventus Jadi Pilihan

Baca juga: TERJAWAB Kenapa Edhy Prabowo Dikeluarkan dari Akabri, Dugaan Kasus yang Buat KPK Tangkap Menteri KKP

Baca juga: KPK Bekuk Menteri KKP Edhy Prabowo, Mahfud MD Pasang Badan untuk Firli Bahuri Agar tak Diintervensi

Baca juga: LENGKAP Prediksi Inter Milan vs Real Madrid, Jam Tayang, Real Madrid Dapat Kabar Buruk Jelang Laga

Lebih lanjut, Arief kemudian menyinggung pernyataan Prabowo soal korupsi.

Dikatakan Arief Poyuono, Prabowo Subianto selama ini menyebut bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium empat.

Namun kini, Edhy Prabowo, anak buah yang asli didikannya sendiri justru menteri pertama di era Presiden Joko Widodo yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

"Ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri yang menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujar Poyuono.

Sejak awal Prabowo Subianto yang ingin Indonesia bersih dari KKN harusnya mengingatkan dan melarang para kader dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.

"Contoh saja izin ekspor lobster yang saat ini justru dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," papar Poyuono.

Arief menjelaskan, ditangkapnya Edhy Prabowo turut berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo Subianto dan juga Partai Gerindra.

Dia meyakini, penangkapan Edhy Prabowo turut menamatkan ambisi Prabowo Subianto untuk menjadi presiden RI.

"Maka tamat sudah cita-cita prabowo jadi presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas partai Gerindra," kata dia.

Prabowo Subianto, lanjut Poyuono, harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kader yang berpotensi besar menghancurkan marwah partai.

"Atau jika Prabowo gentleman, dia harus mundur dari kabinet jokowi - Maruf amin serta mundur dari Gerindra," pungkas dia.

Baca juga: Profil Biodata Iis Rosita Dewi, Istri Menteri KKP, Edhy Prabowo yang Ikut Diamankan KPK, Anggota DPR

Baca juga: Latar Belakang Edhy Prabowo, Menteri KKP yang Ditangkap KPK, Pernah Jabat Komisaris PT Kiani Lestari

Baca juga: KPK Bekuk Menteri KKP Edhy Prabowo, Mahfud MD Pasang Badan untuk Firli Bahuri Agar tak Diintervensi

Prabowo Sudah Tahu

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, kabar tersebut telah diketahui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Kami sudah melaporkan kepada Ketua Umum kami (Prabowo Subianto)," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Sesuai arahan Prabowo, lanjut Dasco, Gerindra akan menunggu perkembangan dari KPK.

Edhy Prabowo (Kolase TribunNewsmaker - Tribunnews/Kompas.com)

"Arahan dari Ketua Umum untuk menunggu perkembangan lebih lanjut informasi dari KPK," ucap Dasco.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan adanya giat operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pihaknya pada Selasa (25/11/2020) dini hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dilaporkan ditangkap tim penyidik KPK pada Rabu (25/11/2020) di Bandara Soekarno-Hatta terkait dugaan korupsi ekspor benur.

"Benar pukul 01.23 dini hari di Soetta," kata Ghufron saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020) pagi.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango.

"Kami telah mangamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Nawawi.

Namun saat ditanyakan lebih lanjut ihwal siapa dan terkait perkara apa, Nawawi belum mau menjelaskan.

"Maaf selebihnya nanti aja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," ujarnya.

KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan.

Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap Tim KPK di Pintu Garbarata Bandara Soekarno-Hatta

Menteri Edhy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno Hatta sesaat setelah tiba mendarat (landing) dari Amerika Serikat.

Menurut sumber Kompas TV di KPK, yang menangkap mereka tak lain dan tak bukan adalah timnya Novel Baswedan.

"Yang nangkep timnya Novel dkk," kata sumber di KPK kepada Kompas TV, Rabu.

Ia mengungkapkan bahwa Menteri Edhy Prabowo bersama keluarga dan sejumlah pejabat KKP ditangkap ketika berada di pintu Garbarata Bandara Internasional Soetta.

Ini merupakan ruang tunggu yang beberapa langkah lagi biasanya berada tak jauh dari pintu masuk ke pesawat.

"Dibungkus (tangkap) di pintu garbarata. Semua masih hangat, HP dan lain-lain dalam pengawasan," tutur sumber itu dalam keterangan tertulisnya melalui sambungan telepon.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan adanya penangkapan atau operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan sejumlah pejabat negara di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Iya perlu kami sampaikan kepada publik. Benar KPK sekitar pukul 01.23 WIB dini hari tadi telah menangkap sejumlah pejabat di Kementerian KKP, ada pejabat dan Menteri KKP yang saat ini sudah diamankan di KPK," kata Nurul Ghufron kepada Kompas TV, Rabu (25/11/2020).

Nurul Ghufron mengungkapkan, pihak KPK saat ini sedang melakukan pemeriksan lebih lanjut.

"Jumlahnya ada lebih dari 5 orang. Kaitannya apa saja, dalam kasus apa saja nanti KPK akan kami ekspos lebih detail," tuturnya.

Apakah OTT ini ada kaitannya dengan kasus-kasus penangkapan sebelumnya seperti dugaan kasus benur?

"Kita tidak bisa menjelaskan saat ini karena masih sedang melakukan pemeriksaan. Yang jelas, benar bahwa ada penangkapan (OTT) itu, demikian terima kasih," kata Nurul menegaskan.

Profil Edhy Prabowo Menteri KKP yang Ditangkap KPK Saat Bersama Istri

Sudah tahu siapa Edhy Prabowo Menteri KKP kepanjangan dari Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ? simak biodata atau profil Edhy Prabowo selengkapnya.

Seperti diberitakan, KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Selengkapnya tentang siapa Edhy Prabowo atau biodata atau profil Edhy Prabowo Menteri KKP yang ditangkap KPK dan sepak terjangnya bisa dilihat di dalam artikel.

Edhy Prabowo adalah merupakan pengganti Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

Pejabat dan Istri Edhy Prabowo Menteri KKP Terjaring OTT KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada penyelenggara negara.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan terdapat lebih dari lima orang yang ditangkap oleh KPK.

Ia menyatakan para penyelenggara negara yang ditangkap saat OTT berasal dari pejabat lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Selain pejabat ada juga keluarga Menteri KKP Edhy Prabowo yang ikut diamankan dalam operasi senyap tersebut.

“Saat ini sudah diamankan di KPK dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan. Apa saja dalam kaitan kasus apa, nanti KPK akan ada ekspose lebih detail,” ujar Nurul saat dihubungi Kompas.TV, Rabu (25/11/2020).

Ghufron menambahkan penangkapan pejabat negara di lingkungan KKP dilakukan di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 01.23 WIB Rabu dini hari.

Salah satu pihak yang diamankan dalam OTT yakni Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo beserta istri.

Menurut Ghufron, KPK akan melakukan jumpa pers terkait kronologi dan kaitan Menteri KKP Edhy Prabowo beserta istri Edhy Prabowo dalam OTT KPK dini hari tadi.

Sosok Edhy Prabowo

Bagaimana sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang kerap disebut-sebut tak punya pengalaman di bidang kelautan dan perikanan?

Dikutip dari TribunTimur, berikut profil dan biodata Edhy Prabowo.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk politisi Partai Gerindra Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Dia menggantikan Susi Pudjiastuti.

Penunjukan Edhy Prabowo diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Pengumuman dilakukan tiga hari setelah Jokowi dilantik sebagai presiden di Gedung DPR/MPR kemarin, Minggu (20/10/2019).

Sebelumnya, Jokowi telah memanggil calon menteri ke Istana Kepresidenan selama dua hari, Senin hingga Selasa kemarin.

Sejumlah orang yang dipanggil ke Istana Kepresidenan diketahui ada yang berasal dari partai politik, ada juga yang berasal dari kalangan profesional.

Mengenal Sosok Edhy Prabowo

Sebenarnya siapa Edhy Prabowo?

Apakah saudara kandung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sekaligus Menteri Pertahanan?

Jika tak bersaudara kandung, adakah hubungan kekerabatan dengan mereka?

Selengkapnya tentang siapa Edhy Prabowo atau biodata atau profil Edhy Prabowo Menteri KKP yang ditangkap KPK dan sepak terjangnya bisa dilihat di dalam artikel.

Ternyata tidak.

Mereka hanya sahabat.

Ternyata Edhy Prabowo sudah lama mengenal Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Bahkan Prabowo Subianto berperan penting dalam hidup Edhy Prabowo.

Beberapa waktu lalu, Edhy Prabowo sempat menceritakan awal pertemuannya dengan Prabowo Subianto.

Ketika itu, Edhy Prabowo dipecat dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) setelah dua tahun meniti karier.

Ia diterima menjadi anggota ABRI pada 1991.

Mengetahui dirinya dipecat, keluarga Edhy Prabowo bersedih hingga menangis.

Padahal Edhy Prabowo bercita-cita menjadi tentara.

Karena tak ingin mengecewakan keluarga, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta.

Ia pergi bersama 15 orang dan bertemu dengan Prabowo Subianto di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Di sinilah hidup Edhy Prabowo tak lagi sama.

Mereka memperkenalkan diri dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Di situ malam Senin, bertemu di kediaman beliau ditanya 'Apa keinginan kalian?'. Kami mau bekerja terus kuliah. Terus kita mau memperbaiki dosa kita sama keluarga kita," katanya menceritakan.

Edhy Prabowo dan teman-temannya ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan Kalimantan oleh Prabowo Subianto.

Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja Jilid 1 Susi Pudjiastuti resmi menyerahkan kursi jabatannya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru, Edhy Prabowo.
MENTERI KKP DITANGKAP - Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja Jilid 1 Susi Pudjiastuti resmi menyerahkan kursi jabatannya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru, Edhy Prabowo. ((Capture Kompas Tv))

Baca juga: TERBARU Kode Redeem Free Fire 25 November 2020, Tukar Langsung dengan Berbagai Item Menarik, Gratis

Baca juga: UPDATE BOCORAN Info Prakerja Gelombang 12 Kapan Dimulai di Link Situs Prakerja www.prakerja.go.id

Baca juga: ILC Semalam, Di Depan Karni Ilyas, Arteria Dahlan Sebut Fadli Zon Sesatkan Publik, Bahas Kerja Anies

Upahnya Rp 250 ribu yang pada tahun itu termasuk besar.

Tak hanya ditawari pekerjaan, Edhy Prabowo juga disekolahkan oleh Prabowo Subianto.

Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Moestopo.

"Kalian ikut saya. Saya biaya-in, cuma makan secukupnya, tidak boleh kalian seperti anak emas," kata Edhy Prabowo mengutip kembali pesan Prabowo Subianto.

"Kita diwajibkan kuliah yang benar sama latihan silat," ucapnya.

Saat itu Prabowo Subianto merupakan Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.

Menurut Edhy Prabowo, Prabowo Subianto ingin ada penerus yang bisa menjadi pengurus perguruan pencak silat.

Edhy Prabowo pun menuruti keinginan Prabowo Subianto.

Akhirnya, Edhy Prabowo menjadi atlet Pencak Silat Nasional.

Ia sempat mengikuti Pekan Olahraga Nasional XIV yang diselenggarakan di Jakarta.

Dimulai pada 9 September 1996 sampai dengan 25 September 1996.

"Saat itu saya dapat perunggu," kata Edhy Prabowo.

Ia sempat kecewa lantaran tidak dapat menyabet medali emas.

"Pak Prabowo nonton. 'Gimana kok bisa kalah?'," katanya.

Setelah pertandingan di semi final, Edhy Prabowo memutuskan untuk melipur lara dengan cara pergi ke Malang, Jawa Timur.

"Dua minggu saya menghindari kehidupan umum. Rupanya saya dicari Prabowo," tutur Edhy Prabowo.

Biodata atau Profil Edhy Prabowo

Berdasarkan laman dpr.go.id, berikut profil Edhy Prabowo.

Nomor Anggota: 71

Fraksi: Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya

Daerah Pemilihan: Sumatera Selatan I

Riwayat Pendidikan

- SD Xaverius Immanuel pada tahun 1985

- SMP Negeri 1 pada tahun 1988

- Fisika, SMA Negeri 1 pada tahun 1991

- Manajemen, Universitas Moestopo pada tahun 1997

- Bisnis, Swis German University pada tahun 2004

Riwayat pekerjaan

- Ketua Koperasi Swadesi Indonesia pada tahun 2009 - 2015

- Ketua Percepatan Pengadaan Logistik PT Kertas Nusantara pada tahun 2007 - 2009

- Komisaris PT Kiani Lestari pada tahun 2007 - 2015

- Direktur Utama PT Garuda Security Nusantara pada tahun 2005 - 2015

- Direktur PT Alas Helau pada tahun 2004 - 2015

- Direktur Utama PT Tusam Hutani Lestari pada tahun 2004 - 2015

- Komisaris PT Swadesi Dharma Nusantara pada tahun 2000 - 2004

- Asisten Direktur Utama PT Nusantara Energi pada tahun 1998 - 2004

Riwayat organisasi

- DPP Partai Gerindra sebagai Wakil Ketua UmumDPP Partai Gerindra Bidang Keuangan & Pembangunan Nasional sejak tahun 2012 -

- Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Gerindra sejak tahun 2008 -

- Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Pemuda dan Olahraga sejak tahun 2008 - 2012

- Ketua Bidang Pengembangan Prestasi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia sejak tahun 2007 -

- Ketua Diklat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia sejak tahun 2005 -

- Sekretaris Yayasan Pendidikan Kebangsaan sejak tahun 2002 -

- Wakil Ketua Harian Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPSMI) sejak tahun 1997.(*)

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Arief Poyuono Sindir Impian Prabowo Subianto Jadi Presiden: Tamat Sudah, https://newsmaker.tribunnews.com/2020/11/25/edhy-prabowo-ditangkap-kpk-arief-poyuono-sindir-impian-prabowo-subianto-jadi-presiden-tamat-sudah?page=all.


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved