Rekaman Fitnah JK Beredar, Anak Jusuf Kalla Lapor ke Polda Sulsel, Rekaman Sebut Anies hingga Jokowi
Solihin Kalla, putra Jusuf Kalla melaporkan Danny Pomanto ke Ditreskrimsus Polda Sulsel terkait beredarnya rekaman diduga suara Danny Pomanto
TRIBUNKALTIM.CO - Rekaman fitnah Jusuf Kalla beredar. Bahkan isi rekaman juga menyebut nama-nama petinggi di tanah air.
Ada Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Edhy Prabowo, hingga Novel Baswedan.
Anak Jusuf Kalla, Solihin Kalla pun tak tinggal dia, orangtuanya difitnah.
Solihin Kalla, putra Jusuf Kalla melaporkan Danny Pomanto ke Ditreskrimsus Polda Sulsel terkait beredarnya rekaman diduga suara Danny Pomanto yang melakukan fitnah kepada Jusuf Kalla.
Baca juga: Bukan Soal Habib Rizieq, Jusuf Kalla Kembali Dituduh Jadi Aktor Penangkapan Edhy Prabowo, Kronologi
Baca juga: Ferdinand Hutahaean Tak Tinggal Diam Dilaporkan Putri Jusuf Kalla, Heran Cuitan Soal Chaplin Disoal
Baca juga: Bahas Habib Rizieq di Reuni 212, Amien Rais Tegaskan Beda dengan Jusuf Kalla, Singgung Sosok Berani
"Kami putra-putri Jusuf Kalla sangat keberatan dengan fitnah keji yang dituduhkan kepada orangtua kami dalam rekaman yang diduga suara Danny Pomanto," ucap Solihin Kalla, Sabtu (5/12/2020).
Sebelumnya beredar video dan disertai rekaman suara diduga suara Danny Pomanto menuding mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, sebagai otak di balik penangkapan Edhy Prabowo atas kasus korupsi impor benih lobster.
Video berdurasi 1 menit 58 detik itu menyebar luas di media sosial, Sabtu (5/12/2020).
"Kepada seluruh masyarakat, jangan pilih tukang fitnah!," kata Danny pada video pembukaan.
Bukan kalimat pembuka itu yang menghentak perhatian publik.
Justru rekaman yang diduga suara Danny Pomanto yang menurut video tersebut berlokasi di Jalan Amirullah (kediaman Danny Pomanto di Makassar), pada 27 November 2020, yang mengerutkan dahi seantero negeri.
Ya, dari rekaman itu, suara percakapan yang diduga Danny Pomanto menyinggung sejumlah tokoh-tokoh besar di negeri ini.
Sebut saja Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK), Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo, penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).

Percakapan itu awalnya menyinggung peristiwa tangkap tangan Menteri KKP Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, oleh KPK yang dikomandoi Novel Baswedan.
Setelahnya, suara yang diduga Danny Pomanto itu menyimpulkan bahwa penangkapan yang dipimpin Novel Baswedan itu erat kaitannya dengan JK dan Anies Baswedan.
Baca juga: Update Liga Italia, Bintangnya akan Dibajak AC Milan, Bos Klub Liga Prancis Marah Besar ke Maldini
Baca juga: Line Up MAMA 2020, dari BTS hingga Spesial Jessi X Hwasa MAMAMOO, Nominasi Mnet Asian Music Awards
"Kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel (Baswedan) yang tangkap berarti JK (Jusuf Kalla) - Anies Baswedan. Maksudnya kontrolnya di JK," katanya.
Percakapan itu mengalir lebih dalam hingga menyinggung para penguasa negeri ini. Menurut suara yang diduga Danny, JK secara tersirat telah menyerang Prabowo.
Dan membenturkannya dengan Presiden Jokowi. Pasalnya, Prabowo yang merupakan Ketum Gerindra dan Edhy sebagai Waketum Gerindra disebut telah mengkhianati kepercayaan presiden.
"Artinya dia sudah menyerang Prabowo. Yang kedua nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, akhirnya Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Ini kan politik," tuturnya lagi.
Menurutnya, dengan ramainya pemberitaan terkait penangkapan Edhy selepas lawatannya dari Amerika dalam kasus suap benih lobster, isu bahwa JK merupakan aktor di balik kepulangan Habib Rizieq Shihab pun perlahan menguap.
"Kemudian mengalihkan (isu) Habib Rizieq. Ini mau digeser JK dan Habib Rizieq. Karena JK yang paling diuntungkan dengan tertangkapnya Edhy Prabowo. Coba siapa yang paling diuntungkan. JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo kan," ujar rekaman yang begitu identik dengan suara Danny Pomanto itu.
"Kemudian Prabowo yang turun karena dianggap bahwa korupsi pale di sini, calon presiden to. Berarti Anies dan JK yang diuntungkan.
Kemudian (Prabowo) mengkhianati Jokowi. Jadi yang paling untung ini JK. Begitu memang chaplin. Jago memang mainnya. Tapi kalau kita hapal, apa yang dia mau main ini," tegasnya kemudian.
Baca juga: FANTASTIS! AC Milan Ingin Boyong 1 Gerbong Bintang Real Madrid ke Liga Italia, Peran Krusial Maldini
Baca juga: Terjawab Sudah Sosok Pejabat yang Kena OTT KPK Hari Ini, Rupanya Berkaitan dengan Penanganan Corona
Baca juga: Warga Ungkap Keganjilan di Balik Dahsyatnya Banjir di Medan, Awalnya Tak Ada yang Aneh, Cuma Gerimis
Baca juga: Gisel Heran Video Dihapus Tapi Muncul Lagi, Curhat ke Hotman Paris Kasus 3 Tahun Lalu, Video Syur?
Solihin Kalla dalam laporannya ke Ditreskrimsus Polda Sulsel menyertakan rekaman yang dimaksud dan diterima oleh Briptu Wahriandi pada Sabtu (05/12/2020).
"Kami sangat menyesalkan hal ini karena telah mencoreng harkat, martabat dan kehormatan Pak JK dan keluarga besar kami. Untuk itu kami meminta agar kepolisian segera tanggap mengusut hal ini dengan cepat. Keadilan harus ditegakkan di negeri ini," tuturnya.(*)