Akhirnya Presiden Angkat Bicara, Jokowi Tanggapi Meninggalnya 6 Orang Laskar FPI dan 4 Warga Sigi

Presiden Jokowi memberikan pernyataan resmi menanggapi tewasnya 4 orang warga Sigi dan 6 orang anggota Front Pembela Islam ( FPI) beberapa waktu lalu.

DOK. MUCHLIS JR/BIRO PRES SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo dalam sambutan di gelaran Inovation Indonesia Expo 2020 pada Selasa, 10 November 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Presiden Angkat Bicara, Jokowi Tanggapi Meninggalnya 6 Orang Laskar FPI dan 4 Warga Sigi

Presiden Jokowi Widodo memberikan pernyataan resmi menanggapi tewasnya 4 orang warga Sigi dan 6 orang anggota Front Pembela Islam ( FPI) beberapa waktu lalu.

Presiden menyatakan, sudah menjadi kewajiban bagi para penegak hukum untuk menegakkan hukum tersebut secara adil.

Baca juga: Terjawab, Munarman Beber ke Refly Harun Mengapa Habib Rizieq Diincar, akan Dicovidkan, Agenda ke FPI

Baca juga: VIRAL Foto Jenazah Laskar FPI yang Tersenyum, Ternyata Marbot Asal Tenggarong, Berawal dari WhatsApp

Baca juga: Refly Harun Minta Bos FPI ke Polisi, Kasus Ringan Bergulir Jadi Besar, Bukan Penaklukan Habib Rizieq

Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan negara hukum.

Oleh karena itu, hukum harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Presiden menyatakan, sudah menjadi kewajiban bagi para penegak hukum untuk menegakkan hukum tersebut secara adil.

"Saya tegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Hukum harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan masyarakat, melindungi kepentingan bangsa dan negara," ungkap Presiden seperti pernyataan pers tertulis yang diedarkan oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden dan dikirimkan ke redaksi Tribunnews, hari ini, Minggu (13/12/2020).

Jokowi menyatakan, merupakan kewajiban aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum secara tegas dan adil.

"Aparat hukum dilindungi oleh hukum dalam menjalankan tugasnya," ujar Presiden Joko Widodo usai berolah raga sepeda di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu pagi.

Jokowi mengatakan, berdasarkan hal itu, masyarakat tidak diperbolehkan untuk bertindak semena-mena dan melakukan perbuatan melanggar hukum yang merugikan masyarakat, apalagi bila perbuatannya itu sampai membahayakan bangsa dan negara.

Aparat hukum juga tidak boleh gentar dan mundur sedikitpun dalam melakukan penegakan.

Namun, dalam menjalankan tugasnya, Presiden mengingatkan aparat penegak hukum pun harus mengikuti aturan hukum, melindungi hak asasi manusia, dan menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur.

"Jika terdapat perbedaan pendapat tentang proses penegakan hukum, saya minta agar gunakan mekanisme hukum," kata Presiden.

Mekanisme hukum telah mengatur sejumlah prosedur hingga proses peradilan dengan keputusannya yang harus dihargai.

Apabila memerlukan keterlibatan lembaga independen, maka Indonesia juga memiliki Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di mana masyarakat dapat menyampaikan pengaduannya.

"Kita harus menjaga tegaknya keadilan dan kepastian hukum di negara kita, menjaga fondasi bagi kemajuan Indonesia," tandasnya.

Turut mendampingi Presiden saat menyampaikan keterangan pers adalah Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Langsung Ditahan? Kuasa Hukum FPI: Beliau Siap! 2 Opsi untuk Tersangka Lainnya

FPI Temukan Bukti Baru di 6 Jenazah Laskar FPI yang Ditembak Polisi

Diberitakan sebelumnya, jenazah 6 laskar khusus Front Pembela Islam ( FPI) yang mengawal Habib Rizieq Shihab telah dimakamkan.

Diketahui, Polda Metro Jaya mengakui terpaksa menembak 6 anggota FPI lantaran menyerang polisi.

Namun, FPI menemukan hal tak wajar pada jenazah anggotanya yang tewas ditembak.

Aziz Yanuar, Kuasa Hukum Front Pembela Islam ( FPI) mengaku melihat banyak luka tidak wajar pada ke enam jenazah.

Selain luka tembak, kata dia, ada luka lebam lainnya yang bukan disebabkan oleh selongsong peluru.

"Luka beberapa tidak wajar. (Luka) tembak juga tidak wajar," kata Aziz kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020) malam.

Saat ditanya berapa banyak luka tembak di tiap jenazah, Aziz tak merinci lebih jauh.

Baca juga: Habib Rizieq Tiba di Polda Metro Jaya, Pengacara Beberkan 3 Lokasi Pimpinan FPI Selama di Indonesia

"Banyak," ujarnya.

Dengan kondisi keenam jenazah tersebut, Aziz Yanuar meyakini mereka bukan meninggal karena polisi melakukan tindakan tegas dan terukur.

Aziz Yanuar berharap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang telah membentuk tim independen bisa mengusut tuntas penembakan tersebut.

"Kami minta ini diusut tuntas," ujarnya.

Setelah diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pihak Kepolisian kemudian menyerahkan seluruh jenazah kepada keluarga masing-masing.

Enam jenazah dibawa pihak FPI lalu disemayamkan di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Pusat, sebelum dimakamkan.

Jenazah akan dimakamkan di lokasi berbeda-beda sesuai keinginan keluarga.

Enam simpatisan Rizieq tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Karawang, tepatnya kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Baik Polri maupun FPI menyampaikan fakta berbeda terkait peristiwa tersebut.

Baca juga: FPI akan Ajukan Gugatan Praperadilan atas Penahanan Habib Rizieq Shihab

Kronologi versi polisi

Polisi sebelumnya menyebut mobil yang digunakan 10 orang simpatisan Rizieq Shihab lebih dahulu menabrak kendaraan polisi.

Hal itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari.

Saat itu, menurut polisi, pihaknya tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Mapolda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, mobil berisi laskar khusus FPI beberapa kali menabrak mobil polisi yang mengikuti.

Baca juga: Refly Harun Sorot Sikap Polisi ke Habib Rizieq, Unjuk Kekuatan ke FPI, Siapa yang Kuat akan Menang

"Proses nabrak dulu berapa kali mobil kita ditabrak dan dipepet," ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Setelahnya, kata Tubagus, mereka langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dan pistol ke arah anggota.

Namun, ia tidak menjelaskan tentang proses penyerangan tersebut.

"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan. Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," kata Tubagus.

Tubagus menegaskan, bukti penyerangan yang dilakukan oleh laskar khusus FPI terhadap polisi telah dikantongi, salah satunya hasil pesan suara.

Rekaman suara tersebut menunjukkan adanya perbincangan dari Laskar Khusus FPI untuk mencelakakan polisi.

“Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana, kemudian dipepet, semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note,” ujar Tubagus.

Baca juga: Sinopsis dan Jam Tayang Ikatan Cinta Malam Ini Sabtu 12 Desember 2020, Elsa Keluar dari Penjara?

Dalam voice note, menurut kepolisian, Laskar Khusus FPI telah mengetahui bahwa pihak yang mengikuti adalah polisi.

Meskipun demikian, pihak Laskar Khusus FPI tetap melakukan penyerangan kepada polisi.

“Nyata sekali bagaimana perencanaannya, bagaimana yang bersangkutan sudah tahu itu mobil polisi kemudian bagaimana dipancing, dipepet itu terlihat semua, di dalam situ (VN), nyata sekali,” ujar Tubagus.

Merasa terancam, polisi kemudian melakukan penembakan hingga menewaskan enam pengawal Rizieq.

Dalam konferensi pers, kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti yang disebut milik simpatisan Rizieq.

Ada senjata api berupa dua pucuk pistol dan tujuh peluru. Selain itu, ada tiga selongsong peluru.

Menurut polisi, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.

Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah sebilah pedang dan sebilah celurit.

Baca juga: Mirip Pilpres 2019, Fadli Zon Diteror Usai Bahas Penembakan Laskar FPI Oleh Polisi, Ulah Intelejen?

Versi FPI

Sekretaris Umum FPI Munarman sebelumnya menjelaskan, Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga. Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.

Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Rizieq.

Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul. Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.

"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam. Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.

"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.

Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.

Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.

Namun, dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.

"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.

Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.

Oleh karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Desember 2020 Nino tak Jadi Ceraikan Elsa? Akan Ganggu Andin dan Al Lagi?

Baca juga: Anak Buah Andrea Pirlo Remehkan Capolista AC Milan, Sebut Akhir Musim Scudetto Milik Juventus

Baca juga: Hanya 3 Hari Katalog Promo JSM Giant Jumat 11 Desember 2020, Es Krim, Kentang dan Nugget Murah

Baca juga: Kode Redeem ML Mobile Legends Terbaru 13 Desember 2020, Event MGL ID, Ada Hadiah Diamond, Skin dll

Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.

"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api tembak-menembak.

Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.

"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pernyataan Resmi Presiden Jokowi Tanggapi Meninggalnya 6 Orang Laskar FPI dan 4 Warga Sigi, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/13/pernyataan-resmi-presiden-jokowi-tanggapi-meninggalnya-6-orang-laskar-fpi-dan-4-warga-sigi.
Penulis: Yulis

Artikel ini telah tayang dengan judul FPI Temukan Luka Tembak Tak Wajar di Jenazah Enam Laskarnya: Kami Minta Diusut, https://manado.tribunnews.com/2020/12/09/fpi-temukan-luka-tembak-tak-wajar-di-jenazah-enam-laskarnya-kami-minta-diusut?page=all.
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved